Budayawan: Borobudur Perlu Dijaga Dimensi Spritualnya

Reporter

Rabu, 17 Juni 2015 05:14 WIB

Sejumlah pengunjung menyaksikan patung Budha di halaman candi Borobudur Magelang, 30 Mei 2015. Patung Budha tersebut akan ditempatkan di altar utama pada perayaan Tri Suci Waisak 2559 BE/2015. ANTARA/Anis Efizudin

TEMPO.CO , Yogyakarta: Budayawan yang juga mantan Rektor Universitas Islam Negeri Jakarta, Komaruddin Hidayat mengatakan masyarakat saintifik modern membutuhkan wisata yang lekat dengan nilai spiritualitas.

Komar yang telah berkeliling ke banyak negara untuk belajar masalah kebudayaan dan pengembangan keagamaan, mengatakan Indonesia punya tempat-tempat wisata yang kaya dimensi spiritual. Dia mencontohkan Bali yang mampu memadukan wisata alam, seni, budaya, dan masyarakat.

Ada juga Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. “Borobudur perlu dijaga dimensi spiritualnya,” katanya dalam seminar nasional pariwisata bertema Pengelolaan Berkelanjutan Pariwisata Budaya di The Kasultanan Royal Ambarrukmo Plaza Yogyakarta, Selasa, 16 Juni 2015.

Menurut dia, negara kawasan Eropa selama ini menjaga nilai-nilai spiritualnya itu. Mereka menggarap obyek pariwisata yang bernilai spiritual secara serius. Bangunan gereja misalnya dijaga keasliannya, kekunoannya, dan keunikannya. Mereka mengelola pariwisata secara profesional dan modern.

Komar mencontohkan pemandu wisata di banyak negara yang ia kunjungi menguasai sejarah agama. Pemandu yang beragama Katolik misalnya punya pengetahuan yang baik tentang agama Islam. Sebaliknya, banyak pemandu yang beragama Islam berpengetahuan tentang agama Katolik.

Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Laily Prihatiningtyas, menyatakan perlu revitalisasi terhadap nilai-nilai yang ada pada Candi Borobudur. Ini penting untuk membuat orang mengerti Borobudur dengan baik. “Borobudur tidak terlepas dari nilai dan bersifat magis. Narasi yang bagus untuk menjelaskannya sangat perlu,” kata Laily.

Ia mengatakan pengelolaan pariwisata berkelanjutan perlu terus menggandeng masyarakat lokal. Mereka perlu terlibat langsung menjaga dan melestarikan nilai-nilai yang ada pada Borobudur. Ini sebagai konservasi nilai oleh masyarakat. Jadi konservasi Borobudur tidak hanya berbentuk fisik semata.

SHINTA MAHARANI

Berita terkait

Universitas Brawijaya Akan Buka Rumah Budaya Indonesia di Tianjin Cina

9 hari lalu

Universitas Brawijaya Akan Buka Rumah Budaya Indonesia di Tianjin Cina

Universitas Brawijaya akan membuka Rumah Budaya Indonesia di Tianjin, China untuk mendorong pengenalan bahasa

Baca Selengkapnya

Sejarah Panjang Kebaya dan Perlunya Jadi Identitas Budaya Indonesia

11 hari lalu

Sejarah Panjang Kebaya dan Perlunya Jadi Identitas Budaya Indonesia

Pakar mengatakan kebaya bisa menjadi identitas budaya Indonesia berbasis kelokalan dengan sejarah panjang busana di Nusantara.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?

11 hari lalu

Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?

Seorang mahasiswa STIP Jakarta meninggal setelah dianiaya oleh seniornya. Lalu, mengapa budaya kekerasan itu terus terulang?

Baca Selengkapnya

Cara Perpustakaan Pikat Pembaca Muda

13 hari lalu

Cara Perpustakaan Pikat Pembaca Muda

Sejumlah perpustakaan asing milik kedutaan besar negara sahabat di Jakarta berbenah untuk menarik lebih banyak anak muda, khususnya generasi Z.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

25 hari lalu

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

Bamsoet mendukung rencana touring kebudayaan bertajuk "Borobudur to Berlin. Global Cultural Journey: Spreading Tolerance and Peace".

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

29 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

15 Maret 2024

Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

Indonesia dan Jerman menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama untuk meningkatkan dan mempromosikan hubungan budaya kedua negara.

Baca Selengkapnya

3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

8 Maret 2024

3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

Menjelang Ramadan, masyarakat di sejumlah daerah kerap melakukan berbagai tradisi unik.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

5 Februari 2024

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak menyindir politisasi bantuan sosial atau Bansos di depan Prabowo Subianto dalam debat Capres terakhir.

Baca Selengkapnya

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

5 Februari 2024

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

Segini besar anggaran dana abadi budaya yang sudah dikantongi Kementerian Keuangan sebelumnya.

Baca Selengkapnya