Nilai Ekspor Jawa Timur Naik Didongkrak Perhiasan

Reporter

Sabtu, 16 Mei 2015 04:45 WIB

Sejumlah perajin membuat perhiasan dari perak untuk dijual ke Jakarta dengan harga Rp. 10.000 hingga 1 juta rupiah di Kelurahan Kotalama, Malang, Jawa Timur, Jumat (23/12). ANTARA/Ari Bowo Sucipto

TEMPO.CO , Surabaya: Nilai ekspor Jawa Timur meningkat menjadi US$ 1,593 juta (Rp 20,8 miliar) atau naik 6,34 persen dibanding bulan lalu yang hanya US$ 1,498 juta saja (Rp 19,6 miliar). Kenaikan ini dipicu stabilitas ekspor perhiasan pada April yang terus merangkak naik dan belum adanya pengaruh kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi.

Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, Satriyo Wibowo mencatat secara akumulasi sejak Januari hingga April justru terjadi penurunan ekspor 2 persen. Pada tahun ini nilai ekspor US$ 6,368 juta (Rp 83,3 miliar) atau sedikit lebih rendah di banding periode yang sama pada tahun lalu, hanya USD 6,498 juta (Rp 85 miliar).

“Memang kenaikan BBM (Bahan Bakar Minyak) dan harga tiket kereta api beberapa waktu yang lalu cukup berdampak pada inflasi,” tuturnya kepada wartawan saat menggelar konferensi pers di kantornya, Jumat, 15 Mei 2015.

Meski begitu, kata Wibowo, ekspor migas Jawa Timur mengalami kenaikan 50,49 persen. Menjadi US$ 50,77 juta atau melonjak dibanding pada Maret lalu yang hanya US$ 33,74 juta saja.

Sementara untuk ekspor non migas Jawa Timur, mencapai US$ 1,5 juta atau naik 5,3 persen dibanding bulan lalu yang hanya US$ 1,4 juta. Ekspor non migas ini didominasi komoditas perhiasan yang mencapai US$ 339,8 juta, diikuti lemak dan minyak hewan senilai US$ 123 juta, dan udang US$ 94,46 juta. “Untuk perhiasaan itu didominasi perhiasaan dari logam mulia,” katanya.

Kebanyakan ini dikirim ke Jepang dengan nilai US$ 215 juta, Amerika Serikat US$ 177,9 juta, dan Taiwan US$ 163 juta.

Sementara untuk impor juga mengalami kenaikan 3,04 persen atau menjadi US$ 1,760 juta dibanding Maret lalu senilai US$ 1,708 juta. Bahkan impor migas mengalami lonjakan 33,66 persen. “Pada Maret lalu hanya US$ 301,7 juta tapi pada April ini melonjak menjadi US$ 403,3 juta,” ucapnya.

Terlebih pemerintah pusat memutuskan kembali menaikkan harga BBM non-subsidi. Diperkirakan ini akan berdampak pada inflasi secara tidak langsung. Otomatis sejumlah komoditas akan merangkak naik, mengikuti kenaikan biaya distribusi barang.

Khususnya di kawasan Indonesia Timur. Menurut Wibowo daerah-daerah dengan biaya transportasi tinggi akan mengalami disparitas harga yang signifikan. Di antaranya adalah Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, hingga Papua.

“Dampak signifikan inflasi akan berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat,” ujarnya. Dia memperkirakan pada awal Juni mendatang akan terjadi disparitas harga sejumlah komoditas. Khususnya barang-barang dari Jawa yang dikirim ke kawasan Indonesia Timur. “Namun untuk kebutuhan pokok kan tidak bisa dihindarkan,” katanya.

Inflasi dan disparitas harga bisa tertolong dengan banyaknya stok beras. Apalagi di saat menjelang puasa dan lebaran, dia berharap panen raya bisa meredam laju inflasi. “Untuk Jawa Timur masih punya cadangan (beras) yang banyak karena selalu surplus,” tuturnya.

AVIT HIDAYAT

Berita terkait

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

14 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

15 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

16 November 2023

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

Fajar Hirawan mengatakan kinerja perdagangan ekspor dan impor yang menurun atau terkontraksi pada Oktober 2023 terjadi akibat fenomena global.

Baca Selengkapnya

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

15 November 2023

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

Coldplay akan menyelenggarakan konser perdananya pada hari ini. Kehebohan warganet menjelang hari H terlihat di media massa sejak beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

15 November 2023

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

Dua unit vertikal Bea Cukai, yakni Bea Cukai Jayapura dan Bea Cukai Labuan Bajo bantu pelaku UMKM realisasikan ekspor produk unggulannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

26 September 2023

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

Jokowi melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 membentuk Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional.

Baca Selengkapnya

Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

11 Januari 2023

Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

Nilai ekspor Indonesia pada 2022 tumbuh 29,4 persen dengan nilai US$ 268 miliar atau sekitar Rp 4.144 triliun. Beberapa komoditas seperti besi baja, bahan bakar fosil, dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) berkontribusi dalam peningkatan tersebut.

Baca Selengkapnya

Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

20 Desember 2022

Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

Sri Mulyani mengatakan sepanjang Januari sampai November pertumbuhan ekspor Indonesia ada di 28,2 persen.

Baca Selengkapnya

Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

17 Oktober 2022

Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

BPS mencatat ekspor Indonesia pada September 2022 sebesar US$ 24,8 miliar.

Baca Selengkapnya

Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

15 Juni 2022

Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

Secara akumulatif Januari hingga Mei 2022, ekspor pertanian juga mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya