MA Buka Peluang Peninjauan Kembali Mary Jane  

Reporter

Senin, 18 Mei 2015 18:41 WIB

Sejumlah aktivis memegang poster saat merayakan ditundanya eksekusi mati Mary Jane Veloso, di depan kedutaan besar Indonesia di Makati, Filipina, 29 April 2015. REUTERS/Erik De Castro

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Mahkamah Agung, hakim agung Suhadi, menyatakan putusan Pengadilan Filipina terhadap Maria Kristina Sergio dapat menjadi novum dalam permohonan peninjauan kembali terpidana mati kasus narkoba Mary Jane Fiesta Veloso. Putusan tersebut juga dapat mengubah status Mary Jane dari bandar atau pengedar menjadi korban.

"Kita lihat dulu produknya," kata Suhadi, Senin, 18 Mei 2015.

Putusan terhadap Kristina jugalah yang mendasari keputusan pemerintah menangguhkan eksekusi hukuman mati terhadap Mary Jane. Meski demikian, ia menyatakan pengubahan status ini tak akan mudah karena, bagi pengadilan di Indonesia, Mary adalah pelaku yang tertangkap tangan membawa heroin seberat 2,6 kilogram.

Suhadi sendiri tak mau berandai-andai soal proses PK setelah ada putusan dari Filipina. Secara normatif, menurut dia, novum atau bukti baru adalah segala hal yang tak muncul dalam persidangan Mary Jane di tingkat pertama.

"Bukti itu harus sesuatu yang pada saat itu tak muncul. Putusan bagi terdakwa bisa jadi bebas atau dihukum lebih ringan," katanya.

MA sendiri pada saat ini tetap berkukuh menetapkan pengajuan PK hanya boleh satu kali dengan dasar Undang-Undang Kuasa Kehakiman dan Undang-Undang Mahkamah Agung. MA tak langsung menyanggupi putusan Mahkamah Konstitusi yang membuka peluang pengajuan PK lebih dari satu kali.

Pemerintah dikabarkan tengah menggodok peraturan pemerintah tentang batas pengajuan PK sebagai jalan keluar polemik yang ditimbulkan oleh perbedaan antara putusan MK dan pandangan MA. Hingga saat ini PP tersebut masih dalam penyelesaian di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. "MA akan menjalani saja hasilnya seperti apa. PP kan produk pemerintah," kata Suhadi.

Mary Jane adalah terpidana mati kasus narkoba yang sedianya menjalani eksekusi tahap kedua bersama duo anggota Bali Nine. Tapi Presiden Joko Widodo meminta Jaksa Agung Prasetyo menunda eksekusi setelah Kristina menyerahkan diri ke kepolisian Filipina sebagai pelaku perdagangan manusia dengan korban Mary Jane.

FRANSISCO ROSARIANS

Berita terkait

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

7 jam lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

Pimpinan Mahkamah Agung Diduga Ditraktir Pengacara, Komisi Yudisial Terjunkan Tim Investigasi

19 jam lalu

Pimpinan Mahkamah Agung Diduga Ditraktir Pengacara, Komisi Yudisial Terjunkan Tim Investigasi

Komisi Yudisial masih memverifikasi laporan dugaan pelanggaran kode etik pimpinan Mahkamah Agung

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

2 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Makna Dissenting Opinion dan Final and Binding dalam Putusan MK

7 hari lalu

Makna Dissenting Opinion dan Final and Binding dalam Putusan MK

Putusan MK dengan 3 hakim MK opsi dissenting opinion merupakan final and binding dalam aturan konstitusi. Apa artinya?

Baca Selengkapnya

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

7 hari lalu

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

Tim advokasi akan menunggu pemberitahuan resmi dari MA untuk mengeluarkan dua petani Desa Pakel yang permohonan kasasinya dikabulkan.

Baca Selengkapnya

KPK Limpahkan Berkas Perkara Hakim Agung Gazalba Saleh ke Pengadilan

8 hari lalu

KPK Limpahkan Berkas Perkara Hakim Agung Gazalba Saleh ke Pengadilan

KPK melimpahkan berkas perkara Hakim Agung Gazalba Saleh yang terlibat dugaan gratifikasi dan TPPU ke Pengadilan Tipikor.

Baca Selengkapnya

Profil Gayus Lumbuun, Ketua Tim Hukum PDIP yang Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

8 hari lalu

Profil Gayus Lumbuun, Ketua Tim Hukum PDIP yang Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Ketua Tim Hukum PDIP Gayus Lumbuun minta KPU menunda penetapan prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih Pilpres 2024. Ini Profilnya

Baca Selengkapnya

Hakim Agung Suharto Terpilih sebagai Wakil Ketua MA Bidang Non Yudisial

9 hari lalu

Hakim Agung Suharto Terpilih sebagai Wakil Ketua MA Bidang Non Yudisial

Hakim Agung Suharto terpilih sebagai Wakil Ketua MA Bidang Non Yudisial menggantikan Sunarto.

Baca Selengkapnya

KPK Eksekusi Bekas Hakim Prasetyo Nugroho ke Lapas Sukamiskin

14 hari lalu

KPK Eksekusi Bekas Hakim Prasetyo Nugroho ke Lapas Sukamiskin

KPK mengeksekusi bekas hakim Prasetyo Nugroho ke Lapas Sukamiskin, Bandung dalam perkara suap pengurusan perkara di Mahkamah Agung (MA).

Baca Selengkapnya

Setahun Lalu Banding Ferdy Sambo Ditolak Tetap Hukuman Mati, Ini Perjalanan Jadi Vonis Penjara Seumur Hidup

19 hari lalu

Setahun Lalu Banding Ferdy Sambo Ditolak Tetap Hukuman Mati, Ini Perjalanan Jadi Vonis Penjara Seumur Hidup

Setahun lalu banding Ferdy Sambo ditolak alias tetap dihukum mati. Seiring berjalannya waktu, vonis itu diubah jadi penjara seumur hidup. Kok bisa?

Baca Selengkapnya