Kakek Suwadi, Jadi Kuli sampai Badut Winnie The Pooh  

Reporter

Kamis, 18 Juni 2015 10:25 WIB

Rumah Suwadi (75) kakek yang mengemis dengan berpakaian badut Winnie The Pooh di Dusun Bulu, Jetis, Mojokerto, 17 Juni 2015. Suwadi diberitakan berpenghasilan Rp500 ribu sehari, memiliki rumah mewah, dan beristeri tujuh orang. TEMPO/Ishomuddin

TEMPO.CO, Mojokerto - Suwadi, kakek 75 tahun yang disebut-sebut kaya raya hasil dari mengemis dengan berlagak seperti badut dan berpakaian karakter kartun Winnie the Pooh, sebelumnya memiliki pekerjaan lain. “Dulu ayah saya jadi tukang atau kuli bangunan,” kata anak Suwadi, Muadi, ditemui di rumahnya di Dusun Bulu, Desa Sawo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Rabu petang, 17 Juni 2015.

Muadi membantah jika keluarganya kaya raya hasil dari bapaknya yang mengemis. “Saya bekerja sebagai buruh di pabrik dan juga membantu penghasilan keluarga,” katanya. Muadi juga membantah penghasilan bapaknya mencapai Rp 500 ribu dalam sehari. “Berapa mas penghasilan dari mengemis, enggak mesti, paling Rp 60 ribu sehari,” kata Muadi.

Istri Suwadi, Karsih, juga membantah jika suaminya sekarang memiliki tujuh istri yang masih hidup. Menurutnya, ia memang istri ketujuh dan enam istri suaminya sudah meninggal dan ada yang cerai. “Masak kuat mas menghidupi tujuh istri. Bapak ini memang pernah menikah sampai tujuh kali dan yang terakhir saya, istri yang lainnya sudah meninggal dan cerai,” kata Karsih.

Karsih mengatakan suaminya yang dulu bekerja sebagai tukang atau kuli bangunan termasuk pekerja keras. Sejak berhenti jadi tukang atau kuli bangunan karena sudah tua, Suwadi masih saja ingin bekerja. “Enggak betah dia kalau di rumah terus,” kata Karsih.

Hingga akhirnya dalam setahun terakhir, Suwadi bekerja mengemis dengan cara menghibur dengan berpakaian ala badut atau karakter kartun Winnie the Pooh. “Selama sekitar setahun hanya keliling antarkampung di sekitar rumah sini,” katanya. Semula Suwadi menyewa pakaian ala badut itu dari seseorang hingga akhirnya dibeli olehnya.

Namun, Ahad, 14 Juni 2015, Suwadi terkena razia petugas Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo karena mengemis di tempat umum. Hingga akhirnya diserahkan ke Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto dan dikembalikan ke rumah asalnya.

Rumah Suwadi tak tergolong mewah seperti yang diberitakan sejumlah media. Namun bisa digolongkan cukup layak bagi rumah di kampung setempat. Seluruh rumahnya terbuat dari dinding batu bata yang disemen dan sudah berlantai keramik. Bahkan teras rumahnya terbuat dari atap dan tiang cor semen. Panjang dan lebar rumahnya diperkirakan 15 x 8 meter. Beberapa bagian rumah tampak sudah direnovasi seperti dinding, teras, dan atap.

Di teras rumah tampak terparkir sepeda motor Yamaha Vixion dan di dalam rumah terparkir sepeda motor Yamaha Mio. Tak diketahui apakah rumah yang cukup layak dan dua sepeda motor itu dibeli dari hasil Suwadi mengemis atau juga dibantu dari penghasilan anaknya, Muadi, sebagai buruh pabrik.

ISHOMUDDIN

Berita terkait

Razia PPKS di Jakarta, Dinsos DKI: Direhabilitasi dan Dipulangkan ke Daerah Asal

16 Mei 2023

Razia PPKS di Jakarta, Dinsos DKI: Direhabilitasi dan Dipulangkan ke Daerah Asal

Apabila orang yang terjaring razia PPKS terbukti tidak memiliki keluarga, dia akan dirujuk ke panti sosial sesuai cluster.

Baca Selengkapnya

Demi KTT G20, DKI Bersihkan Kawasan Masjid Istiqlal dari Gelandangan dan PKL

5 November 2022

Demi KTT G20, DKI Bersihkan Kawasan Masjid Istiqlal dari Gelandangan dan PKL

Pemerintah Kota Jakarta Pusat akan menata kawasan Masjid Istiqlal dan sekitarnya untuk menyambut pelaksanaan KTT G20.

Baca Selengkapnya

Gelandangan Menteng Jakarta Dirazia, Ada yang Melompat ke Kali Ciliwung

2 November 2022

Gelandangan Menteng Jakarta Dirazia, Ada yang Melompat ke Kali Ciliwung

Gelandangan atau Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) di sepanjang Jalan Latuharhary, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat ditangkap.

Baca Selengkapnya

Dinsos Mataram Tingkatkan Pengawasan Gelandangan dan Pengemis Saat Ramadan

30 Maret 2022

Dinsos Mataram Tingkatkan Pengawasan Gelandangan dan Pengemis Saat Ramadan

Ramadan, Dinas Sosial Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas gelandangan dan pengemis di titik keramaian

Baca Selengkapnya

Razia Pengemis, Kakek Ini Kantongi Uang Rp 194 Juta

30 November 2019

Razia Pengemis, Kakek Ini Kantongi Uang Rp 194 Juta

Pelaksana Tugas Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Mursidin, mengatakan seorang pengemis berusia 65 tahun terjaring dalam razia tersebut.

Baca Selengkapnya

Panti Asuhan Dianggap Mampu Kurangi Gelandangan

8 Januari 2019

Panti Asuhan Dianggap Mampu Kurangi Gelandangan

Dengan banyaknya panti asuhan, maka beban pemerintah dalam membina anak jalanan, gelandangan, sampai kaum dhuafa, bisa lebih ringan.

Baca Selengkapnya

Asian Games, Cara DKI Jakarta Sterilkan 284 Titik Rawan Pengemis

13 Agustus 2018

Asian Games, Cara DKI Jakarta Sterilkan 284 Titik Rawan Pengemis

Ratusan petugas Dinsos DKI mensterilkan 284 titik rawan penyandang masalah kesejahteraan sosial seperti pengemis dan gelandangan saat Asian Games.

Baca Selengkapnya

Sandiaga: Dinsos Gandeng Satpol PP Atasi Pengemis Musiman Lebaran

12 Juni 2018

Sandiaga: Dinsos Gandeng Satpol PP Atasi Pengemis Musiman Lebaran

Pemprov DKI Jakarta telah meminta Dinas Sosial DKI untuk menanggulangi pengemis musiman di Ibu Kota saat momentum Lebaran.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Imbau Masyarakat Tak Beri Uang Manusia Gerobak, Kenapa?

5 Juni 2018

Sandiaga Imbau Masyarakat Tak Beri Uang Manusia Gerobak, Kenapa?

Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno mengimbau masyarakat agar tidak memberikan uang kepada manusia gerobak dan pengemis.

Baca Selengkapnya

Cerita Sandiaga Uno Buntuti Pengemis yang Naik Toyota Fortuner

4 Juni 2018

Cerita Sandiaga Uno Buntuti Pengemis yang Naik Toyota Fortuner

Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno bercerita dia pernah memergoki pengemis yang berpura-pura miskin demi mendapatkan uang.

Baca Selengkapnya