Mengkhawatirkan, Kualitas Guru Indonesia seperti Air Keruh  

Reporter

Minggu, 14 Juni 2015 14:24 WIB

microbiology.georgetown.edu

TEMPO.CO, Bandung – Kepala Subdirektorat Tenaga Kependidikan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Agus Susilo menyatakan kualitas guru Indonesia kurang baik. "Meminjam istilah Menteri Pendidikan sebelumnya, M. Nuh, guru kita ibarat air keruh di dalam jambangan," kata Agus di Bandung, Sabtu, 13 Juni 2015.

Untuk memperbaiki kualitas buruk tersebut, ujar Agus, ada tiga cara yang bisa dilakukan. Pertama, membuang air yang keruh. "Dibiarkan hingga guru-guru yang kualitasnya kurang pensiun sendiri," ujar Agus.

Walau begitu, cara tersebut tentu tak efektif. Agus menyebut cara kedua, yaitu mengolah air yang keruh menjadi bening. Artinya, memberikan peningkatan kompetensi pada guru-guru yang ada saat ini melalui program pendidikan dan pelatihan.

Cara kedua, menurut Agus, juga belum tentu berhasil, karena pelatihan hanya diberikan pada satu-dua guru dari tiap sekolah. Sementara itu, sistem bobrok di sekolahnya sendiri tak diperbaiki. "Saat kembali dari pelatihan, guru yang telah dilatih kalah dengan sistem sekolah tak bermutu."

Agus pesimistis peningkatan mutu guru akan terjadi hanya dengan pelatihan. Menurut dia, cara terbaik adalah mengisi terus jambangan air keruh itu dengan air bersih. Artinya, terus merekrut tenaga pendidik baru dengan kualitas mumpuni.

Agus mengungkapkan cara ketiga, yakni reformasi lembaga pendidik dan tenaga kependidikan (LPTK). Kementerian telah merancang program reformasi kelembagaan itu untuk dilaksanakan pada 2016.

Dengan reformasi LPTK, rekrutmen guru akan diperketat. Begitu pula penggemblengannya. "Guru yang dilahirkan bukan guru biasa, tapi yang sudah diprogramkan," tutur Agus.

Jumlah guru yang ada di seluruh Indonesia saat ini mencapai tiga juta orang. Namun jumlah itu tak tersebar merata. Ada daerah yang kekurangan guru, sementara daerah lain justru berlimpah. Agus mengatakan pemerintah juga sedang merancang program untuk memenuhi kebutuhan guru di tiap daerah.

MOYANG KASIH DEWIMERDEKA

Berita terkait

4 Prodi dengan Kuota Terbesar di PPG Prajabatan 2024

6 hari lalu

4 Prodi dengan Kuota Terbesar di PPG Prajabatan 2024

Apa saja prodi dengan kuota terbesar di PPG Prajabatan?

Baca Selengkapnya

Pendaftaran PPG Prajabatan 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

25 hari lalu

Pendaftaran PPG Prajabatan 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

PPG Prajabatan merupakan salah satu program prioritas Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) untuk memenuhi kebutuhan guru.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Laptop Huawei Matebook D14, Guru Bicara Ekskul Pramuka

29 hari lalu

Top 3 Tekno: Laptop Huawei Matebook D14, Guru Bicara Ekskul Pramuka

Selain spesifikasi laptop Huawei Matebook D14 terbaru dan 5 catatan para guru atas polemik ekskul Pramuka, ada juga soal ledakan amunisi kedaluwarsa.

Baca Selengkapnya

Samsung Tingkatkan Kompetensi Digital Guru dan Dosen melalui Samsung Innovation Campus

36 hari lalu

Samsung Tingkatkan Kompetensi Digital Guru dan Dosen melalui Samsung Innovation Campus

Samsung menggelar program Teachers Training bagi guru dan dosen dalam program Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 5 2023/2024.

Baca Selengkapnya

Seleksi ASN 2024, Kemendikbudristek Buka Formasi 419.146 Guru PPPK

48 hari lalu

Seleksi ASN 2024, Kemendikbudristek Buka Formasi 419.146 Guru PPPK

Seleksi PPPK tersebut diperuntukkan untuk guru di sekolah negeri.

Baca Selengkapnya

Mau Dijadikan Sumber Pembiayaan Makan Siang Gratis, Apa Fungsi Utama Dana BOS?

59 hari lalu

Mau Dijadikan Sumber Pembiayaan Makan Siang Gratis, Apa Fungsi Utama Dana BOS?

Perhimpunan Pendidikan dan Guru menolak jika makan siang gratis menggunakan dana BOS

Baca Selengkapnya

Beda Respons PGRI Soal Makan Siang Gratis Pakai Dana Bos: yang Penting Ada Uangnya

59 hari lalu

Beda Respons PGRI Soal Makan Siang Gratis Pakai Dana Bos: yang Penting Ada Uangnya

PGRI menilai, tidak ada yang perlu dipersoalkan mengenai pembiayaan program makan siang dan susu gratis yang menggunakan dana BOS.

Baca Selengkapnya

Marak Kasus Bullying, Jokowi kepada Guru: Jangan Sampai Ada Siswa Ketakutan di Sekolah

59 hari lalu

Marak Kasus Bullying, Jokowi kepada Guru: Jangan Sampai Ada Siswa Ketakutan di Sekolah

Presiden Joko Widodo menunjukkan perhatiannya atas perundungan (bullying) yang terjadi di sekolah-sekolah.

Baca Selengkapnya

Respons Program Makan Siang Gratis, FSGI Singgung Teori Shang Yang, Apa Maksudnya?

59 hari lalu

Respons Program Makan Siang Gratis, FSGI Singgung Teori Shang Yang, Apa Maksudnya?

FSGI merespons program makan siang gratis dengan menyinggung teori Shang Yang. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Reaksi Para Guru Soal Makan Siang Gratis akan Gunakan Dana BOS

59 hari lalu

Reaksi Para Guru Soal Makan Siang Gratis akan Gunakan Dana BOS

Menurut FSGI, penggunaan dana Bos untuk makan siang gratis menunjukkan pemerintah gagal memahami tujuan kebijakan itu.

Baca Selengkapnya