Pengamat: Islah Golkar Bisa Jadi Bumerang bagi Calon Kepala Daerah

Reporter

Minggu, 31 Mei 2015 05:15 WIB

Agung Laksono (kiri) menerima surat kesepakatan islah terbatas dari mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla (kanan) disaksikan oleh Pimpinan Partai Golkar Aburizal Bakrie, usai penandatangan kesepakatan islah terbatas di rumah dinas Wakil Presiden, Jakarta, 30 Mei 2015. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Gun Gun Heryanto, mengatakan islah khusus yang dilakukan dua kepengurusan di Partai Golkar menimbulkan preseden buruk. Musababnya, islah yang dilakukan itu hanya demi kepentingan memperebutkan kekuasaan di daerah menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada).

"Itu merupakan islah semu, hanya untuk menyelamatkan agenda pendaftaran pilkada serentak saja," kata Gun Gun saat dihubungi, Sabtu, 30 Mei 2015.

"Sangat berbau politis untuk memperebutkan pengaruh partai di ajang pilkada serentak."

Gun Gun memprediksi islah semu Partai Golkar itu akan menjadi bumerang bagi kader partai beringin yang mencalonkan sebagai kepala daerah nanti. Dia bahkan memprediksi calon kepala daerah dari Golkar akan mengalami kekalahan telak.

Ada beberapa faktor, yang menurut Gun Gun, calon kepala daerah dari Golkar mengalami kekalahan telak. Di antaranya adalah dalam pertarungan pilkada, keunggulan perolehan suara itu juga dipengaruhi adanya koalisi dengan partai lain dalam pencalonan kepala daerah.

Partai lain ini, kata dia, pastinya juga melihat seberapa solid kepengurusan DPP Golkar. Jika solidaritas kepengurusan hanya sementara seperti yang dilakukan Golkar saat ini, otomatis partai lain pun ogah berkoalisi dalam pencalonan kepala daerah.

Kemudian menyangkut konstituen atau para pemilih. Masyarakat, kata Gun Gun, sudah gerah terhadap konflik dualisme kepengurusan Golkar antara Ketua Umum versi Musyawarah Nasional Bali, Aburizal Bakrie, dan versi Ancol, Agung Laksono. Akibatnya, masyarakat cenderung enggan memilih calon kepala daerah dari Golkar.

"Ini justru bisa menjadi bumerang bagi Golkar," ujarnya. "Basis pemilihnya bisa jadi akan pindah ke kader dari partai lain."

Hari ini, kedua kubu kepengurusan Partai Golkar sepakat islah. Perjanjian islah itu dilakukan di rumah dinas Wakil Presiden Jusuf Kalla, di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Ada empat poin kesepakatan islah itu.

Yaitu setuju untuk mendahulukan Partai Golkar ke depan sehingga ada calon kepala daerah dalam pilkada serentak, setuju untuk membentuk tim penjaringan bersama di daerah. Selain itu, calon yang akan diajukan harus penuhi kriteria yang disepakati bersama, usulan dari Partai Golkar ditandatangani DPP yang diakui oleh KPU.

REZA ADITYA

Berita terkait

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

1 hari lalu

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

Sejumlah partai politik mengajukan sengketa Pileg ke MK. Partai Nasdem mendaftarkan 20 permohonan.

Baca Selengkapnya

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

3 hari lalu

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

Mendekati Pilkada 2024, partai-partai politik mulai menyiapkan kandidat yang akan diusung. Beberapa nama telah diisukan akan maju dalam pilkgub.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

10 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

18 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

19 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

19 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

20 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

23 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

28 hari lalu

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

Partai politik memegang peran penting dalam menentukan arah kebijakan negara.

Baca Selengkapnya

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

28 hari lalu

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

Amerika Serikat sebagai negara demokrasi terbesar di dunia memilih dominasi hanya dua partai politik yaiutu Partai Republik dan Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya