TEMPO.CO, Denpasar - Kepolisian Daerah Bali bersama tim evakuasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kota Denpasar menemukan jasad Angeline, 8 tahun, yang dikubur di halaman belakang rumahnya, sedang memeluk boneka.
"Ada boneka bersama jenazah dan ada kain yang membungkus jenazah," kata Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Ronny Sompie di Denpasar, Rabu, 10 Juni 2015. Dia menjelaskan jenazah dikubur pada kedalaman tak sampai 2 meter.
Jasad Angeline ditemukan dalam kondisi tertelungkup sedang memeluk boneka berbentuk wanita Korea, dan dibungkus selimut ataubed cover.
Polisi, sebelum menemukan jasad Angeline, telah menggali dua tanah yang berada di halaman belakang rumahnya di Jalan Sedap Malam, Denpasar. Pada galian ketiga, polisi mendapati tubuh Angeline dalam kondisi tertelungkup.
Aktivis perlindungan anak dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar, Siti Sapurah, yang turut meninjau penemuan jasad Angeline, menduga Angeline dibunuh sebelum dikubur. "Di leher korban itu ada bekas jeratan yang diduga dari tali gorden," ucapnya.
Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait mengaku tidak sempat meninjau pekarangan belakang rumah Angeline saat berkunjung pada 24 Mei 2015. Arist menduga Margareth, ibu angkat Angeline, yang melakukannya.
"Selain karena gelap, ibu angkatnya sengaja menutup-nutupi supaya kami tak ke sana," ujarnya. Margareth juga menghalangi polisi masuk ke kamar khusus dekat pekarangan. Arist meminta polisi segera membuka hasil otopsi jasad Angeline dan mengungkap pelaku pembunuhan ini.