TEMPO Interaktif, Aceh Besar:Puluhan hektare kebun milik warga di Desa Teuladan dan Alue Rindang, Kecamatan Lembah Seulawah, Aceh Besar, rusak berat akibat gajah liar dari pegunungan Seulawah mengamuk. Menurut Sakdani (40), petani warga Desa Teuladan, gajah liar telah merusak kebun setiap malam sejak sebulan lalu. Jenis tanaman atau pohon yang dirusak biasanya pepaya dan pisang. Jumlah mereka berkelompok, antara 4-8 ekor. "Biasanya mereka mulai turun dan merusak pagar dan kebun sejak malam tiba,” ujarnya. Mengantisipasi hal itu, kini beberapa petani melakukan ronda dengan berbekal lampu senter dan obor. Akibatnya, aktivitas berkebun menurun karena kelelahan. Namun, ronda itu tak menunjukkan hasil memuaskan karena gajah-gajah masih tetap nekad mendatangi kebun. "Pohon pepaya banyak yang sudah bisa panen, tapi tiba-tiba dirusak oleh gaja. Penghasilan kami menurun," sebut Abdur Razak, seorang petani lainnya. Keluhan pernah disampaikan warga ke balai konservasi gajah di kawasan Saree, Seulawah dan kepada pejabat daerah setempat. Tetapi sampai saat ini, belum ada yang turun tangan. "Kami menginginkan ada solusi, gajah tetap tidak terganggu dan kami juga bisa leluasa berkebun," sebutnya. Adi Warsidi