Masyarakat Galang Dana dan Pakaian untuk Rohingya  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Rabu, 20 Mei 2015 11:11 WIB

Anak-anak suku Rohingya membawa barang-barang miliknya pindah ke penampungan yang lebih besar di desa Kuala Cangkoi, Lhoksukon, Aceh, 18 Mei 2015. REUTERS/Beawiharta

TEMPO.CO, Mojokerto - Sejumlah kelompok masyarakat di Indonesia menggalang dana dan pakaian layak pakai bagi pengungsi etnis muslim Rohingya yang terdampar di Aceh. Solidaritas itu datang dari sejumlah orang di Kota Mojokerto dan Kabupaten Jombang.

“Saya dan kawan-kawan sedang mengumpulkan pakaian layak pakai bagi pengungsi Rohingya,” kata salah satu warga Kota Mojokerto, Ongky Yoga, Rabu, 19 Mei 2015. Sebagai tahap pertama, ratusan potong pakaian layak pakai sudah dikirim ke Aceh. “Sebanyak tiga karung pakaian sudah kami kirim,” katanya. Kegiatan penggalangan pakaian layak pakai ini, menurutnya, sebagai wujud solidaritas atas penderitaan pengungsi Rohingya.

Komunitas pecinta Gus Dur atau Jaringan Gus Durian juga menggalang dana untuk pengungsi Rohingya melalui program Gus Durian Peduli Rohingya. “Gus Durian membuka jalur donasi melalui rekening BCA nomor 6550020333 atas nama Yayasan KH Abdurahman Wahid,” kata Koordinator Jaringan Gus Durian Jawa Timur, Aan Anshori.

Gus Durian juga mendesak pemerintah Indonesia berperan aktif ikut menyelesaikan konflik di Myanmar antara etnis minoritas muslim Rohingya dan etnis mayoritas di Myanmar yang beragama Buddha.

Berdasarkan sejumlah sumber, etnis muslim Rohingya sudah ada di abad ke-7 sebelum Myanmar jadi negara merdeka karena dijajah Inggris. Waktu itu etnis muslim Rohingya hidup di masa Kerajaan Arakan. Setelah Myanmar yang kala itu bernama Burma merdeka tahun 1948, sejak saat itu etnis Rohingya tidak diakui sebagai etnis yang ada di Burma. Etnis muslim Rohingya selama puluhan tahun mengalami diskriminasi dari negara dan etnis mayoritas yang beragama Buddha.

Selain diskriminasi etnis, pemicu konflik lainnya adalah kasus pemerkosaan dan pembunuhan yang dilakukan orang Rohingya pada gadis beragama Buddha tahun 2012. Konflik antara etnis Rohingya dan etnis beragama Budha akhirnya meluas hingga sekarang akibat kasus tersebut.

Akhirnya banyak orang Rohingya memilih keluar dari Myanmar dan bermigrasi secara ilegal ke sejumlah negara. Baru-baru ini ratusan orang Rohingnya yang hendak ke Malaysia terdampar di Aceh dan diselamatkan nelayan setempat. “Para pengungsi Rohingya wajib dibantu karena alasan kemanusiaan, bukan alasan lain,” kata Aan. Pemerintah Indonesia secara bertahap memulangkan pengungsi Rohingya bekerja sama dengan pemerintah Myanmar.

ISHOMUDDIN

Berita terkait

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

18 Desember 2023

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

Keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh mulai menambah masalah. Beberapa negara telah melakukan penolakan terhadap mereka.

Baca Selengkapnya

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

26 Oktober 2023

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

Keputusan itu diambil setelah warga Afghanistan diketahui terlibat dalam kejahatan, penyelundupan dan serangan terhadap pemerintah dan tentara.

Baca Selengkapnya

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

17 Agustus 2023

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

Italia mencatat ada 89.158 imigran gelap yang tiba di Negara Pizza itu periode Januari sampai Juli 2023 atau naik dua kali lipat

Baca Selengkapnya

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

23 Juli 2023

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

Giorgio Meloni berusaha membentuk aliansi luas negara-negara untuk mengatasi imigran gelap dan memerangi perdagangan manusia.

Baca Selengkapnya

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

1 April 2023

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

Malaysia akan memulangkan 12.380 warga negara asing karena melanggar aturan keimigrasian tahun ini.

Baca Selengkapnya

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

6 Maret 2023

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

Presiden Tunisia menolak tuduhan rasisme dan menunjukkan kemungkinan konsekuensi hukum bagi para pelaku serangan terhadap imigran ilegal.

Baca Selengkapnya

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

14 Desember 2022

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

Inggris berencana menggarap undang-undang baru untuk mencegah imigran yang melintasi Selat Inggris untuk tinggal di negara itu.

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

Petugas menemukan "tumpukan mayat" 46 imigran gelap dan tidak ada tanda-tanda air di dalam truk, yang ditinggalkan di sebelah rel kereta api

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

Kasus kematian 46 imigran gelap dalam kontainer di San Antonio, terungkap setelah seorang saksi men dengar ada suara teriakan minta tolong.

Baca Selengkapnya

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

28 Januari 2022

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

Polisi Malaysia menangkap 50 orang imigran gelap asal Indonesia ketika mendarat di pesisir Bagan Pasir, Selangor.

Baca Selengkapnya