Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, melambaikan tangan ketika tibanya di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, 29 Januari 2015. Prabowo menemui Presiden Joko Widodo untuk bersilahturahim dan membicarakan masalah terkini bangsa. ANTARA/Widodo S. Jusuf
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Joko Widodo soal reshuffle kabinet. Prabowo berharap Jokowi menempatkan kandidat menteri terbaiknya dalam pemerintahan.
Prabowo juga mendukung penguatan pemerintahan dengan perombakan kabinet. Termasuk, kemungkinan Jokowi memasukkan menteri dalam koalisi nonpemerintahan ke dalam kabinet pemerintah.
"Di luar pemerintahan pun kami akan mendukung untuk kepentingan nasional," kata Prabowo, di kediaman dinas Ketua DPR Setya Novanto, di Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Selasa, 23 Juni 2015. "Kalau pemerintah kuat, Dewan Perwakilan Rakyat kuat kan negara menjadi bagus. Itu yang terpenting."
Beberapa pekan lalu, Jokowi meminta laporan kinerja para menterinya sebagai bahan evaluasi. Jokowi mengaku telah mengantongi penilaian kinerja kabinetnya. Ada sejumlah menteri yang mendapat penilaian buruk.
Nama sejumlah menteri yang memiliki rapor merah ini disebut-sebut masuk bursa reshuffle. Kabarnya, ada yang dicoret dari kabinet dan ada menteri yang hanya bertukar posisi. (Baca: Reshuffle Kabinet Jokowi-JK, Ini 4 Menteri yang Terancam)
