Polisi Tetapkan Tersangka Pemerasan di Gunung Ijen  

Reporter

Jumat, 12 Juni 2015 13:18 WIB

Wisatawan di Gunung Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur. TEMPO/Arie Basuki

TEMPO.CO, Banyuwangi - Kepolisian Resor Banyuwangi, Jawa Timur, menetapkan AF, 25 tahun, sebagai tersangka kasus pemerasan di obyek wisata Gunung Ijen. AF adalah pemilik jeep trooper bernomor polisi L 1161 CH, yang biasa ia pergunakan untuk mengantar wisatawan.

Kepala Polres Banyuwangi Ajun Komisaris Bastoni Purnama menjelaskan AF dijadikan tersangka sesuai bukti kartu identitas pelaku dan rekaman video dari si pelapor, yakni Ari Restu Kurniawan, seorang pemandu wisata.

Menurut Bastomi, AF dijerat dengan Pasal 368 KUHP tentang tindak pidana pemerasan. Namun AF belum ditahan karena pemeriksaan terhadap saksi-saksi belum selesai. “Tersangka dikenai wajib lapor,” katanya, Jumat, 12 Juni 2015.

Ari Restu melaporkan AF ke kepolisian pada 8 Juni 2015. Ari dipaksa menurunkan para wisatawan yang diangkutnya menggunakan mobil wisata. Pemandu wisata diwajibkan memindahkan wisatawan yang akan ke lokasi obyek wisata Ijen menggunakan
jeep trooper
dengan tarif sewa Rp 400 ribu.

Ari mengatakan dia tidak keberatan bila harus menyewa jeep trooper untuk membawa wisatawan menuju lokasi wisata Gunung Ijen. Namun ketentuan tentang tarif sewa harus dibicarakan bersama dengan pemandu wisata lain dan dilegalisasi oleh pemerintah daerah setempat. “Kalau belum ada aturannya, lalu kami dipaksa menyewa jeep trooper, itu ilegal,” ujarnya.

Bastoni menjelaskan pihaknya mendorong pemerintah Banyuwangi mencari solusi bagi pemilik jeep trooper agar tetap bisa mendapat penghasilan. Dengan cara itu, kasus-kasus pemerasan tidak terulang. “Bila penyewaan jeep trooper dilegalkan pemerintah Banyuwangi, maka tidak akan ada lagi pemerasan,” ucapnya.

Di sekitar obyek wisata Gunung Ijen, menurut Bastoni, terdapat 10-15 warga yang memiliki jeep trooper. Selama ini mereka sering melayani wisatawan karena jalan menuju wisata Gunung Ijen hanya bisa ditempuh dengan kendaraan jenis jeep trooper.

Namun sejak pemerintah Banyuwangi memperbaiki jalan menuju puncak Gunung Ijen pada 2012 lalu, para pemilik jeep trooper kehilangan pekerjaan. “Mereka akhirnya memeras wisatawan, terutama pada malam hari,” tutur Bastoni.

IKA NINGTYAS

Berita terkait

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

1 hari lalu

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

Kejati Bali membuka peluang berkoordinasi dengan Majelis Desa Adat Bali usai menetapkan Bendesa Adat Berawa sebatersangka pemerasan investor.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Tersangka Pemerasan Investor, Kejati Bali Bakal Periksa Pihak Lain

1 hari lalu

Bendesa Adat Tersangka Pemerasan Investor, Kejati Bali Bakal Periksa Pihak Lain

Kejati Bali akan mengembangkan penyidikan perkara tersangka berinisial KR, Bendesa Adat yang memeras investor agar mendapat rekomendasi.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

1 hari lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

2 hari lalu

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

Seorang Bendesa Adat Berawa di Bali berinisial KR diduga memerasa pengusaha demi memberikan rekomendasi izin investasi

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

3 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

4 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

8 hari lalu

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta merasa tak ada kedala menangani kasus dugaan pemerasan oleh eks Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

IM57 Nilai Tak Ada Lagi Alasan Penyidik Polda Metro Jaya Tidak Menahan Firli Bahuri

9 hari lalu

IM57 Nilai Tak Ada Lagi Alasan Penyidik Polda Metro Jaya Tidak Menahan Firli Bahuri

Sebaiknya, kata IM57, persidangan SYL dan Firli Bahuri itu berjalan bersamaan sehingga masalah pemerasan ini bisa saling terkonfirmasi.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

12 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

12 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya