Hotman Paris: Keluarga Miskin yang Dilawan Hotma Sitompoel

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Sabtu, 4 Juli 2015 15:10 WIB

Kuasa hukum PT Ayunda Prima Mitra, Hotman Paris Hutapea memberi keterangan pers soal gugatan PT Ayunda Prima Mitra kepada Astro All Asia Network di kantornya, Jakarta, Rabu (10/9). TEMPO/Yosep Arkian

TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara Agustinus Tai Hamdani, Hotman Paris Hutapea, menuturkan kasus Angeline yang melibatkan kliennya tidak lebih dari perang antara pembantu dengan majikan. Sebab, Agus berasal dari kalangan ekonomi bawah sehingga mudah ditekan majikannya, Margriet Christina Megawe.



Menurut Hotman, Agus memang berasal dari keluarga miskin di daerah Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. "Ini bukan perang polisi, juga bukan perang antara pengacara, tapi ini perang antara majikan dengan pembantu," kata Hotman saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Jumat malam, 3 Juli 2015.


Baca juga: Hotman Paris Ungkap Perilaku Janggal Putri Margriet


Saat bertemu dengan ibu Agustinus, Hotman mengatakan saat itu ibunya tidak mengetahui siapa diri Hotman sesungguhnya. "Dia tidak pernah tahu siapa Hotman Paris karena tidak ada televisi di rumahnya. Butuh waktu tiga jam ke kecamatan supaya bisa menonton televisi," kata Hotman Paris.

Hotman menyindir pengacara Margriet, Hotma Sitompoel. "Keluarga lemah ini yang habis-habisan dilawan seorang pengacara terkenal di Jakarta," kata dia. Hotman melanjutkan, "Keluarga yang tinggal di desa terpencil yang untuk menonton saja susah inilah yang dilawan oleh Hotma Sitompul."

Ia meminta Komisi Yudisial untuk mengawasi seluruh proses yang ada. "Sebab, butuh ada pengadilan yang fair untuk mengawal substansinya," ucap Hotman. Sebab, dia mengulang ucapannya, dalam kasus ini yang bertarung bukan penyidik, melainkan majikan yang dibela pengacara terkenal.


Simak juga : Kasus Angeline, Tiga Hal yang Pantas Dituduhkan ke Margrie

Hotman berharap permohonan praperadilan yang diajukan Margriet ditolak oleh Pengadilan Negeri Denpasar. Sebabnya, jika praperadilan ditolak maka Agus dilepaskan statusnya dari tersangka utama. "Jangan sampai Agus dijadikan tersangka utama. Saya rasa ini keinginan mayoritas penduduk Indonesia."

Kepolisian Daerah Bali menjerat Margriet dengan pasal pembunuhan berencana, pasal pembunuhan dengan sengaja, dan pasal penelantaran anak di balik kematian Angeline, anak angkatnya. Angeline dilaporkan hilang pada 16 Mei 2015, tetapi ditemukan tewas mengenaskan pada 10 Juni 2015.

Jasad bocah berusia delapan tahun itu dikubur di halaman belakang dekat kandang ayam di dalam rumah Margriet, di Jalan Sedap Malam, Sanur, Bali. Hasil otopsi terhadap jenazah Angeline menunjukkan banyak luka lebam di sekujur tubuhnya, termasuk luka bekas sundutan rokok dan jeratan tali di leher bocah itu.

DINI PRAMITA

Berita Menarik
Inilah Kisah Bocah yang Diduga Dianiaya, Digergaji Ibunya
Mulai Agustus, WNI ke Luar Negeri Wajib Daftar Online
Bangga Siksa Kucing, Karyawan Bank di Sidoarjo Dibuatkan Petisi

Advertising
Advertising

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

1 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

2 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

2 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

2 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

2 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

2 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

3 hari lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

3 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

3 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya