Pekerja mempersiapkan ruangan untuk jenazah Dubes Indonesia untuk Pakistan Burhan Muhammad akan disemayamkan di Gedung Pancasila di Kantor Kemenlu, Jakarta, 19 Mei 2015. ANTARA/Kemenlu-Suwandy
TEMPO.CO, Yogyakarta - Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman Mohammad Fachir atau disapa AM Fachir membantah tertahannya jenazah Duta Besar Indonesia untuk Pakistan Burhan Muhammad di rumah sakit Singapura akibat lemahnya lobi pemerintah kepada Singapura.
“Pemerintah sana (Singapura) pun harus mentaati prosedur yang berlaku di rumah sakit itu soal pemulangan jenazah, jadi bukan soal lobi,” ujar Fachir di sela mendatangi rumah duka Dubes Burhan di Notoprajan Ngampilan Kota Yogyakarta Selasa petang 19 Mei 2015.
Sebelumnya keluarga besar Dubes Burhan di Yogya sempat kebingungan dengan ketidakpastian pemulangan jenazah Burhan yang diinformasikan berubah-ubah oleh pihak Kementerian Luar Negeri.
Sejak menerima kabar Dubes Burhan meninggal pada Selasa dini hari 19 Mei 2015, keluarga mendapat kabar dari Kementerian jenazah akan dibawa ke Yogya Selasa sore itu juga. Sejumlah persiapan pun dikebut mulai menyiapkan makam, memasang tenda, hingga meminta kepolisian memblokade jalan depan rumah duka yang berada di Jalan Haji Agus Salim Ngampilan Yogyakarta.
Namun menjelang tengah hari, informasi pemulangan jenazah Burhan berubah. Ada yang menginformasikan jenazah bakal tiba di Yogya pukul 15.00, kemudian berubah lagi pukul 17.00, lalu berubah lagi pukul 23.00 WIB dan akhirnya pukul 06.00 esok paginya Rabu 20 Mei 2015. Belakangan diketahui pihak rumah sakit tempat Burhan dirawat tak mengizinkan jenazah keluar sebelum ada standar prosedur pemulangan yang berlaku.
Fachir menyatakan dalam pemberlakuan prosedur itu pihak rumah sakit tak mengenal kasus khusus. Sehingga tertib dan berlaku bagi semua. <!--more--> Atas jasa-jasa Burhan selama bertugas, Fachir mengatakan pemerintah akan memberinya penghargaan semacam bintang tanda jasa. Almarhum istri Burhan Heri Listyowati sebelumnya juga mendapatkan bintang tanda jasa dari Pemerintah Pakistan.
“Untuk Dubes Burhan bintang jasa dari pemerintah Indonesia karena kan harapannya dari kecelakaan itu Dubes Burhan sembuh dan membaik,” ujar Fachir.
Fachir menambahkan, meski Burhan sempat membaik kondisinya saat dirawat di Singapura, dugaan itu ternyata salah. “Secara fisik dari luka-luka luar sudah tak masalah, mongering, tapi ternyata bagian dalam yang parah, ya itu sudah kehendak Allah,”ujar Fachir.
Kakak ipar Burhan Heri Setyowati menuturkan, keluarga sudah ikhlas jika prosesi pemakaman Burhan diundur esok paginya. “Kami keluarga mengikuti saja, yang penting sudah ada kejelasan kapan adik kami pulang untuk segera dimakamkan,”ujar Heri.
Upacara Pemakaman Dubes Burhan Muhammad Secara Militer
20 Mei 2015
Upacara Pemakaman Dubes Burhan Muhammad Secara Militer
Wakil Menteri Luar Negeri A.M. Fachir dan rombongan Duta Besar Pakistan untuk Indonesia serta Singapura turut mengantar hingga proses pemakaman selesai.
Jenazah Dubes Burhan Muhammad Akhirnya Tiba di Rumah Duka
20 Mei 2015
Jenazah Dubes Burhan Muhammad Akhirnya Tiba di Rumah Duka
Jenazah Duta Besar Indonesia untuk Pakistan Burhan Muhammad tiba di rumah duka di Kelurahan Notoprajan, Kecamatan Ngampilan, Kota Yogyakarta, sekitar pukul 07.55 WIB.