TEMPO.CO, Kudus - Bagi Aklis, batu akik kini menjadi sumber rezekinya. Setiap hari dia berjualan batu akik di sepanjang area Gelanggang Olahraga Wergu, Kudus, Jawa Tengah. Tapi Selasa, 26 Mei 2015, ini Aklis benar-benar kesal. Petugas Satuan Polisi Pamong Praja berupaya menggusur dagangannya. "Saya tak terima baru berjualan sudah digusur lagi," Aklis memprotes.
Aklis bukan sekali ini saja digusur. Dalam setahun terakhir saja, ia sudah dua kali kena gusur. Gelanggang Olahraga Wergu merupakan tempat kedua yang pada tahun ini dijadikan tempat berjualan Aklis. Sebelumnya ia juga berjualan di tempat itu. Aklis heran, di televisi ia melihat dukungan pemerintah pada para penjual batu akik. "Karena itu, saya mencoba peruntungan berjualan akik," kata dia.
Untuk bisa berjualan di kawasan Gelanggang Olaharaga Wergu, Aklis sudah minta izin Komite Olahraga Nasional (KONI) Kudus. Menurut dia, lahan tempat dia berdagang merupakan milik KONI. Karena itu, ketika digusur, Aklis kesal.
Dia tak hentinya memaki-maki petugas Satuan Polisi Pamong Praja. Dia heran lantaran tempat berjualan itu dianggap terlarang bagi pedagang.
Aklis bukan satu-satunya pedagang batu akik di Kudus yang kena gusur. Jumadi pun tak kalah kesal. Ia baru membuka lapak akik lima hari. Tak disangkanya, petugas sudah menggusur dagangannya itu. Padahal para pedagang batu akik berharap pemerintah Kudus mendukung mereka. "Dapat dukungan juga enggak malah digusur," ujarnya.
Adu mulut petugas Satpol PP dan pedagang terjadi sepanjang penggusuran. Pengendara motor yang lewat terlihat berhenti untuk menyaksikan. Jalan menuju GOR Wergu pun macet panjang.
Macet merupakan alasan petugas Satpol PP menertibkan pada pedagang. Petugas Satpol PP Purnomo mengatakan kawasan GOR tersebut rawan macet. Karena itu, petugas selalu mengusir pedagang yang menjual dagangannya di tempat itu. Petugas pun selalu mengawasi tempat itu. "Jika tidak dipantau, cepat sekali mereka (pedagang) kembali berjualan," kata dia.
Pedagang kaki lima selalu kembali ke tempat tadi walau berkali-kali dilarang berjualan di area sekitar GOR. Bahkan, pedagang yang protes bisa mendatangi kantornya. "Silahkan ke kepada pedagang yang merasa tidak puas ke kantor dan membicarakan langkah selanjutnya," kata Purnomo.
FARAH FUADONA
Berita terkait
Entrepreneur Baru Perlu Inovasi Teknologi, Teten: Tidak Lagi Keripik, Batik, Akik, Kosmetik
11 Agustus 2023
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan entrepreneur baru harus lebih inovatif dan melahirkan sesuatu baru.
Baca SelengkapnyaMeski Sudah Tak Tren Lagi, 3 Sentra Batu Akik di Indonesia Masih Hidup
18 Juli 2023
Batu akik sempat menjadi tren di Indonesia pada 2015. Berikut beberapa sentra batu akik yang masih berjualan hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaAntisipasi Efek Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah, BRIN Gelar Operasi TMC
24 Februari 2023
BRIN dan BMKG menggelar Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Tengah untuk mengantisipasi efek Cuaca Ekstrem.
Baca SelengkapnyaSebelum Lato-lato, Indonesia Pernah Demam Gelombang Cinta, Batu Akik hingga Janda Bolong
25 Januari 2023
Hari ini, Indonesia sedang mengalami demam lato-lato, sebelumnya pernah dilanda demam gelombang cinta, batu akik hingga janda bolong.
Baca SelengkapnyaIngat Zaman Demam Batu Akik, Ini 5 Jenis Batu Cincin yang Masih Dicari
30 Agustus 2022
Demam batu akik pernah melanda Indonesia pada 2015 silam. Ada banyak ragam batu akik, yaitu Bacan, Zamrud, Topas, Kalimaya, dan lainnya.
Baca SelengkapnyaEkspor Naik, Pemprov Jateng Catat Surplus Perdagangan
2 November 2021
Data ekspor Jateng mengalami surplus yang paling tinggi selama 3 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaPemuda Seluruh Indonesia Ikuti Peringatan Sumpah Pemuda di Semarang
28 Oktober 2021
Dengan kondisi turbulensi akibat pandemi, anak muda dituntut berkontribusi untuk membantu kebangkitan bangsa.
Baca SelengkapnyaBelajar Tangani Terorisme, Ganjar Nonton Film The Mentors
26 Oktober 2021
Sekolah juga harus jadi sasaran pemahaman, sebab dinilai menjadi tempat yang subur untuk berkembangnya terorisme.
Baca SelengkapnyaPemprov Jateng Raih Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2021
26 Oktober 2021
Keterbukaan informasi publik ini tak sekadar hak namun juga bisa dijadikan pedoman.
Baca SelengkapnyaDi Hari Santri, Ganjar dan ASN Jateng Berpakaian Ala Santri
22 Oktober 2021
Kepada para santri di seluruh Indonesia, Ganjar berharap santri makin adaptif dan selalu memberikan inspirasi.
Baca Selengkapnya