Badan Geologi: Ini Penyebab Tebing Pantai Gunungkidul Ambrol

Reporter

Editor

Grace gandhi

Sabtu, 20 Juni 2015 05:09 WIB

Warga memadati lokasi runtuhnya tebing yang menimpa wisatawan di Pantai Sadranan, Tepus, Gunung Kidul, Yogyakarta, 18 Juni 2015. Personel evakuasi gabungan terdiri dari Tim Tanggap Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Gunungkidul, Search and Rescue DIY, tentara, dan polisi. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO , Yogyakarta: Peneliti Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral memprediksi ambrolnya tebing karang di Pantai Sadranan Tepus Gunungkidul yang menewaskan sejumlah wisatawan pada Rabu 17 Juni lalu merupakan akumulasi dari fenomena penataan lempeng samudera di bawah benua Asia.

Penyusupan antar lempeng Samudera Hindia tersebut memicu terangkatnya permukaan bumi, terutama bagian sepanjang pantai Laut Jawa, yang masih terjadi sampai saat ini.

Dalam proses terangkatnya permukaan pantai inilah kerap memicu batuan Gunungsewu yang berada di pesisir Gunungkidul terjadi retakan-retakan dengan bentuk tegak (atas ke bawah). Sistem retakan ini sifatnya membujur dari barat ke timur atau meliputi sejumlah pantai selatan Jawa.

“Kecepatan retakan akibat penunjaman lempeng dan terangkatnya permukaan itu lumayan cepat, sekitar 1-1,5 sentimeter per tahun,” ujar peneliti Utama Pusat Survei Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Bandung, Jawa Barat, Hanang Samodra, saat dihubungi Tempo, Jumat, 19 Juni 2015.

Kondisi batuan karst atau kapur atau gamping di Gunungsewu yang kaku dan keras ikut meningkatkan resiko dampak bahaya jika retakan batuan terus memanjang. “Batuan itu tak akan longsor sedikit-sedikit, tapi ambrol karea tak punya daya ikat lagi,” ujarnya.

Yang mempercepat retakan itu melebar, menurut Hanang, di antaranya karena air hujan yang intensif masuk dan mempercepat pelapukan. Minimnya vegetasi turut mempercepat menyusupnya air hujan ke retakan terdalam batuan pula.

Terkait intensifnya empasan air laut yang menyebabkan batuan karang berongga dan mempercepat ambrol, Hanang menilai, tak begitu signifikan pengaruhnya.

Hanang juga belum berani menyimpulkan apakah ambrolnya tebing Sadaranan lalu sebagai dampak lanjutan dari gempa hebat di Yogyakarta pada 2006 silam.

“Kalau gempa 2006 disebabkan karena tumbukan lempeng bawah benua yang terlalu keras, terlalu jauh mengaitkan ambrolnya tebing ini dengan gempa itu,” ujarnya.

Badan Geologi menyatakan, sesungguhnya tak ada cara yang benar-benar efektif guna memperlambat atau menghentikan retakan batuan di sepanjang pantai selatan Jawa. “Kecuali mengisolir tebing-tebing rawan itu dari jangkauan manusia guna mengurangi resiko,” ujar Hanang. Tebing-tebing yang dideteksi sudah memiliki retakan, disarankan langsung dipagari.

Untuk melakukan mitigasi bencana tebing ambrol di sepanjang pantai selatan itu, Badan Geologi merekomendasikan dilakukan pemetaan ulang pada seluruh tebing pantai selatan. Badan Geologi sendiri pekan depan rencananya hendak memantau kondisi di lokasi Pantai Sadaranan.

Bupati Gunungkidul Badingah menuturkan akan segera membentuk semacam tim yang melibatkan berbagai unsur agar kejadian itu tak terulang.

“Ini benar-benar fenomena alam yang tak bisa diprediksikan, perlu evaluasi ulang kondisi pengamanan di pantai, termasuk penambahan rambu larangan,” ujar Badingah.

PRIBADI WICAKSONO



Berita terkait

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

1 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

3 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

8 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

8 hari lalu

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

Selain korban jiwa, beberapa bangunan dan satu unit fasilitas beribah rusak berat akibat bencana longsor.

Baca Selengkapnya

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

9 hari lalu

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

Curah hujan tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, sejak Kamis sore. Tiga warga tertimbun longsor di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

15 hari lalu

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

Bencana banjir dan longsor yang dipicu intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas

Baca Selengkapnya

Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

19 hari lalu

Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

Proses pencarian dihentikan sementara usai BNPB menemukan 2 korban terakhir dalam bencana tanah longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

19 hari lalu

Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

BNPB melaporkan telah menemukan 20 korban dalam bencana longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

19 hari lalu

BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

BMKG juga mengimbau mewaspadai Antecedent Precipitation. Hujan apa ini?

Baca Selengkapnya

Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

20 hari lalu

Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

Longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, menelan 18 korban jiwa. Tim evakuasi membangun posko pengungsi di gereja setempat.

Baca Selengkapnya