Tak Transparan, Lembaga Pendidikan Suburkan Korupsi

Reporter

Selasa, 19 Mei 2015 18:55 WIB

Ilustrasi Korupsi

TEMPO.CO, Malang - Lembaga pendidikan tak transparan dalam mengelola keuangan sehingga berpotensi terjadi tindak pidana korupsi. Praktek korupsi rawan terjadi dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi.

"Seharusnya keuangan lembaga pendidikan bisa diakses publik," kata pakar kebijakan publik, Siradjuddin, dalam diskusi publik bertema "Selamatkan Pendidikan Indonesia" di Universitas Widyagama Malang, Selasa, 19 Mei 2015.

Lembaga pendidikan menggunakan uang rakyat yang berasal dari anggaran pendapatan dan belanja daerah, sehingga pengelolaan anggaran harus transparan. Masyarakat, kata dia, mengeluhkan maraknya kasus pungutan liar. Untuk itu, ia mendorong lembaga pendidikan memperbaiki kualitas pendidikan termasuk dalam hal pembiayaan.

"Pungutan rekreasi dan wisuda di sekolah harus dilarang," ujar dosen hukum administrasi negara Universitas Widyagama Malang ini.

Diskusi yang dilakukan oleh Malang Corruption Watch (MCW) dalam memperingati Hari Pendidikan ini dihadiri perwakilan masyarakat, pemerhati pendidikan, penyelenggara pendidikan, dan mahasiswa.

Kepala Divisi Monitoring Hukum Peradilan MCW Akmal Adicahya menyebutkan praktek korupsi di lembaga pendidikan telah merugikan peserta didik. Juga mempengaruhi kinerja lembaga penegak hukum.

Contohnya kasus korupsi yang terjadi dalam pengadaan laboratorium MIPA Universitas Negeri Malang yang melibatkan bos Permai Grup, Nazaruddin. Awalnya, kasus ini ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi, tapi tiba-tiba Kejaksaan Tinggi Jawa Timur juga menyidiknya.

"Hanya menjerat tiga orang. Pelaku intelektual bebas," tutur Akmal. Padahal kasus tersebut melibatkan anggota DPR, DPRD, dan pejabat Universitas Negeri Malang yang menerima aliran dana sebesar Rp 300 juta. Audit Badan Pemeriksa Keuangan menemukan kerugian negara mencapai 13 miliar.

Aktivis Forum Masyarakat Peduli Pendidikan mengatakan keterbatasan informasi masyarakat menyebabkan pungutan liar tetap berjalan. Menurut dia, wali murid tak protes karena ketidaktahuan. "Padahal seluruh biaya pendidikan dasar ditanggung negara," ucapnya.

EKO WIDIANTO


Berita terkait

BPKD DKI Tepis Isu Heru Budi Pangkas Penerima KJMU untuk Potong Anggaran Pendidikan

48 hari lalu

BPKD DKI Tepis Isu Heru Budi Pangkas Penerima KJMU untuk Potong Anggaran Pendidikan

Kepala BPKD DKI Jakarta membantah adanya instruksi Heru Budi untuk memotong anggaran pendidikan karena ada kebijakan baru pemadanan penerima KJMU.

Baca Selengkapnya

JPPI Minta Anggaran Program Makan Siang Gratis Tak Ambil dari Alokasi untuk Pendidikan

58 hari lalu

JPPI Minta Anggaran Program Makan Siang Gratis Tak Ambil dari Alokasi untuk Pendidikan

JPPI mengatakan program makan siang gratis tidak boleh mengambil anggaran pendidikan yang saat ini sudah sangat terbebani.

Baca Selengkapnya

Janji Anies Baswedan Bentuk Pos Anggaran Pendidikan Khusus Disabilitas dan Kelompok Rentan

24 Januari 2024

Janji Anies Baswedan Bentuk Pos Anggaran Pendidikan Khusus Disabilitas dan Kelompok Rentan

Anies Baswedan Komitmen akan Bentuk Pos Anggaran Pendidikan Khusus Disabilitas dan Kelompok Rentan

Baca Selengkapnya

Jokowi Soroti Perlunya Kenaikan Anggaran Pendidikan untuk Hadapi Bonus Demografi

16 Januari 2024

Jokowi Soroti Perlunya Kenaikan Anggaran Pendidikan untuk Hadapi Bonus Demografi

Jokowi menyatakan bahwa Indonesia harus mengejar ketimpangan pendidikan dengan negara lain.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ingin Anggaran dan Jumlah Penerima LPDP Ditambah hingga 5 Kali Lipat

16 Januari 2024

Jokowi Ingin Anggaran dan Jumlah Penerima LPDP Ditambah hingga 5 Kali Lipat

Jokowi mengatakan anggaran untuk pendidikan perlu ditambah, termasuk untuk Beasiswa LPDP.

Baca Selengkapnya

Untuk Apa Saja Anggaran Pendidikan RAPBN 2024 Rp 660,8 Triliun?

17 Agustus 2023

Untuk Apa Saja Anggaran Pendidikan RAPBN 2024 Rp 660,8 Triliun?

Presiden Joko Widodo mengatakan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024 menganggarkan dana pendidikan sebesar Rp 660,8 triliun.

Baca Selengkapnya

APBN 2023 Rp3.061,2 Triliun, Anggaran Ketahanan Pangan Terkecil

1 Desember 2022

APBN 2023 Rp3.061,2 Triliun, Anggaran Ketahanan Pangan Terkecil

Alokasi APBN 2023 itu terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp2.246,5 triliun rupiah, dan transfer ke daerah sebesar Rp814,7 triliun.

Baca Selengkapnya

Komisi VIII DPR Sepakat Perjuangkan Aspirasi Madrasah dan Pesantren

23 September 2022

Komisi VIII DPR Sepakat Perjuangkan Aspirasi Madrasah dan Pesantren

HNW meminta agar Pesantren menjadi Direktorat Jenderal, serta proporsionalitas anggaran bagi madrasah swasta, evaluasi sistem pengangkatan guru madrasah, sosialisasi UU Pesantren, dan realisasi Dana Abadi Pesantren.

Baca Selengkapnya

Perkuat Dana Abadi, Alumni ITS Sumbang Rp 1 Miliar

17 Agustus 2022

Perkuat Dana Abadi, Alumni ITS Sumbang Rp 1 Miliar

Ikatan Alumni ITS menyumbang Rp 1 miliar untuk dana abadi. Dana tersebut digunakan untuk mendukung kegiatan Tri Dharma kampus.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Anggaran Pendidikan 2023 Direncanakan Rp 608,3 Triliun

16 Agustus 2022

Jokowi: Anggaran Pendidikan 2023 Direncanakan Rp 608,3 Triliun

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa pemerintah menyiapkan anggaran pendidikan sebesar Rp 608,3 triliun.

Baca Selengkapnya