Wartawan TV Dipanah Orang Tak Dikenal di Makassar  

Reporter

Selasa, 9 Juni 2015 07:00 WIB

AP/Greg Baker

TEMPO.CO, Makassar - Kekerasan terhadap jurnalis kembali terjadi di Kota Makassar. Kali ini yang menjadi korban adalah wartawan iNews TV, Muhammad Nur, yang terkena anak panah pada dagu sebelah kiri di Jalan Bulusaraung, Senin dinihari, 8 Juni 2015.

Korban dipanah oleh sekelompok orang tak dikenal ketika melintasi Jalan Bulusaraung. Anak panah yang terbuat dari paku itu panjangnya 10 sentimeter.

Menurut informasi yang diperoleh Tempo, korban terkena anak panah saat melintas menggunakan sepeda motor Yamaha. Dia dipanah sekelompok anak muda yang berdiri di pinggir jalan. "Memang setiap pengendara yang melintas dipanah, tapi saya saja yang kena," ucap Muhammad Nur, Senin, 8 Juni 2015.

Nur menjelaskan, sebelum melintasi Jalan Bulusaraung, ia berada di Markas Kepolisian Resor Kota Besar Makassar untuk meliput kasus pemerkosaan. Tapi kasus tersebut ternyata dilimpahkan ke Kepolisian Sektor Tamalanrea. "Jadi, saya bergegas menuju Tamalanrea. Tapi, saat melintasi Jalan Bulusaraung, saya langsung dipanah. Padahal saya tidak punya salah apa-apa," kata Nur.

Selain Nur, saat itu ada dua jurnalis yang menuju Tamalanrea untuk meliput kasus pemerkosaan, yakni Waldy dari Metro TV dan Reinhard Soplantila dari Trans TV.

Nur tidak mengetahui persis apakah sekolompok anak muda yang memanahnya terlibat tawuran atau tidak. Yang pasti, kata Nur, mereka memang tampak sedang menunggu orang, sehingga malam itu berkumpul di pinggir jalan. Akibat kejadian itu, Nur, Reinhard, dan Waldy tidak jadi meneruskan perjalanan menuju Mapolsek Tamalanrea. Mereka memutuskan singgah ke Mapolsek Bontoala untuk melaporkan kejadian yang baru menimpa mereka.

Sementara itu, Kepala Polsek Bontoala Basri Jafar mengungkapkan pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap kasus pemanahan tersebut. "Laporannya sudah kami terima. Kami masih melakukan proses penyelidikan," ujarnya. Basri mengklaim sudah mengantongi ciri-ciri pelaku, yang kini tengah dikejar.

DIDIT HARIYADI

Berita terkait

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

2 hari lalu

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International Indonesia mendesak polisi segera membebaskan puluhan mahasiswa yang ditangkap saat Hari Buruh dan Hari Pendidikan.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

2 hari lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

IMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar

11 hari lalu

IMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar

Jakarta, Medan, dan Makassar masuk dalam daftar survei Smart City Index 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

22 hari lalu

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

Polres Makassar mengungkap kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga berinisial J, 35 tahun, yang terjadi pada enam tahun lalu

Baca Selengkapnya

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

32 hari lalu

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

Aktivitas penerbangan internasional yang datang, berangkat, dan transit di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar pada Februari 2024 meningkat.

Baca Selengkapnya

Petugas Damkar Diduga Dihalang-halangi Satpam Masuk ke Pabrik PT Charoen Pokphand Saat Terjadi Kebakaran

34 hari lalu

Petugas Damkar Diduga Dihalang-halangi Satpam Masuk ke Pabrik PT Charoen Pokphand Saat Terjadi Kebakaran

Petugas damkar disebut dihalang-halangi oleh petugas satpam, karena alasannya kebakaran di pabrik PT Charoen Pokphand sudah aman terkendali.

Baca Selengkapnya

Divonis 10 Tahun Penjara Karena Gratifikasi Rp 58,9 Miliar, Andhi Pramono Dinilai Tak Mendukung Pemberantasan Korupsi

34 hari lalu

Divonis 10 Tahun Penjara Karena Gratifikasi Rp 58,9 Miliar, Andhi Pramono Dinilai Tak Mendukung Pemberantasan Korupsi

Eks Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono divonis 10 tahun penjara atas dakwaan menerima gratifikasi sebesar Rp 58,9 miliar.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Pabrik Charoen Pokphand di Makassar, 1 Pekerja Tewas Belasan Lainnya Luka-luka

34 hari lalu

Kebakaran Pabrik Charoen Pokphand di Makassar, 1 Pekerja Tewas Belasan Lainnya Luka-luka

Kebakaran pabrik pakan ternak PT Charoen Pokphand di Makassar diawali suara ledakan yang memicu percikan api.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

35 hari lalu

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

Dewan Pers mengungkap motif penganiayaan oleh 3 anggota TNI AL itu. Korban dipaksa menandatangani 2 surat jika penganiayaan ingin dihentikan.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

35 hari lalu

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

"Dewan Pers akan memantau betul peristiwa ini, memastikan proses hukumnya berjalan, dan memastikan korban dalam perlindungan," ujar Arif Zulkifli.

Baca Selengkapnya