Panitia Seleksi KPK Diminta Gandeng Polisi dan Jaksa  

Reporter

Kamis, 21 Mei 2015 11:58 WIB

Pakar hukum Pidana Yenti Garnasih. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ruhut Sitompul, anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat, menyarankan seleksi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi tak diurus sendiri oleh Panitia Seleksi Pimpinan KPK, tapi melibatkan unsur kepolisian dan kejaksaan. Pelibatan dua lembaga penegak hukum itu untuk memastikan rekam jejak calon pemimpin KPK.

"Kalau cuma ditelusuri oleh Panitia Seleksi, memangnya mereka tahu isi perut semua orang?" kata Ruhut melalui sambungan telepon, Kamis, 21 Mei 2015. "Yang tahu itu polisi dan jaksa."

Presiden Joko Widodo baru saja memilih sembilan nama anggota Pansel Pimpinan KPK. Latar belakangnya cukup beragam, dari ahli hukum, ahli keuangan, sosiolog, ahli teknologi dan informasi, hingga psikolog. Mereka bertugas menghimpun dan menelusuri rekam jejak pendaftar jabatan lima pemimpin KPK yang bakal lowong Desember mendatang.

Tidak adanya pelibatan kepolisian dan kejaksaan, ucap Ruhut, menjadi penyebab buruknya hasil seleksi pimpinan KPK periode lalu. Itu terlihat dari mudahnya komisioner KPK bermasalah secara hukum. "Pansel itu suka-suka saja. Nah, sekarang jadi tragedi," ujar politikus Demokrat itu.

Pelibatan kepolisian dan kejaksaan, menurut Ruhut, juga akan menghindari komisioner KPK tersandera oleh kasus di kepolisian. Dia mencontohkan kasus yang menyeret Abraham Samad dan Bambang Widjojanto yang menjadikan keduanya sebagai tersangka. Kasus itu terjadi sebelum mereka menjadi komisioner KPK. "Kalau polisi terlibat sejak awal, saya kira mereka tidak akan aneh-aneh," tuturnya.

Ruhut mengaku akan menyampaikan langsung usulan tersebut kepada Pansel. Mereka akan diundang ke Dewan dalam waktu dekat untuk membahas perekrutan pimpinan KPK. "Akan kami arahkan mereka."

TRI SUHARMAN

Berita terkait

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

1 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

1 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

2 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

2 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

2 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

2 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

2 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

2 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya