Sensus Miskin BPS Sudah 90 Persen

Reporter

Editor

Sabtu, 17 September 2005 01:51 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Menurut Deputi bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS), Rusman Heriawan, instansinya sudah menyelesaikan 90 persen pendataan keluarga miskin di seluruh tanah air.Menurut Rusman, 90 persen data sensus yang sudah masuk ke BPS pusat tersebut totalnya mencapai 13.662.594 juta keluarga atau sekitar 54,65 juta jiwa dari 814.525 satuan lingkungan setempat yang terkecil yakni RT (rukun tetangga). Mereka dikategorikan masuk dalam garis kemiskinan sebagai keluarga yang sangat miskin, miskin, dan mendekati miskin.Artinya, sekitar 1,9 juta penduduk warga miskin belum tercatat dari perkiraan awal sebanyak 15,5 juta keluarga masuk kategori miskin. "Angka ini tidak termasuk pendatan untuk pengungsi,"kata Rusman.Dari 30 provinsi yang ada, Nangroe Aceh Darussalam tidak diadakan sensus. Sebab, di Aceh saat ini sedang dilakukan sensus khusus pasca tsunami dan gempa bumi. Untuk sementara Jawa tengah menjadi daerah dengan penduduek miskin terbanyak yakni 2.794.744 keluarga, disusul Jawa Timur 2.736.541 keluarga dan Jawa Barat 2.591.806 keluarga.Menurut Rusman, angka penduduk miskin Indonesia naik cukup signifikan. Data kemiskinan BPS tahun 2004 menyebutkan jumlah penduduk miskin Indonesia sekitar 36 juta jiwa, tapi setelah dilakukan pendataan keluarga miskin diperkirakan jumlahnya melonjak hingga 62 juta jiwa. "Jumlah ini meningkat karena data sensus kemiskinan BPS memasukkan kriteria mendekati miskin. Sedangkan, pendataan 2004 hanya penduduk yang sangat miskin dan miskin saja. Jadi tidak bisa diperbandingkan,"ujarnya. Dari hasil sensus tersebut pemerintah memiliki data mikro tentang jumlah dan siapa saja keluarga miskin di tanah air untuk keperluan transfer dana kompensasi kenaikan BBM. Selesai pendataan PT Pos Indonesia mencetak Kartu Kompensasi BBM (KKB) yang akan diserahkan ke BPS kota kabupaten untuk diserahkan kepada keluarga miskin pada tanggal 28 September hingga 20 Oktober 2005.Agus Supriyanto

Berita terkait

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

2 hari lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

3 hari lalu

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

BPS menyebut nilai ekspor komoditas nikel dan barang daripadanya mengalami kenaikan sebesar US$ 210,6 juta atau 45,85 persen pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

4 hari lalu

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

Wamenkeu Suahasil Nazara mengungkapkan, tingkat pengangguran 2024 telah turun lebih rendah ke level sebelum pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

11 hari lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

11 hari lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

11 hari lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

11 hari lalu

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyanjung pemerintahan Presiden Jokowi karena pertumbuhan ekonomi RI stabil pada kisaran 5 persen.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

12 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

12 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

12 hari lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya