TEMPO.CO, Yogyakarta – Bergulirnya usulan dana aspirasi atau Usulan Program Pembangunan Daerah Pemilihan (UP2DP) oleh Dewan Perwakilan Rakyat kepada pemerintah turut membuat waswas sejumlah aktivis antikorupsi di Yogyakarta.
Dana aspirasi tersebut disetujui DPR dalam rapat paripurna kemarin. Total dana yang diajukan Rp 11,2 triliun dengan alokasi Rp 20 miliar tiap anggota Dewan. DPR berdalih, anggaran tersebut diperlukan untuk membangun daerah pemilihannya.
“Kami sangat khawatir, sampai daerah, dana itu jadi bancakan dan hanya untuk kelompok tertentu,” ujar aktivis Jogja Corruption Watch, Baharuddin Kamba, kepada Tempo, Kamis, 25 Juni 2015.
Baharuddin mengatakan potensi korupsi di daerah justru akan lebih subur jika pengajuan dana aspirasi oleh DPR disetujui pemerintah Joko Widodo. “Dana hibah dan bantuan sosial di daerah yang relatif sedikit saja jarang dinikmati merata masyarakat, apalagi dana aspirasi yang kewenangannya dipegang perorangan,” ucap Baharuddin.
Dengan kondisi peta partai politik lokal dan nasional yang karakternya belum bisa mengangkat aspirasi publik secara proporsional dan masih sarat kepentingan, Baharuddin mendesak pemerintah dan DPRD menolak usulan dana aspirasi itu. “Ini (dana aspirasi) bisa menjadi bancakan elite saja dan mengacaukan pengawasan yang seharusnya jadi fungsi wakil rakyat,” tuturnya.
Berbeda dengan aktivis yang menolak dana aspirasi, Untung Supriyanto, anggota Badan Anggaran DPRD Kota Yogyakarta yang juga Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, mengamini adanya dana aspirasi untuk anggota DPR. Untung Supriyanto optimistis dana itu akan tepat sasaran dan membantu pembangunan daerah.
Ia mencontohkan, jika anggota DPR asal DIY saat ini ada delapan orang dan dikalikan Rp 20 miliar sesuai jatah masing-masing, DIY mendapat tambahan anggaran Rp 160 miliar. "Dana itu bisa untuk membackup program yang selama ini belum tersentuh eksekutif," katanya.
Untung menuturkan dana aspirasi menjadi alternatif ketika APBD tak pernah terserap maksimal tiap tahunnya, sehingga banyak program tak terlaksana. Misalnya, APBD Kota Yogyakarta tahun 2014 sebanyak Rp 1,4 triliun masih tersisa Rp 430 miliar.
PRIBADI WICAKSONO
Berita terkait
Cerita dari Kampung Arab Kini
15 hari lalu
Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaBegini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X
18 hari lalu
Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi
Baca SelengkapnyaMenengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta
55 hari lalu
Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755
Baca SelengkapnyaDI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah
59 hari lalu
Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram
Baca SelengkapnyaKetua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan
4 Maret 2024
Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.
Baca SelengkapnyaStudi Demokrasi Rakyat Laporkan Anggota DPR ke KPK, Diduga Beli Suara agar Menang Lagi di Pemilu 2024
24 Februari 2024
Dalam laporan ke KPK disebutkan hasil korupsi itu diduga untuk membeli suara dalam kontestasi Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaStudi Demokrasi Rakyat Lapor ke KPK soal Korupsi Dana Hibah Pertanian yang Diduga Libatkan Anggota DPR
23 Februari 2024
Pelaporan ke KPK terkait dugaan korupsi pemotongan dana bantuan hibah pertanian yang berasal dari Dana Aspirasi DPR yang mencapai Rp 2 miliar.
Baca SelengkapnyaBadai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan
20 Januari 2024
Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.
Baca SelengkapnyaYogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu
4 Januari 2024
BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak
8 Desember 2023
Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.
Baca Selengkapnya