Zainal Tahir memaparkan keterangannya saat ikuti rapat dengar pendapat umum bersama Komisi III DPR RI di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Selatan, 4 Februari 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Zainal Tahir, orang yang mengaku mengambil gambar syur mirip Abraham Samad, dipukul seorang pria yang bernama Didis di Warung Kopi Phoenam, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Selasa, 18 Mei 2015.
Zainal mengaku Didis masih kerabat Abraham Samad. "Namanya Didis, dia sepupu Abraham," kata Zainal saat dihubungi melalui telepon selulernya, Selasa malam.
Zainal mengaku pemukulan itu terjadi ketika ia hendak meninggalkan warung kopi. Saat berada di basement warung kopi, Zainal merasa terkena tendangan oleh seseorang dari belakang. Zainal tersungkur. Ketika balik badan, Zainal kaget karena pelakunya adalah Didis. Zainal tak menyangka Didis mengikutinya.
Tanpa basa-basi, kata Zainal, Didis mengarahkan obeng ke tubuhnya. Beruntung, Zainal bisa menghindar. Sempat terjadi adu fisik antara keduanya. Zainal dan Didis berguling di atas lantai basement. Para pengunjung warung kopi berusaha melerainya.
Zainal kemudian melaporkan Didis ke Kepolisian Resor Menteng. Zainal mengalami luka lecet di bahu kirinya. Adapun Didis langsung kabur setelah kejadian tersebut, "Saya berharap bisa diselesaikan secara hukum," kata dia, "Ini upaya kekerasan dan penganiayaan."
Sebelum terjadi penganiayaan ini, Zainal mengatakan sempat bertemu dan bersalaman dengan Didis di dalam warung kopi. Zainal yang sudah lama mengenal Didis baru kali pertama bertemu sejak heboh foto yang disebarkannya. "Dia terlihat dingin," kata Zainal menggambarkan pertemuannya dengan Didis.
Pria yang diduga bernama lengkap Didis Abdi itu belum berhasil dihubungi hingga berita ini ditulis. Telepon selularnya tidak aktif.
Sementara itu, Abdul Kadir Wokonubun, tim hukum Abraham dalam kasus dugaan pemalsuan dokumen, tak tahu ihwal hubungan Didis dengan Abraham. "Saya tidak tahu pasti soal itu," katanya.