Menteri Tedjo Ungkap Alasan Pembentukan Badan Cyber Nasional  

Reporter

Editor

Anton Septian

Rabu, 3 Juni 2015 14:37 WIB

Menkopolhukam, Tedjo Edhy Purdijatno. TEMPO/Frannoto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan dana pembentukan badan cyber nasional akan dimasukkan ke Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016.

Langkah pembentukan badan itu akan dimulai Kementerian dengan mendengarkan masukan dari beberapa pihak. "Masukan tersebut akan dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo," kata Tedjo setelah menghadiri Simposium Cyber Nasional di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu, 3 Juni 2015. Untuk memuluskan rencana pembentukan badan ini, pemerintah juga berencana membuat panitia seleksi.

Sebelumnya, Menteri Tedjo mengatakan Indonesia saat ini membutuhkan sebuah badan cyber khusus. Badan ini perlu dibentuk untuk mencegah kejahatan dunia maya yang mengancam keamanan negara.

Saat ini, menurut Tedjo, ada pergeseran isu keamanan global. Sementara dulu ancaman perang antarnegara muncul dengan menggunakan senjata, dia melanjutkan, saat ini perang kerap terjadi di dunia maya.

Tedjo mengatakan serangan cyber saat ini sangat masif. Serangan itu tak hanya dilakukan oleh perorangan, tapi juga negara.
Tedjo mengklaim sudah mendapat laporan dari berbagai instansi yang kehilangan data akibat serangan cyber.

"Kan, bahaya kalau sampai yang diambil adalah rahasia negara," katanya. Menurut dia, serangan cyber cukup mudah dilakukan. Hanya bermodal flashdisk, kata dia, seseorang sudah bisa mengacak-acak data instansi yang disasar.

Pembentukan badan itu, kata Tedjo, juga perlu karena saat ini pertahanan terhadap serangan cyber di Indonesia masih ditangani oleh tiap-tiap instansi tanpa ada koordinasi. "Karena itu, nanti pertahanan cyber harus bisa dikoordinasi oleh suatu kesatuan," kata Tedjo.

Tedjo mengklaim pembentukan badan cyber nasional juga sudah direstui oleh Presiden Joko Widodo. Lembaga itu akan berada di bawah Presiden langsung. Posisinya setara dengan Badan Keamanan Laut dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.

FAIZ NASHRILLAH

Berita terkait

Waspada, Ini 6 Jenis Cyber Crime yang Paling Sering Terjadi

14 Desember 2023

Waspada, Ini 6 Jenis Cyber Crime yang Paling Sering Terjadi

Cyber crime semakin meningkat seiring perkembangan teknologi digital. Meskipun memberikan kemudahan, kemajuan teknologi juga membawa risiko besar.

Baca Selengkapnya

Bahas Perkembangan Teknologi, Menkominfo: Kejahatan Dulu Curanmor, Sekarang Cyber Crime

21 Agustus 2023

Bahas Perkembangan Teknologi, Menkominfo: Kejahatan Dulu Curanmor, Sekarang Cyber Crime

Menkominfo Budi Arie Setiadi mengatakan semua pihak harus menyesuaikan diri seiring terjadinya perkembangan teknologi.

Baca Selengkapnya

Kominfo Punya Pelatihan Khusus Cyber Security untuk Keamanan Infrastruktur Digital

31 Januari 2023

Kominfo Punya Pelatihan Khusus Cyber Security untuk Keamanan Infrastruktur Digital

Kominfo memiliki pelatihan khusus mengenai cyber security. Pelatihan itu digelar untuk meningkatkan keamanan infrastruktur digital.

Baca Selengkapnya

1,3 Miliar Data SIM Dibobol, Kominfo: Seolah yang Membocorkan Pahlawan

6 September 2022

1,3 Miliar Data SIM Dibobol, Kominfo: Seolah yang Membocorkan Pahlawan

Kominfo menyayangkan beberapa pihak menganggap hacker pembocor data adalah pahlawan.

Baca Selengkapnya

6 Cara Mencegah dan Melaporkan Penipuan Online

27 Agustus 2022

6 Cara Mencegah dan Melaporkan Penipuan Online

Pada umumnya, tujuan para pelaku penipuan online adalah membobol dan mencuri data-data pribadi. Begini cara mencegah dan melaporkannya.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Polri Punya Tim Cyber Crime, Mudah Saja Menggulung Judi Online

24 Agustus 2022

Pengamat: Polri Punya Tim Cyber Crime, Mudah Saja Menggulung Judi Online

Peneliti ISeSS menyebut Polri cukup mengandalkan tim cyber crime untuk menggulung judi online. Hanya menangkap pengecer dan pemain kelas bawah.

Baca Selengkapnya

Tutup Tahun 2021, Kapolda Metro Jaya Klaim Selesaikan Semua Laporan Masyarakat

30 Desember 2021

Tutup Tahun 2021, Kapolda Metro Jaya Klaim Selesaikan Semua Laporan Masyarakat

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengatakan crime clearance sepanjang 2021 adalah 30.870 kasus atau 102 persen.

Baca Selengkapnya

Kasus Ilegal Akses, Richard Lee: Saya Optimistis karena Tidak Bersalah

8 September 2021

Kasus Ilegal Akses, Richard Lee: Saya Optimistis karena Tidak Bersalah

Dokter Richard Lee menjelaskan bahwa ia sangat optimis dalam kasus ini karena merasa tidak melakukan tindakan kriminal.

Baca Selengkapnya

Begini Kesiapan TNI Hadapi Perang Siber

28 Mei 2021

Begini Kesiapan TNI Hadapi Perang Siber

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan perang siber telah menjadi medan perang baru yang dapat memicu ketegangan antarnegara

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Ringkus Buron Federal Bureau of Investigation

16 Juni 2020

Polda Metro Jaya Ringkus Buron Federal Bureau of Investigation

Kepolisian Daerah Metro Jaya meringkus seorang buronan Federal Bureau of Investigation (FBI). Pelaku dikabarkan ditangkap di kawasan Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya