TEMPO.CO, Yogyakarta - Pengacara terpidana mati kasus narkotika, Mary Jane Fiesta Veloso, akan mengajukan permohonan peninjauan kembali setelah proses hukum terhadap Maria Kristina Sergio, pelaku perdagangan manusia dengan korban Mary Jane, di Filipina rampung.
Anggota tim pengacara Mary Jane, Agus Salim, berharap pemerintah Indonesia menunggu hasil proses hukum terhadap Maria demi memenuhi keadilan terhadap kliennya. Ini penting untuk melihat bukti baru atau novum yang muncul dalam proses hukum di Filipina.
Dari sana bisa diperoleh petunjuk Mary Jane adalah korban perdagangan manusia. “Peradilan yang tidak sewenang-wenang diperlukan di sini,” kata Agus Salim ketika dihubungi, Selasa, 19 Mei 2015.
Menurut Agus Salim, eksekusi terhadap Mary Jane bukan sesuatu yang mendesak karena proses hukum terhadap orang yang menjebak kliennya masih berlangsung di Filipina. Agus menyambut baik pernyataan juru bicara Mahkamah Agung, hakim agung Suhadi.
Agung menyatakan putusan pengadilan Filipina terhadap Maria Kristina Sergio dapat menjadi novum dalam permohonan peninjauan kembali terpidana mati kasus narkoba Mary Jane Fiesta Veloso. Putusan tersebut juga dapat mengubah status Mary Jane dari bandar atau pengedar menjadi korban. “Ini kesempatan yang baik bagi kami untuk mengajukan PK,” kata Agus Salim.
Aktivis Jaringan Buruh Migran Indonesia yang mengadvokasi Mary Jane, Karsiwen, berharap proses persidangan terhadap Kristina di Filipina segera berlangsung supaya ada kepastian. Ia mendengar informasi persidangan terhadap Kristina akan berlangsung pada 20 Mei 2015 di Filipina.
Karsiwen saat ini terus memantau kondisi Mary Jane yang ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan, Yogyakarta. “Kami juga terus menggalang dukungan dari masyarakat Indonesia dan internasional untuk pembebasan eksekusi mati terhadap Mary Jane,” kata Karsiwen.
Mary Jane adalah terpidana mati kasus narkoba yang masuk dalam daftar eksekusi gelombang kedua bersama duo anggota Bali Nine pada 29 April 2015. Tapi, Presiden Joko Widodo meminta Jaksa Agung Prasetyo menunda eksekusi setelah Kristina menyerahkan diri ke kepolisian Filipina sebagai pelaku perdagangan manusia.
SHINTA MAHARANI
Berita terkait
AS Prihatin atas Rekaman Eksekusi Israel di RS Al Shifa, Tapi Kecam Hamas
30 hari lalu
Pasukan Israel pada Senin mundur dari kompleks rumah sakit terbesar Al Shifa di Gaza itu setelah pengepungan selama dua pekan terakhir.
Baca Selengkapnya30 Warga Palestina yang Ditahan Israel Ditemukan Tewas Diborgol di Sekolah Gaza
1 Februari 2024
Israel menolak memberikan informasi tentang nasib warga Palestina yang ditahan di Gaza, kata LSM lokal
Baca SelengkapnyaIran Eksekusi Mati Demonstran Mahsa Amini, Dituduh Tabrak Polisi Hingga Tewas
23 Januari 2024
Iran mengeksekusi mati Mohammad Ghobadlou, 23 tahun, seorang demonstran protes Mahsa Amini atas tuduhan pembunuhan polisi
Baca Selengkapnya19 Warga Sipil Laki-laki di Gaza Dieksekusi Mati Tentara Israel
21 Januari 2024
Keterangan saksi mata mengungkap setidaknya 19 laki-laki dalam sebuah gedung rumah susun dieksekusi mati tentara Israel.
Baca SelengkapnyaPBB Desak Israel Selidiki Tuduhan Tentaranya Eksekusi Mati 11 Pria Palestina Tak Bersenjata di Gaza
21 Desember 2023
Komisaris Tinggi PBB untuk HAM menyebut eksekusi mati belasan pria Palestina itu 'menimbulkan kekhawatiran dilakukannya kejahatan perang' di Gaza
Baca SelengkapnyaIran Klaim Telah Mengeksekusi Agen Mossad
18 Desember 2023
Kantor berita resmi IRNA melaporkan bahwa seorang agen dinas intelijen Mossad Israel dieksekusi di provinsi Sistan-Baluchestan di tenggara Iran.
Baca Selengkapnya10 Tahun Lalu Kim Jong Un Eksekusi Mati Paman Sendiri Jang Song-thaek dengan Cara Sadis
12 Desember 2023
Paman Kim Jong Un, Jang Song Thaek dieksekusi mati sepuluh tahun lalu dengan cara sadis. Bagaimana cerita eksekusi itu?
Baca SelengkapnyaKyiv Tuduh Pasukan Rusia Eksekusi Tentara Ukraina yang Sudah Menyerah
3 Desember 2023
Kyiv menuduh Rusia melakukan kejahatan perang setelah video yang beredar menunjukkan dua tentara Ukraina ditembak saat sudah menyerah.
Baca SelengkapnyaPasca G30S, Ini Operasi Kalong Penangkapan Tokoh PKI DN Aidit, Brigjen Soepardjo hingga Letkol Untung
10 Oktober 2023
Usai G30S yang gagal total, kemudian peristiwa tokoh PKI DN Aidit, Brigjen Soepardjo hingga Letkol Untung.
Baca SelengkapnyaArab Saudi Eksekusi Mati Dua Tentara, Dituduh Berkhianat kepada Negara
14 September 2023
Kementerian Pertahanan Arab Saudi mengeksekusi dua tentara yang didakwa berkhianat
Baca Selengkapnya