Danlanud Adisucipto Marsma Imran Baidirus (kiri) tengah berbicara dengan ayahanda kopilot Hercules C-130 Lettu Pnb Pandu Setiawan, dirumah duka, 30 Juni 2015, Patukan, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Lettu Pnb Pandu Setiawan termasuk dalam salah korban jatuhnya pesawat Hercules C-130. TEMPO/Pius Erlangga
TEMPO.CO, Sleman - Keluarga kopilot pesawat Hercules yang jatuh di Medan, Letnan Satu Penerbang Pandu Setiawan, sudah menyiapkan lubang kubur. Lokasinya hanya berjarak 50 meter dari rumahnya di Patukan, Ambarketawang, Gamping, Sleman.
"Keluarga menunggu kedatangan jenazah," kata ayah Pandu, Sugeng Prayitno, di Patukan, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Rabu, 1 Juli 2015.
Pesawat militer Hercules C-130B jatuh di Kelurahan Simalingkar B, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan, pada Selasa, 30 Juni 2015. Pandu merupakan kopilot pesawat tersebut. Keluarga sangat kehilangan penerbang berusia 26 tahun itu.
Pandu merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) Adisutjipto, Yogyakarta, 2011. Ia sering berpindah tugas dalam kemiliteran.
Kepala Penerangan dan Perpustakaan Landasan Udara Adisutjipto Yogyakarta Mayor Hamdy Londong Allo menyatakan, pihaknya masih menunggu jenazah korban kecelakaan Hercules.
Rencananya, sebelum diserahkan ke keluarga, akan dilakukan acara penghormatan terakhir secara militer. "Pasti akan dilakukan acara secara militer," kata Hamdy.