Calon Pelanggan Potensial, Remaja Disasar Produsen Rokok

Reporter

Senin, 15 Juni 2015 17:44 WIB

Papan reklame yang menampilkan iklan rokok A Mild dikawasan Kalibata, Jakarta, 6 Januari 2015. Iklan rokok ini menuai kritik karena menampilkan gambar dan tulisan yang dianggap mesum oleh sebagian pihak. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Yayasan Media Anak, Hendriyani, mengatakan produsen rokok makin gencar menyasar anak-anak dan remaja usia 10-14 tahun.

Perusahaan rokok, menurut dia, memandang anak muda sebagai perokok pengganti, sehingga promosi di sekitar area sekolah makin marak. "Ada ungkapan bahwa remaja hari ini adalah calon pelanggan tetap hari esok," ucap Hendriyani, Senin, 15 Juni 2015.

Hendriyani berujar, serbuan iklan dan promosi rokok sejak dini membuat persepsi positif dan keinginan merokok remaja meningkat. Sebanyak 70 persen remaja menyatakan mulai merokok karena terpengaruh iklan. Selain itu, 77 persen yang sudah merokok terus melanjutkan perilakunya juga karena pengaruh iklan.

Fakta yang lebih mengkhawatirkan, tutur Hendriyani, 57 persen remaja sebenarnya telah memutuskan berhenti merokok. Namun mereka kembali tergoda akibat iming-iming iklan dan promosi rokok yang terus-menerus dipaparkan lewat berbagai media.

Menurut Hendriyani, remaja tergoda iklan rokok karena menampilkan hal-hal menarik, seperti penampilan, popularitas, kedewasaan, dan persahabatan. Iklan ini ditampilkan secara terang-terangan, bahkan di area sekitar sekolah.

Display rokok, misalnya, kata Hendriyani, dapat dengan gampang ditemui di area tempat anak muda banyak berkumpul. Hal ini mendorong pembelian rokok secara spontan.

Saat ini ada 3,9 juta anak usia 10-14 tahun yang jadi perokok aktif di Indonesia. Jumlah itu, ujar Hendriyani, meningkat tajam hingga menembus angka 80 persen dalam kurun 2001-2010. Padahal kematian yang terjadi akibat perilaku merokok mencapai 200 ribu jiwa setiap tahun.

Menurut Hendriyani, rokok juga membawa kerugian ekonomi. "Pengeluaran keluarga miskin untuk rokok enam kali lipat lebih besar dibanding pengeluaran untuk pendidikan," ucapnya.

MOYANG KASIH DEWIMERDEKA

Berita terkait

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

6 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

10 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

12 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

25 hari lalu

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.

Baca Selengkapnya

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

29 hari lalu

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.

Baca Selengkapnya

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

40 hari lalu

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

Hasil pemeriksaan medis yang baik tak menjamin perokok sehat. Untuk memastikan kesehatan perokok satu-satunya jalan adalah total berhenti merokok.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

43 hari lalu

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.

Baca Selengkapnya

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

54 hari lalu

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

Faisal Basri menyatakan perusahaan rokok memiliki lobi-lobi yang kuat di lingkungan Istana dan pembuat undang-undang.

Baca Selengkapnya

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

54 hari lalu

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

Benny mengklaim industri rokok hanya melakukan komunikasi dengan pemerintah melalui jalur-jalur yang legal.

Baca Selengkapnya

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

58 hari lalu

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

Sesi kesepuluh Konferensi Para Pihak (COP10) Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau WHO FCTC menghasilkan sejumlah kesepakatan jangka panjang.

Baca Selengkapnya