Menerima Teror, Panitia Bubarkan Diskusi LGBT di Malang

Reporter

Minggu, 17 Mei 2015 22:00 WIB

Massa yang menamakan diri Gerakan Rakyat Yogyakarta Anti Kekerasan (GERAYAK) menggelar aksi orasi di kawasan Nol Kilometer, Yogyakarta, Jumat (11/05). Massa gabungan dari berbagai elemen masyarakat Yogyakarta ini mengecam keras dan menuntut supaya pelaku kekerasan terhadap diskusi buku "Allah: Liberty and Love" karya Irshad Manji di Yayasan Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LKiS), Rabu malam (09 Mei) lalu. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Malang - Panitia peringatan International Day Againts Homophobia dan Transphobia (IDAHOT) di Malang, Jawa Timur, memutuskan membatalkan agenda diskusi yang akan mereka gelar pada Ahad malam 17 Mei 2015. Mereka meresahkan teror yang diterima via pesan pendek.

"Mempertimbangkan keamanan peserta, acara dibubarkan," kata Koordinator FAMM Indonesia, Niken Lestari, Ahad 17 Mei 2015.

Teror tersebut, kata Niken, disampaikan sejak Jumat lalu. Pesan yang diterima berisi "Dengan hormat kami dari FPI Jatim. Acara peringatan Kojigema bertentangan dengan Pancasila, segera bubarkan. Atau kami bubarkan."

Sebelumnya seseorang bernama Acong juga menelepon Niken dengan nada menyelidik. Serta seseorang yang mengaku mahasiswa meminta acara dibatalkan. "Dia mengaku belakangnya ada ormas Islam dan Forum Takmir Malang. Dia bertanya apa sudah dapat izin polisi? Atau kami bubarkan," katanya mengungkapkan.

Niken dkk lantas mereka melapor ke polisi sehari menjelang diskusi untuk mendapat perlindungan. Namun, menurut Niken, polisi justru secara halus meminta panitia untuk membatalkan acara. Mereka diminta menandatangani surat pernyataan di atas kertas bermaterai. "Posisi kami dipojokkan seolah pihak yang bersalah," kata Niken.

Acara yang hendak diselenggarakan, Niken menerangkan, sejatinya sebatas berbentuk talkshow yang menghadirkan seorang waria bernama Lusi. Diskusi tersebut, katanya, bertujuan untuk membangun toleransi dan tak takut dengan kaum LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender).

Undangan disebar melalui sosial media. Target peserta sebanyak 20 orang terdiri dari pelajar dan mahasiswa. "Kojigema," katanya, "Selama ini sering melakukan berbagai kegiatan mulai dari diskusi mengenai buruh, gender, dan pemutaran film."

Kepala Kepolisian Sektor Lowokwaru, Komisaris Teguh Priyo Wasono, membenarkan mengimbau agar acara tak dilanjutkan. Tujuannya untuk menghindari gesekan antar kelompok. Sampai sejauh ini polisi tengah memantau lokasi kegiatan. Menurutnya, "Informasi kegiatan diperoleh secara online."

EKO WIDIANTO

Berita terkait

Partai Narendra Modi Bagikan Video Hasutan tentang Oposisi dan Komunitas Muslim India

55 menit lalu

Partai Narendra Modi Bagikan Video Hasutan tentang Oposisi dan Komunitas Muslim India

Video animasi yang dibagikan oleh partai Perdana Menteri Narendra Modi menargetkan partai Kongres sebagai oposisi dan komunitas Muslim.

Baca Selengkapnya

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

57 menit lalu

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

Ada banyak dampak buruk konsumsi lemak trans dalam kadar yang berlebih. Salah satu dampak buruknya adalah tingginya penyakit kardiovaskular.

Baca Selengkapnya

KPK Terima Konfirmasi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Bakal Hadiri Pemeriksaan Hari Ini

2 jam lalu

KPK Terima Konfirmasi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Bakal Hadiri Pemeriksaan Hari Ini

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sudah 2 kali mangkir dalam pemeriksaan KPK sebelumnya dan tengah mengajukan praperadilan.

Baca Selengkapnya

Pengeroyokan Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, Polisi Tangkap Beberapa Orang

2 jam lalu

Pengeroyokan Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, Polisi Tangkap Beberapa Orang

Akibat pengeroyokan itu, dua mahasiswa Universitas Pamulang mengalami luka, satu di antaranya adalah penghuni kos lain yang berusaha melerai.

Baca Selengkapnya

Profil Eko Patrio yang Disiapkan PAN Jadi Menteri did Kabinet Prabowo

3 jam lalu

Profil Eko Patrio yang Disiapkan PAN Jadi Menteri did Kabinet Prabowo

Nama komedian Eko Patrio disebut oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas pada Ahad, 5 Mei 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

3 jam lalu

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

Kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan di Tol MBZ itu langsung diamankan di Induk PJR Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

Skema Pemeringkatan Universitas Versi Times Diubah, UI Masih Bisa Naikkan Peringkat

3 jam lalu

Skema Pemeringkatan Universitas Versi Times Diubah, UI Masih Bisa Naikkan Peringkat

Universitas Indonesia atau UI masih menjaga posisi bergengsi dalam pemeringkatan kampus versi Times Higher Education. Berikut hasilnya pada 2024.

Baca Selengkapnya

Saran Dokter untuk Jaga Kesehatan Kulit saat Cuaca Panas

3 jam lalu

Saran Dokter untuk Jaga Kesehatan Kulit saat Cuaca Panas

Berikut saran spesialis kulit untuk menjaga kesehatan kulit di tengah cuaca panas seperti belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

4 jam lalu

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

Gerindra sebelumnya sudah berkomunikasi dengan Demokrat untuk Pilkada Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Jadwal dan Tahapan Sidang Sengketa Pileg 2024 Hingga Juni Nanti

4 jam lalu

Jadwal dan Tahapan Sidang Sengketa Pileg 2024 Hingga Juni Nanti

MK akan memutus Perkara PHPU atau sengketa Pileg: anggota DPR, DPD, dan DPRD dalam tenggang waktu paling lama 30 hari kerja sejak permohonan dicatat.

Baca Selengkapnya