Warga Kembalikan 8,4 Ton Raskin Tak Layak Konsumsi

Reporter

Kamis, 11 Juni 2015 21:29 WIB

Ekspresi seorang anak yang ikut mengantri mendapatkan jatah beras Raskin yang dibagikan gratis di kawasan Babakan Ciparay, Bandung, Jawa Barat (23/5). Setiap rumah mendapat jatah beras raskin itu sebanyak 2 kg. Warga mendapat jatah Raskin setiap satu bulan sekali. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bojonegoro - Sebanyak 8,4 ton beras untuk warga miskin terungkap tak layak dikonsumsi di Bojonegoro, Jawa Timur. Beras itu sempat dibagikan kepada warga di Desa Jumok, Kecamatan Ngraho, sebelum akhirnya dikembalikan dan minta diganti.

Kepala Kepolisian Resor Bojonegoro Ajun Komisaris Besar Hendri Fuiser mengatakan, beras yang terkumpul dalam 562 karung berasal dari stok Maret 2014 milik Bulog Sub Divisi Regional (Subdivre) III Bojonegoro. “Kami telah menyitanya dan memintai keterangan sopir truk pengangkutnya,” Hendri, Kamis, 11 Juni 2015.

Awalnya raskin jatah untuk Desa Jumok, Kecamatan Ngraho, dibagi-bagikan di Kantor Desa setempat. Pembagian langsung dari bagian distribusi dari Bulog Subdivre Bojonegoro dan diterima perangkat Desa Jumok.

Tapi, setelah dilakukan pengecekan, ternyata sebagian raskin di dalam karung tersebut bermutu jelek dan kekuning-kuningan. Pihak perangkat desa kemudian protes ke petugas Bulog Subdivre Bojonegoro. Dari protes warga itu, beras sebanyak 8,4 ton, langsung dilakukan pengecekan semua.

Oleh petugas Bulog Subdivre Bojonegoro, beras langsung ditarik kembali dari warga. Selanjutnya, diganti dengan raskin yang lebih baik untuk warga Desa Jumok.

Kepala Desa Jumok, Imam Mukmin Arifin, membenarkan jika ada protes dari warganya akibat beras berkualitas buruk itu pada Rabu 10 Juni 2015. “Tapi, saya kira masalahnya sudah selesai,” ujarnya, Kamis, 11 Juni 2015.

Kepala Bulog Subdivre III Bojonegoro Efdal Marlius Sulaiman mengatakan, pihaknya terbuka untuk masalah ini. Misalnya, jika terdapat beras yang kebetulan mutunya kurang bagus, maka pihak Bulog langsung melakukan pergantian. “Jadi, kami akomodatif,” ujarnya yang dihubungi Tempo Kamis, 11 Juni 2015.

Efdal mengatakan, dalam penyalurannya, beras diambil milik dari gudang Bulog dan dititipkan ke gudang milik satu rekanan Bulog di kawasan Kecamatan Kalitidu. Sedangkan beras itu stok timbunan sejak Maret 2014 lalu. Di gudang serupa milik rekanan Bulog juga masih terdapat ratusan ton yang ditempatkan di karung. “Jadi, mungkin ada yang mutunya kurang bagus. Tetapi, tetap kami ganti,” katanya.

SUJATMIKO

Berita terkait

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

10 jam lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

1 hari lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

3 hari lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

3 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

3 hari lalu

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

12 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

12 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

13 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

13 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya