TEMPO.CO, Sidoarjo - Ratusan angkutan umum di Sidoarjo mogok massal, Senin, 18 Mei 2015. Mereka menolak beroperasinya bus rapid transit (BRT) Trans Sidoarjo. "Kami menolak bus itu karena bisa mengambil penumpang kami," kata Junaedi, sopir angkutan umum, saat berorasi di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sidoarjo.
Menurut dia, ketika BRT belum beroperasi, ia dan teman-temannya hanya mendapat penghasilan Rp 50 ribu per hari. Sedangkan satu mobil angkutan umum dioperasikan dua sopir. "Belum lagi buat ngasih sangu anak-anak kami dan kebutuhan belanja."
Untuk mengurangi kemacetan dan mempermudah perjalanan warga Sidoarjo, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo membangun 13 halte untuk tempat transit BRT pada April 2015. Tapi sampai saat ini BRT belum dioperasikan Dinas Perhubungan Sidoarjo karena ada sejumlah koridor yang belum selesai dibangun.
Dalam orasi tuntutan, para sopir juga meminta Dinas Perhubungan melakukan sosialisasi sebelum mengoperasikan moda transportasi baru itu. Sebab, sebelumnya, kata Junaedi, Dinas Perhubungan tidak pernah melakukan sosialisasi apa pun.
Kepala Bidang Angkutan Darat dan Sarana-Prasarana Darat Edi Sutiono membantah anggapan bahwa bus itu akan mengambil penumpang angkutan umum. Menurut dia, BRT Trans Sidoarjo dioperasikan dengan tujuan membuat masyarakat beralih dari menggunakan kendaraan pribadi ke angkutan umum.
Sebelum BRT dioperasikan, jumlah angkot sudah turun dari 1.200 unit menjadi 800 unit. Jika pendapatan para sopir menurun, “Berarti kan bukan gara-gara ada BRT," ujar Edi.
Ia juga membantah pendapat bahwa para penumpang BRT tidak membutuhkan angkutan umum. Untuk menjangkau terminal-terminal atau koridor BRT yang terletak di tengah kota, kata dia, warga tetap membutuhkan angkutan kota. Menurut dia, BRT tidak berhenti sembarangan, tapi di koridor-koridor yang sudah ada. Dengan demikian, angkutan kota akan tetap diperlukan.
Akibat pemogokan massal seluruh sopir, para penumpang angkutan umum terpaksa diangkut truk-truk milik Satuan Polisi Pamong Praja Sidoarjo dan kepolisian.
EDWIN FAJERIAL
Berita terkait
Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap
10 hari lalu
Bandara Sam Ratulangi di Manado masih ditutup imbas erupsi Gunung Ruang. Semua penerbangan dari dan ke Manado dibatalkan.
Baca SelengkapnyaArus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta
14 hari lalu
Kemenhub menyatakan pergerakan penumpang angkutan umum pada arus balik dan hari pertama kerja usai libur Lebaran masih tinggi.
Baca SelengkapnyaHasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi
16 hari lalu
Salah satu poin yang membuat masyarakat meminati travel gelap adalah layanan door to door.
Baca SelengkapnyaTravel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi
16 hari lalu
Mobil berpelat hitam yang diduga dioperasikan sebagai angkutan umum ilegal atau travel gelap masih dengan mudah ditemui di kawasan Cawang UKI
Baca SelengkapnyaPengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang
23 hari lalu
Kemenhub mencatat pengguna angkutan umum sudah mencapai 1.181.705 orang selama H-3 Lebaran, atau Minggu, 7 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaSatu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen
25 hari lalu
Satu juta lebih pemudik menggunakan angkutan umum hingga Jumat, 5 April. Naik 26 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Baca SelengkapnyaJerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem
39 hari lalu
Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya Berharap Operasi Keselamatan Jaya 2024 Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat terhadap Aturan Lalu Lintas
58 hari lalu
Polda Metro Jaya berharap masyarakat akan lebih sadar dan patuh terhadap aturan lalu lintas.
Baca SelengkapnyaKondangan di Australia, Keluarga Inggris Ini Pilih Jalur Darat Berbulan-bulan ketimbang Naik Pesawat
6 Januari 2024
Mereka melakukan perjalanan melalui Eropa, Kazakhstan, Cina, Laos, Thailand dan Indonesia, lalu mencapai Dili, Timor Leste tanpa naik pesawat.
Baca SelengkapnyaAngkutan Umum di Bandung Barat Dicek Kelaikannya Jelang Tahun Baru
28 Desember 2023
Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat menggelar pengecekan kelaikan angkutan umum jelang Tahun Baru 2024.
Baca Selengkapnya