TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum PPP hasil Muktamar Surabaya, Muhammad Romahurmuziy, mengajak Ketua Umum hasil Mukmatar Jakarta, Djan Faridz, berdamai. Romy meminta kepengurusan Djan melebur bersama kepengurusannya.
"Saya mengajak saudaraku Djan Faridz bersedia islah. Kami tawarkan terbuka pada jabatan apa pun selain ketua umum dan sekretaris jenderal," kata Romy dalam pesan BlackBerry yang diterima Tempo, Senin, 1 Juni 2015.
Dualisme kepengurusan partai Ka'bah ini muncul seusai kampanye pemilihan presiden tahun lalu. Kubu Romy menggelar Muktamar Surabaya sebelum Mahkamah Partai menyelesaikan sengketa partai.
Pada akhir tahun lalu, Djan menggelar Muktamar Jakarta. Muktamar itu diklaim sebagai perpanjangan tangan Muktamar Bandung yang dibuat oleh eks Ketua Umum PPP Suryadharma Ali.
Jelang pikada, KPU memberi peringatan kepada PPP untuk segera berdamai dan membentuk kepengurusan islah yang didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM. Selain itu, KPU akan menggunakan kepengurusan yang berdasarkan hasil keputusan hukum tetap dalam pendaftaran calon kepala daerah. Jika dua upaya tidak tercapai, maka KPU tidak menerima pendaftaran calon PPP.
Berdasar pertimbangan itu, Romy mengajak Djan untuk berdamai sebelum KPU membuka pendaftaran pilkada. Romy mengatakan desakan islah juga datang dari kader-kader di daerah. "Saya berkeliling ke-30 provinsi mendengar langsung tangisan mereka agar PPP islah," kata anggota Komisi Hukum DPR itu.
Menurut Romy, para kader membutuhkan kepengurusan yang solid untuk optimistis menjadi kepala daerah. "Meski mereka mendaftar melalui DPW-DPD yang sah, namun secara kebatinan lebih nyaman jika tak ada persoalan."
Romy tak ingin islah dimediasi oleh tokoh atau tim khusus. Selain itu, ia tak ingin Djan berkeras diri menolak islah demi mempertahankan posisi ketua umum. Pasalnya, Djan tak memenuhi persyaratan ketua umum seperti dalam anggaran rumah tangga partai. "Jangan korbankan masa depan partai ini karena menuruti ambisi pribadi," kata Romy.
PUTRI ADITYOWATI
Berita terkait
PPP Ajukan Gugatan PHPU ke MK: Sebut Hilang Suara di Sejumlah Dapil dan Keyakinan Sandiaga Uno
37 hari lalu
PPP resmi mendaftarkan PHPU ke MK. Berikut pernyataan Ketua DPP PPP Achmad Baidowi dan keyakinan Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno.
Baca SelengkapnyaAlasan PPP Belum Bersikap soal Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024
40 hari lalu
Partai Persatuan Pembangunan menyatakan masih fokus untuk mencermati perolehan suara yang ditengarai terdapat selisih hasil.
Baca SelengkapnyaPartai Persatuan Pembangunan Tidak Lolos Ambang Batas Parlemen
40 hari lalu
Partai Persatuan Pembangunan tidak lolos syarat ambang batas parlemen sebesar 4 persen. Mengapa bisa terjadi?
Baca SelengkapnyaPPP Sebut Hak Angket Pemilu Cuma Wacana di DPR
40 hari lalu
Ketua Fraksi PPP Amir Uksara mengatakan belum ada pergerakan untuk menggulirkan hak angket di DPR.
Baca SelengkapnyaReaksi Perludem hingga Parpol Soal KPU Perpanjang Jadwal Rekapitulasi Suara
53 hari lalu
KPU menerbitkan surat edaran perpanjangan rekapitulasi suara karena pertimbangan kondisi force majeure.
Baca SelengkapnyaKPU Perpanjang Jadwal Rekapitulasi Suara, PPP Khawatir Ada Ruang Negosiasi
54 hari lalu
PPP angkat bicara soal KPU yang memperpanjang waktu rekapitulasi suara di tingkat kecamatan, kabupaten, kota, atau Provinsi Aceh.
Baca SelengkapnyaRomy PPP Berharap Putusan MK soal Ambang Batas Parlemen Mulai Berlaku Saat Diputuskan
1 Maret 2024
Romy PPP menyebut putusan MK soal penghapusan ambang batas parlemen adalah kemenangan kedaulatan rakyat.
Baca SelengkapnyaBeda Sikap di Internal PPP Soal Opsi Gabung dengan Prabowo-Gibran
1 Maret 2024
Romahurmuziy mengatakan muncul dorongan dari berbagai daerah agar PPP menjadi oposisi di pemerintahan selanjutnya.
Baca SelengkapnyaPejuang PPP Dukung Prabowo, Ketua DPP: Kami Solid
30 Desember 2023
Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi atau Awiek menegaskan bahwa partainya solid.
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno Sebut Kesamaan Visi dengan Ganjar Pranowo: Ciptakan 4,4 Juta Lapangan Kerja Baru
23 Juli 2023
Sandiaga Uno mengatakan memiliki visi yang sama dengan Ganjar Pranowo yaitu menciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru.
Baca Selengkapnya