Kronologi Dua Teroris Kelompok Santoso Tewas di Poso  

Reporter

Editor

Zed abidien

Senin, 25 Mei 2015 09:40 WIB

Sejumlah personil Brimob berpatroli rutin di Dusun Gantinadi, Desa Tangkura, Poso Pesisir, Poso, Sulteng, 14 Maret 2015. Kapolda Sulteng, Brigjen Idham Azis, mengatakan sepanjang Januari-Maret 2015, sebanyak 12 warga Poso ditangkap terkait kelompok jaringan teroris pimpinan Santoso. ANTARA/Zainuddin MN

TEMPO.CO, Palu - Kepolisian Republik Indonesia baku tembak dengan kelompok bersenjata pimpinan Santoso Abu Wardah di Poso, Sulawesi Tengah, pada Minggu malam, 24 Mei 2015. Dalam peristiwa di wilayah pegunungan Desa Gayatri, Kecamatan Poso Pesisir Utara itu, dua kelompok Santoso tewas, sementara dua anggota polisi dari satuan Brigade Mobile Kelapa Dua dikabarkan terkena luka tembak.

“Ya, kejadiannya semalam sekitar pukul 18.45 WITA,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Markas Polisi Daerah Sulawesi Tengah Ajun Komisaris Besar Hari Suprapto, Senin, 25 Mei 2015.

Dia mengatakan dua orang bersenjata yang tewas tersebut diduga kuat adalah kelompok teroris di bawah kendali Santoso Abu Wardah, pimpinan Mujahidin Indonesia Timur yang selama ini menjadi incaran polisi. Hingga saat ini kedua korban yang tewas dalam baku tembak itu masih dalam evakuasi. “Saat ini sedang dalam evakuasi, pergeseran,” ujar Hari tanpa menyebut kondisi kedua anggota polisi yang dikabarkan terkena luka tembak.

Namun berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, kedua anggota Brimob yang terluka tembak itu adalah Bripka I Wayan Pande, yang mengalami luka-luka tembak di lengan sebelah kiri, dan Brigadir I Wayan Sudanta, yang mengalami luka robek di kepala bagian atas (diduga akibat benturan). Sementara kedua terduga teroris belum teridentifikasi.

Dalam baku tembak, polisi juga menyita sejumlah peralatan milik kelompok teroris tersebut. Hari menyebut barang bukti yang diamankan itu antara lain satu pucuk senjata api M16, dua buah magazen M16, 20 butir amunisi kaliber 5,56 mm, dua bom lontong, serta sebilah parang.

Hingga saat ini perburuan teroris itu masih dilakukan. Polisi menduga kelompok teroris itu masih bersembunyi di sekitar hutan pegunungan Gayatri. Operasi pencarian kelompok teroris ini tergabung dalam sandi Camar Maleo II yang telah dimulai pada pekan lalu dengan kekuatan sekitar seribu personel polisi.

Sebelumnya, pada awal April lalu baku tembak antara pasukan polisi dan kelompok bersenjata jaringan Santoso juga terjadi. Dalam baku tembak, dua anggota teroris masing-masing Daeng Koro dan Imam juga tewas saat kontak senjata di wilayah hutan Kabupaten Parigi Moutong.

AMAR BURASE

Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

1 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

1 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

2 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

2 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

3 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

3 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

3 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

4 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

4 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

4 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya