Warga Banyuwangi Ikuti Kursus 3 Bahasa Asing Gratis  

Reporter

Kamis, 21 Mei 2015 15:10 WIB

Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Banyuwangi - Sebanyak 3.009 warga desa se-Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mengikuti kursus tiga bahasa asing, yakni Inggris, Mandarin, dan Arab. Pemerintah daerah setempat mengalokasikan anggaran Rp 1,8 miliar untuk menyelenggarakan kursus gratis tersebut bagi warga.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, selama ini, kursus bahasa asing hanya bisa diikuti warga berduit dan tinggal di perkotaan. Padahal warga di pedesaan juga akan terdampak pembangunan global seperti Masyarakat Ekonomi ASEAN. “Karena lembaga kursus itu pasti berbayar, mana mungkin warga desa bisa ikut?” ujar Azwar seusai peresmian program kursus tiga bahasa asing itu di Pendapa Kabupaten Banyuwangi, Kamis, 21 Mei 2015.

Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Sulihtiyono menjelaskan, kursus bahasa asing itu digelar di 217 desa dan kelurahan se-Banyuwangi selama tiga bulan. Kursus bahasa Inggris diikuti 205 kelompok, bahasa Mandarin 27 kelompok, dan bahasa Arab 20 kelompok. Setiap kelompok terdiri atas 10-12 peserta dan dilatih oleh instruktur khusus. “Honor instruktur sebesar Rp 3 juta,” tutur Sulihtiyono.

Setelah mengikuti kursus, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi akan menggelar ujian tertulis untuk semua peserta. Peserta yang memenuhi kriteria penilaian akan mendapatkan sertifikat berstandar internasional dari Kementerian Pendidikan.

Mulyani, 31 tahun, ibu rumah tangga, menjadi salah satu peserta kursus bahasa Inggris. Menurut dia, dari 12 peserta kursus, delapan di antaranya ibu rumah tangga. Mulyani mengikuti kursus karena ingin mendampingi anaknya saat belajar. “Apalagi bahasa Inggris juga penting untuk masa depan,” tutur ibu dua anak ini. Dia mengikuti kursus di balai desa tiga kali dalam satu pekan. Kursus digelar pukul 15.00-17.00.

Nanang Maulana, 24 tahun, memilih mengikuti kursus bahasa Arab. Dia mengikuti kursus itu karena ingin mengambil pascasarjana di salah satu kampus di Thailand. “Masuk tes kuliahnya harus bisa bahasa Arab dan Inggris,” kata mahasiswa semester VI tersebut.

IKA NINGTYAS

Berita terkait

Kemdikbudristek Sebut 11 Bahasa Daerah Punah, Apa Penyebab dan Dampaknya?

46 hari lalu

Kemdikbudristek Sebut 11 Bahasa Daerah Punah, Apa Penyebab dan Dampaknya?

Sebanyak 11 bahasa daerah dinyatakan punah, 19 lainnya terancam punah. Guru besar Unair menjelaskan penyebab, dampak, dan upaya mencegahnya.

Baca Selengkapnya

5 Bahasa Tubuh dan Maknanya. Seperti Apa Orang yang Percaya Diri?

31 Oktober 2017

5 Bahasa Tubuh dan Maknanya. Seperti Apa Orang yang Percaya Diri?

Tanpa kita sadari, bahasa tubuh seseorang bisa menjadi cermin karakternya.

Baca Selengkapnya

Sumpah Pemuda, Anies: Siswa di DKI Idealnya Belajar Bahasa Daerah

30 Oktober 2017

Sumpah Pemuda, Anies: Siswa di DKI Idealnya Belajar Bahasa Daerah

Dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda 2017, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, idealnya, siswa di DKI juga belajar bahasa daerah.

Baca Selengkapnya

Ada Aturan Wajib Gunakan Bahasa Indonesia di Sumut

26 Oktober 2017

Ada Aturan Wajib Gunakan Bahasa Indonesia di Sumut

Aturan dalam bentuk Perda baru di Sumut itu mewajibkan warga Sumut menggunakan Bahasa Indonesia di tempat umum.

Baca Selengkapnya

Hadapi Era Globalisasi, Bahasa Inggris Adalah Keharusan

26 Oktober 2017

Hadapi Era Globalisasi, Bahasa Inggris Adalah Keharusan

Belajar bahasa Inggris semakin diperlukan di era global, terutama di kota besar seperti Jakarta

Baca Selengkapnya

Hasil Penelitian, 7 Bahasa Daerah di Maluku Punah, 22 Terancam

29 Agustus 2017

Hasil Penelitian, 7 Bahasa Daerah di Maluku Punah, 22 Terancam

Potensi punahnya bahasa daerah juga disebabkan adanya pergeseran nilai-nilai budaya di masyarakat.

Baca Selengkapnya

3 Bahasa Asing yang Dianggap Sulit Dipelajari

4 Mei 2017

3 Bahasa Asing yang Dianggap Sulit Dipelajari

Apa saja tiga bahasa asing yang dianggap paling sulit itu?

Baca Selengkapnya

Using Banyuwangi Masuk Bahasa Jawa atau Bukan?  

2 Februari 2017

Using Banyuwangi Masuk Bahasa Jawa atau Bukan?  

Ketua Yayasan Kebudayaan Rancage Rahmat Taufiq Hidayat mengatakan karya sastra berbahasa Using masih menjadi perdebatan. Masuk bahasa Jawa atau bukan?

Baca Selengkapnya

Kapan Waktu yang Tepat Belajar Bahasa Inggris?

31 Januari 2017

Kapan Waktu yang Tepat Belajar Bahasa Inggris?

Konon, belajar bahasa Inggris itu lebih baik sejak balita. Fakta atau mitos?

Baca Selengkapnya

Keunikan Kemampuan Sinestesia: Bisa 'Mendengar' Warna  

10 Januari 2017

Keunikan Kemampuan Sinestesia: Bisa 'Mendengar' Warna  

Orang-orang yang bisa berbahasa asing dapat melihat warna tertentu saat mendengarkan musik, atau menyaksikan huruf-huruf dalam warna spesifik.

Baca Selengkapnya