Kasus MERS Belum Ditemukan di Indonesia

Reporter

Jumat, 26 Juni 2015 05:44 WIB

Seorang wanita melintas disamping spanduk pengumuman bahanya virus MERS di Bamrasnaradura Infectious Diseases Institute, Nonthaburi, Thailand, 19 Juni 2015. PORNCHAI KITTIWONGSAKUL/AFP/Getty Images

TEMPO.CO , Jakarta:Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Mohamad Subuh memastikan Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS CoV) belum masuk ke Indonesia. "Sejauh ini belum ada warga negara Indonesia yang positif terinfeksi MERS CoV dan dirawat atau berada di Indonesia," kata Subuh di kantornya, Kamis, 25 Juni 2015.

Sejak MERS menyebar di Arab Saudi pada September 2012 lalu, baru dua WNI yang dilaporkan terinfeksi. Walau begitu, kedua WNI tersebut tak berada di dalam negeri melainkan di Arab Saudi.

Pada 2014, kata Subuh, ada wanita setempat yang terinfeksi MERS di Arab Saudi. Wanita itu akhirnya meninggal di sana.

Di tahun yang sama, seorang laki-laki jemaah umroh juga terinfeksi saat sedang beribadah di tanah suci. Dia dirawat di rumah sakit setempat hingga kesehatannya pulih. Setelah dinyatakan sembuh, baru lah ia kembali ke Indonesia dalam keadaan sehat.

Dalam sebulan terakhir, dua kasus yang diduga MERS juga mencuat di Surabaya dan Jakarta. Akan tetapi, Subuh memastikan kedua pasien itu negatif terinfeksi virus MERS.

Pasien pertama adalah seorang anak buah kapal asal Hongkong yang berlabuh di Tanjung Perak, Surabaya. Saat kapalnya merapat, ABK itu dibawa ke klinik pelabuhan dengan keluhan demam tinggi. Dia segera dirujuk ke RS Sutomo. Hasil uji laboratorium di rumah sakit menyatakan pasien tersebut bebas MERS. Dia diperbolehkan kembali berlayar.

Pasien terbaru adalah seorang anak usia dua tahun warga Teluk Gong, Jakarta. Balita ini baru kembali dari Korea Selatan bersama keluarganya. Dia dibawa ke RS Sulianti Saroso juga karena demam tinggi. "Ternyata dia terkena pneumonia bukan MERS," kata Subuh.

Walau belum ada temuan positif MERS di Indonesia, Kementerian Kesehatan tetap melakukan langka antisipasi maksimal. Alasannya, ujar Subuh, Indonesia beresiko tinggi terjangkit MERS karena tingginya jumlah WNI yang ke Arab Saudi untuk umroh, naik haji, atau menjadi TKI.

MERS pertama kali merebak di Arab Saudi pada September 2012 lalu. Virus ini kemudian menyebar ke negara-negara Arab lainnya. Hingga saat ini, total ada 27 negara yang telah terjangkit MERS. Korea Selatan adalah negara dengan temuan jumlah kasus terbesar di luar jazirah Arab. Thailand menjadi negara terakhir yang masuk daftar setelah ditemukan seorang pasien positif MERS asal Oman pekan lalu.

MOYANG KASIH DEWIMERDEKA

Berita terkait

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

1 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

4 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

7 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

8 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

18 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

34 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

35 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

54 hari lalu

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya

WHO Laporkan Kasus MERS di Arab Saudi, Dua Orang Tewas

20 Februari 2024

WHO Laporkan Kasus MERS di Arab Saudi, Dua Orang Tewas

Terdapat empat kasus MERS-CoV yang dikonfirmasi, dua diantaranya berujung pada kematian dan dilaporkan ke WHO oleh Arab Saudi

Baca Selengkapnya

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

31 Januari 2024

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.

Baca Selengkapnya