Presiden Joko Widodo (tengah) memimpin jalannya Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, 19 Mei 2015. Rapat tersebut membahas persiapan menjelang bulan Ramadhan dan perkembangan ekonomi terkini. ANTARA/Setpres-Editiawarman
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengaku sudah mengantongi nama-nama menteri yang kinerjanya dianggap buruk. Nama sejumlah menteri yang memiliki rapor merah ini disebut-sebut masuk bursa reshuffle. Ada yang kabarnya dicoret dari kabinet dan ada menteri yang hanya bertukar posisi.
Berikut ini sebagian menteri yang berpeluang dicopot atau dirotasi:
1. Tedjo Edhy Purdijatno, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo pernah ditegur Jokowi lantaran mengeluarkan pernyataan Komisi Pemberantasan Korupsi kekanak-kanakan. Ia juga menuding massa yang mendukung KPK merupakan rakyat tidak jelas. Pernyataan Tedjo ini menuai kritik dari masyarakat, terutama para netizen. Partai oposisi mendesak agar Jokowi mencoret Tedjo.
“Saya sudah melaporkan semua evaluasi dan rapor menteri terkait. Selebihnya ya terserah Presiden saja,” kata Tedjo, 20 Juni 2015 lalu.
2. Bambang Brodjonegoro, Menteri Keuangan Mantan Wakil Menteri Keuangan ini disorot, terutama oleh partai pendukung pemerintah, lantaran meloloskan tambahan uang muka pembelian kendaraan dinas untuk pejabat negara dari Rp 116 juta menjadi Rp 210 juta. Setelah mendapat kritik, Jokowi akhirnya mencabut perpres tambahan uang muka itu. Serapan anggaran Kementerian yang minim juga disebut-sebut sebagai sumber kekecewaan Jokowi.
“Terserah,” kata Bambang ketika ditanya ihwal posisinya yang terancam di-reshuffle, 6 Mei 2015 lalu.