Walikota Bandung, Ridwan Kamil dimintai keterangan oleh wartawan, terkait warga yang ketahuan melakukan perusakan fasilitas publik di Pendopo, Bandung, 1 Mei 2015. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
TEMPO.CO, Bandung - Wali Kita Bandung Ridwan Kamil berencana melakukan municipal bond atau obligasi daerah untuk membangun dan memperbaiki infrastruktur Kota Bandung. Sebab, untuk membangun Bandung sesuai harapannya, Ridwan Kamil memerlukan dana sekitar Rp 70 triliun.
"Membangun bandung yang modern yang sering kita impikan itu hampir 70 triliun nilainya. APBD (Anggaran Pendapatan Belanja) kami enggak cukup untuk itu," kata Ridwan Kamil setelah Rapat sinkronisasi dan koordinaasi tugas pokok dan fungsi Dinas Komunikasi dan Informarika Kota Bandung di Hotel Edge Chlarity, Jalan Cihampelas, Bandung, Rabu 17 Juni 2015. Dengan obligasi daerah, Ridwan Kamil menyatakan pemerintah daerah memiliki kesempatan untuk meminjaman uang bagi pembangunan fasilitas publik.
Namun, lanjut dia, untuk melakukan obligasi daerah, Pemkot Bandung mesti lebih dulu mengantongi izin dari Kementerian Keuangan. Maka Emil telah mengontrak seorang pengacara asal New York, Amerika Serikat, untuk membantunya memperoleh izin dari Kementerian Keuangan. "Juli mendatang pengacara itu akan datang ke Indonesia," ujar Ridwan Kamil.
Obligasi daerah merupakan salah satu upaya Ridwan Kamil untuk membangun infrastruktur di Bandung, setelah ia memenuhi undangan pemerintah Amerika. Selain melaksanakan ide itu, selama dua pekan di Amerika, Ridwan Kamil mengantongi oleh-oleh berupa minat investasi untuk Bandung.
"Tahun ini memang kami tengah meningkatkan agresifitas investasi di Kota Bandung. Amerika tertarik menanamkan banyak investasinya di Bandung," kata dia. Dia mengklaim berhasil menawarkan potensi keuntungan dengan berinvestasi di Bandung.
Sejumlah perusahaan Paman Sam, tutur Ridwan Kamil akan mengunjungi Bandung sekitar tiga sampai empat bulan ke depan. Perusahaan-perusahaan itu di antaranya merupakan perusahaan pangan, helikopter, dan perusahaan teknologi. Datangnya sejumlah perusahaan asing di Bandung ia yakini dapat membuka lapangan pekerjaan hingga 33 ribu.
Investasi itu ia dapatkan dengan memperkenalkan Bandung Teknopolis pada sejumlah perusahaan Amerika. Bandung Teknopolis merupakan program kerja Pemerintah Kota Bandung tahun depan.
Namun saat ini, dia belum dapat menentukan waktu pelaksanaan proyek tersebut. Sebab, perizinan proyek itu masih dipertimbangkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Di lahan Kawasan Gede Bage seluas 800 hektar ini, Pemkot Bandung rencananya akan membangun pusat kota kedua.