Feriyani Lim Dikonfrontasi dengan Sukriansyah di Jakarta?  

Reporter

Selasa, 23 Juni 2015 22:00 WIB

Foto wanita cantik, Feriyani Lim yang beredar di media sosial. twitter. Feriyani dikabarkan telah mempunyai hubungan dengan Abraham Samad usai beredarnya foto mesranya di sebuah kamar hotel, terkait foto tersebut, muncul Zainal Tahir yang mengklaim bahwa foto tersebut adalah hasil jepretannya. twitter.com

TEMPO.CO, Makassar - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan dan Barat siap mengkonfrontasi keterangan Feriyani Lim dengan saksi bernama Sukriansyah S. Latief, dalam kasus dugaan pemalsuan dokumen kependudukan yang menjerat Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi non-aktif, Abraham Samad. Kendati demikian, penyidik belum menjadwalkan konfrontasi kedua orang itu.

Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Selatan dan Barat Ajun Komisaris Besar Frans Barung Mangera mengatakan, pihaknya pasti memenuhi segala hal yang menjadi petunjuk kejaksaan dalam kasus tersebut. Namun, untuk agenda konfrontasi keterangan Feriyani dengan Sukriansyah yang dulunya rekan Abraham belum diagendakan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Selatan dan Barat.

"Saya sudah cek ke penyidik sejak kemarin (Senin, 22 Juni). Tapi, memang belum ada agendanya," kata Barung, Selasa, 23 Juni 2015.

Kepolisian ditegaskannya akan bersikap profesional dan transparan dalam penanganan perkara itu. Tidak mungkin pihaknya menutupi tindak lanjut proses hukum kasus yang membelit Abraham dan Feriyani itu. "Biar besok saya coba cek lagi," tutur bekas Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Pinrang itu.

Sebelumnya, Barung mengatakan pihaknya berusaha secepatnya menuntaskan kasus dugaan pemalsuan dokumen kependudukan yang menjerat Abraham dan Feriyani. Karena itu, semua petunjuk jaksa, termasuk permintaan konfrontasi kedua orang itu pasti akan dipenuhi. Namun, khusus jadwal dan lokasi memang belum dapat dipastikan. Terdapat dua opsi pemeriksaan mereka yakni di Makassar dan Jakarta.

Barung mengatakan ada kemungkinan pihaknya akan mengkonfrontasi keduanya di Jakarta. Musababnya, Feriyani dan Sukriansyah diketahui lebih banyak menghabiskan waktunya di Ibu Kota negara ini. "Jadi, ada dua opsi yakni penyidik melakukan pemanggilan ataukah penyidik yang ke sana (Jakarta)," ujar dia.

Salah seorang pengacara Abraham, Adnan Buyung Azis, menilai permintaan jaksa mengkonfrontasi Feriyani dan Sukriansyah sama sekali tidak ada hubungannya dengan pembuktian perkara. "Itu tidak penting," kata dia. Yang paling urgen, menurutnya yakni menghadirkan bukti pemalsuan yakni kartu keluarga yang disebut dipalsukan kliennya.

Adnan menyoroti kinerja aparat penegak hukum yang terkesan kurang profesional dalam penanganan perkara itu. Misalnya, saat pemeriksaan kliennya, penyidik kepolisian menunjukkan foto-foto mesra yang diduga adalah Abraham dan Feriyani. Hal itu ditegaskannya sama sekali tak berkaitan dengan subtansi perkara. Lagi pula, Abraham berulang kali membantah mengenal perempuan cantik itu.

Kasus pemalsuan dokumen ini bermula dari laporan Chairil Chaidar Said, Ketua LSM Lembaga Peduli KPK-Polri, ke Mabes Polri. Kasus ini dilimpahkan ke polda yang kemudian menetapkan Feriyani dan Abraham sebagai tersangka. Feriyani kemudian melaporkan kasus serupa ke Mabes Polri. Abraham dituduh membantu Feriyani mengurus perpanjangan paspor di Makassar pada 2007.

TRI YARI KURNIAWAN

Berita terkait

Setyo Wasisto: Jangan Adu Domba Polri dan KPK, Ini Tahun Politik

10 Oktober 2018

Setyo Wasisto: Jangan Adu Domba Polri dan KPK, Ini Tahun Politik

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengimbau agar polemik yang terjadi antara Polri dan KPK tak diperpanjang.

Baca Selengkapnya

Kapolri Tito: Densus Tipikor Dibentuk Setelah Pansus KPK Reda

29 Desember 2017

Kapolri Tito: Densus Tipikor Dibentuk Setelah Pansus KPK Reda

Rencana Kapolri membentuk Detasemen Khusus (Densus) Antikorupsi akan dilanjutkan setelah perseteruan KPK dengan DPR mereda.

Baca Selengkapnya

Ditanya Soal Cicak vs Buaya Jilid 4, Jubir KPK: Fokus Masing-Masing Saja

10 November 2017

Ditanya Soal Cicak vs Buaya Jilid 4, Jubir KPK: Fokus Masing-Masing Saja

Menurut Febri dalam tugas KPK menangani kasus-kasus besar, ada kemungkinan terganggu dengan berbagai hal baik isu hukum maupun non hukum.

Baca Selengkapnya

SPDP Pimpinan KPK, Direktur LBH: Indikasi Cicak Vs Buaya Jilid 4

10 November 2017

SPDP Pimpinan KPK, Direktur LBH: Indikasi Cicak Vs Buaya Jilid 4

Direktur LBH Jakarta Alghiffari Aqsa mengatakan terbitnya SPD dua pimpinan KPK merupakan adanya indikasi Cicak versus Buaya jilid 4.

Baca Selengkapnya

SPDP Bos KPK Akan Picu Cicak vs Buaya 4: Kapolri Tito Menjawab

9 November 2017

SPDP Bos KPK Akan Picu Cicak vs Buaya 4: Kapolri Tito Menjawab

Tito Karnavian menyampaikan komitmen tidak ingin membuat gaduh antara Polri dan KPK.

Baca Selengkapnya

Polri Minta Rencana Pendirian Densus Antikorupsi Tak Jadi Polemik

26 September 2017

Polri Minta Rencana Pendirian Densus Antikorupsi Tak Jadi Polemik

Menurut Syafruddin, keberadaan Densus Antikorupsi akan menopang kinerja KPK, sebab fokus KPK adalah memicu pemberantasan korupsi.

Baca Selengkapnya

Aktivis Anti Korupsi Usul Direktur Penyidikan KPK Dicopot  

30 Agustus 2017

Aktivis Anti Korupsi Usul Direktur Penyidikan KPK Dicopot  

Aktivis mencatat tiga pelanggaran yang dilakukan Direktur Penyidikan KPK Brigjen Pol Aris Budiman.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kapolri Soal Telegram Rahasia

26 Desember 2016

Penjelasan Kapolri Soal Telegram Rahasia

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan jika ada yang berbuat satu, ada yang bermasalah satu, maka akan mempengaruhi citra institusi.

Baca Selengkapnya

Telegram Rahasia yang Dianggap Langkah Mundur Polisi

26 Desember 2016

Telegram Rahasia yang Dianggap Langkah Mundur Polisi

Sumber Tempo menyebutkan surat telegram itu diterbitkan lantaran sejumlah polisi sedang terjerat masalah hukum di KPK.

Baca Selengkapnya

Bebas, Akankah Antasari Azhar Terjun ke Politik?  

10 November 2016

Bebas, Akankah Antasari Azhar Terjun ke Politik?  

Antasari Azhar menyatakan ingin menjadi wartawan. "Biar kita saling tulis," katanya.

Baca Selengkapnya