Polisi Tangkap Eks Kombatan GAM Pelaku Kriminal Bersenjata  

Reporter

Jumat, 3 Juli 2015 19:25 WIB

dok. TEMPO/ Arie Basuki

TEMPO.CO, Lhokseumawe- Nama Gambit sangat terkenal di Aceh Timur pada tahun 2011. Kala itu bekas kombatan Gerakan Aceh Merdeka wilayah Peureulak, Aceh Timur unjuk gigi menuntut kesejahteraan pada Pemerintah Aceh.

Namun setelah empat tahun menjadi buron polisi, Gambit tertangkap dalam perkara menghentikan proyek pembangunan jalan di Aceh Timur.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Aceh Timur Ajun Komisaris Budi Nasuha Waruwu mengatakan Gambit, yang bernama asli Syukriyadi, ditangkap pada Kamis dini hari, 2 Juli 2015. Setelah mendapat informasi, aparat Gabungan Polres Aceh Timur dan Polda Aceh bergerak menuju rumah Gambit. Saat dibekuk Gambit tidak melawan.

“Dalam penggeledahan rumah tersangka, kita temukan satu pucuk senjata api laras pendek jenis SNW beserta enam butir amunisi aktif. Ada seorang lagi kelompok Gambit yang masih kita buru,” ujar Budi, Jumat, 3 Juli 2015.

Nama Gambit mencuat pada 2011. Bersama beberapa mantan kombatan GAM dia melakukan serangkaian aksi kriminal bersenjata di Aceh Timur. Gambit mengaku melakukan semua itu atas inisiatif sendiri.

Ia mengaku kecewa karena teman-temannya sesama eks GAM mulai lupa. “Saya hanya memberi peringatan kepada teman-teman mantan GAM agar tidak lupa kepada rakyatnya,” ujar Gambit saat itu.

Rangkaian aksi kekerasan bersenjata yang dilakukan kelompok Gambit membuat dia menjadi orang paling diburu oleh polisi Aceh Timur. Namun aparat kesulitan menangkap karena Gambit sering dilindungi oleh komunitas masyarakat setempat. 'Gerakan' Gambit juga didukung sesama bekas kombatan yang tak beruntung secara ekonomi.

Dalam pertemuannya dengan Tempo beberapa waktu lalu, Gambit sempat mengisahkan awal ia memutuskan untuk mengangkat senjata. Dengan wajah sedih ia memceritakan tentang kondisi kakinya yang membiru akibat pembengkakan karena masih ada peluru yang bersarang sejak era konflik bersenjata dulu.

Dia sempat mengobatkan kakinya ke rumah sakit. Namun Gambit kecewa karena selama di rumah sakit tak satupun bekas petinggi GAM yang datang menjenguk. “Kaki saya membengkak bukan karena kena duri, tapi karena kena senjata saat berjuang. Tapi tak ada yang peduli saat saya seperti ini,” ujarnya.

Setelah kakinya agak mendingan, Gambit bekerja serabutan, termasuk sebagai tukang bangunan dan buruh bongkar muat. Menjelang Lebaran Gambit berniat merayakan Meugang atau tradisi makan daging masyarakat setempat.

Karena hanya mengantongi uang seribu rupiah, Gambit berinisiatif menjumpai salah satu bekas petinggi GAM dengan harapan mendapat tambahan uang. Namun eks petinggi GAM itu juga mengaku sedang tidak punya uang.

Gambit pun pulang dengan hampa. Akhirnya uang tersebut ia belikan sepotong lidah lembu untuk bahan Meugang. Itu pun masih dibagi dua dengan tetangganya yang juga didera kemiskinan.

Kecewa dengan keadaan, Gambit pun nekat melakukan aksi-aksi kriminal. “ Waktu kita keras baru ada perhatian sedikit, kalau tidak siapa yang peduli," kata dia ketika itu.

IMRAN MA

Berita terkait

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

15 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Rumah Layak Huni dari Kemensos di Aceh Timur Bisa Ditempati, Warga: Alhamdulillah

49 hari lalu

Rumah Layak Huni dari Kemensos di Aceh Timur Bisa Ditempati, Warga: Alhamdulillah

Pembangunan rumahi berdasarkan hasil scanning media yang dilakukan Kementerian Sosial.

Baca Selengkapnya

Pj Bupati Aceh Timur Alami Kecelakaan, Mobilnya Hancur

9 Maret 2023

Pj Bupati Aceh Timur Alami Kecelakaan, Mobilnya Hancur

Pj Bupati Aceh Timur Mahyuddin mengalami kecelakaan di jalan Banda Aceh-Medan tepatnya di Desa Balee Ulim Kecamatan Ulim Kabupaten Pidie jaya (Pijay).

Baca Selengkapnya

Polda Aceh Terus Periksa Kasus Beasiswa, Penerima Beasiswa di Aceh Timur Akui Ada Pemotongan oleh Korlap

28 September 2022

Polda Aceh Terus Periksa Kasus Beasiswa, Penerima Beasiswa di Aceh Timur Akui Ada Pemotongan oleh Korlap

Kasus mahasiswaAceh yang terindikasi terima beasiswa meski tak sesuai syarat masih diperiksa Polda Aceh. Di Aceh Timur ada peomtongan oleh korlap.

Baca Selengkapnya

Lepas Liar Harimau Sumatera: Lhokbe Diharap Berkembang Biak di TN Gunung Leuser

20 Agustus 2022

Lepas Liar Harimau Sumatera: Lhokbe Diharap Berkembang Biak di TN Gunung Leuser

Sebelum diperangkap dan dievakuasi, harimau sumatera ini disebut sering menimbulkan 'interaksi negatif' di beberapa tempat di Aceh Selatan.

Baca Selengkapnya

Lagi, 3 Harimau Sumatera Ditemukan Mati Terjerat di Hutan Aceh

26 April 2022

Lagi, 3 Harimau Sumatera Ditemukan Mati Terjerat di Hutan Aceh

Kematian ketiga harimau ditemukan pada Minggu, 24 April 2022, dan menjadi peristiwa memilukan yang kedua setelah temuan pada Agustus tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Banjir Aceh Timur, Lebih dari 4.000 Warga Masih Mengungsi

28 Februari 2022

Banjir Aceh Timur, Lebih dari 4.000 Warga Masih Mengungsi

BNPB mencatat 5.270 unit rumah terdampak, dan 1.206 KK atau 4.229 jiwa terpaksa mengungsi akibat banjir di Aceh Timur

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor Melanda Jayapura, Nunukan dan Aceh Timur Masih Terendam

7 Januari 2022

Banjir dan Longsor Melanda Jayapura, Nunukan dan Aceh Timur Masih Terendam

Hujan deras yang turun sejak Kamis malam, 6 Januari 2022, diikuti banjir yang luas dan juga bencana tanah longsor di sejumlah titik di Jayapura.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti hingga La Nyalla Apresiasi Sumbangan Keluarga Akidi Tio

28 Juli 2021

Susi Pudjiastuti hingga La Nyalla Apresiasi Sumbangan Keluarga Akidi Tio

Susi Pudijiastuti hingga Ketua DPD La Nyalla Mahmud Mattalitti mengapresiasi sumbangan keluarga pengusaha mendiang Akidi Tio

Baca Selengkapnya

Banjir Aceh Timur Meluas, Ratusan Warga Mengungsi

20 Januari 2021

Banjir Aceh Timur Meluas, Ratusan Warga Mengungsi

Ketinggian banjir yang merendam rumah penduduk mencapai 80 sentimeter.

Baca Selengkapnya