Jokowi Minta Nusron Wahid Ubah Profesi TKI  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Jumat, 15 Mei 2015 15:19 WIB

Kepala BNP2TKI, Nusron Wahid, menghadiri serah terima jabatan di Kantor BNP2TKI, Jakarta, 28 November 2014. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo meminta Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid menggeser profesi tenaga kerja Indonesia dari sebelumnya sebagai pembantu rumah tangga menjadi perawat. Tujuan nya adalah untuk meningkatkan kualitas kesejahteraan serta taraf hidup dan kesejahteraan TKI.

"Banyak perawat asal Indonesia yang menganggur. Jumlahnya 18 ribu orang akibat tidak diberdayakan," kata Nusron di Istana Negara, Jumat, 15 Mei 2015. "Sedangkan kebutuhan tenaga perawat di Timur Tengah mencapai 15 ribu. Jadi ini sebagai solusi mengubah status TKI yang tadinya pembantu rumah tangga menjadi perawat."

Solusi itu, kata dia, juga untuk menanggapi adanya moratorium TKI ke beberapa negara di Timur Tengah. "Ini merupakan jalan keluar. Salah satunya adalah melatih angkatan kerja yang 63 persen itu hanya berpendidikan SD dan SMP dan saat ini hanya bisa menjadi PRT, di-upskill dan upgrade menjadi perawat.

Nusron membandingkan TKI yang berprofesi sebagai pembantu rumah tangga dan hanya digaji sebesar 500 dolar. Jumlah itu sangat sedikit ketimbang menjadi perawat yang dalam sebulan penghasilannya bisa mencapai 4000 dolar.

Upaya yang dilakukan, kata Nusron, adalah dengan memberikan sertifikasi bagi para perawat itu. Sertifikasi itu dinamakan dengan NCLEX-RN (National Council Licensure Examination for Registered Nurses). Sayangnya, saat ini sertifikasi itu baru diterapkan di beberapa negara, yaitu India, Filipina, Hong Kong dan Taiwan.

Selama ini, kata Nusron, perawat Indonesia yang ingin mendapat sertifikasi itu harus datang ke empat negara tersebut. "Itu kan menghabiskan waktu dan juga biaya," ujarnya. Namun atas instruksi Jokowi, bersama dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara, sertifikasi perawat itu akan dipermudah dan dibuka di Indonesia.

"Kami akan memfasilitasi, mendatangkan asesor dari Filipina ke Indonesia. Semua TKI nanti akan diberikan skill keperawatan," ujarnya. "Dan yang ditugaskan adalah rumah sakit Pertamina atau sekolah tinggi kesehatan Pertamina."

REZA ADITYA

Berita terkait

PDIP Gugat KPU ke PTUN, TKN Prabowo-Gibran: Apa yang Mau Digugat?

3 hari lalu

PDIP Gugat KPU ke PTUN, TKN Prabowo-Gibran: Apa yang Mau Digugat?

Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, mempertanyakan alasan PDIP menggugat ke PTUN Jakarta. Tak berdampak pada legitimasi hasil pilpres.

Baca Selengkapnya

Kata Gerindra Soal KIM Jika Ada Parpol Lain Gabung setelah Putusan MK

3 hari lalu

Kata Gerindra Soal KIM Jika Ada Parpol Lain Gabung setelah Putusan MK

Gerindra menganggap partai yang baru bergabung setelah putusan MK sama pentingnya dengan anggota lama KIM.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

9 hari lalu

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.

Baca Selengkapnya

Kata Nusron Wahid dan Airlangga Hartarto soal Jatah 5 Menteri dari Golkar di Kabinet Prabowo

39 hari lalu

Kata Nusron Wahid dan Airlangga Hartarto soal Jatah 5 Menteri dari Golkar di Kabinet Prabowo

Nusron Wahid dan Airlangga akhirnya buka suara terkait narasi jatah 5 menteri dari Golkar di Kabinet Prabowo. Begini katanya.

Baca Selengkapnya

Beredar Bocoran Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, TKN: Spekulatif

20 Februari 2024

Beredar Bocoran Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, TKN: Spekulatif

Ahmad Muzani mengatakan beredarnya informasi susunan kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran hanya bersifat spekulatif.

Baca Selengkapnya

Departemen Imigrasi Malaysia Tangkap 130 WNI Tak Berdokumen

19 Februari 2024

Departemen Imigrasi Malaysia Tangkap 130 WNI Tak Berdokumen

Kementerian Luar Negeri mengatakan KBRI belum menerima notifikasi kekonsuleran tentang penangkapan 130 WNI di Selangor, Malaysia.

Baca Selengkapnya

Menang Versi Quick Count, TKN Prabowo-Gibran Tetap Minta Rekapitulasi Suara Dikawal Ketat

15 Februari 2024

Menang Versi Quick Count, TKN Prabowo-Gibran Tetap Minta Rekapitulasi Suara Dikawal Ketat

Sekretaris TKN Prabowo-Gibran menginstruksikan tim pemenangan untuk mengawal ketat rekapitulasi suara. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Tanggapi Komentar soal Jokowi Tak Bisa Kerja, Nusron Wahid: Ahok Kerjanya Ngomong

9 Februari 2024

Tanggapi Komentar soal Jokowi Tak Bisa Kerja, Nusron Wahid: Ahok Kerjanya Ngomong

Nusron mengatakan, ucapan itu tidak perlu dibahas lantaran menurut dia, sejak dulu Ahok sudah dikenal gemar berbicara di depan publik.

Baca Selengkapnya

Nusron Wahid Bantah Bayar Massa untuk Hadiri Kampanye Akbar Prabowo-Gibran

9 Februari 2024

Nusron Wahid Bantah Bayar Massa untuk Hadiri Kampanye Akbar Prabowo-Gibran

Nusron Wahid membantah kubu Prabowo-Gibran membuka pendaftaran peserta kampanye akbar dengan iming-iming bayaran dan makan siang.

Baca Selengkapnya

TKN Respons Survei Prabowo-Gibran 52,5 Persen: Hilal Sekali Putaran Sudah Tampak

8 Februari 2024

TKN Respons Survei Prabowo-Gibran 52,5 Persen: Hilal Sekali Putaran Sudah Tampak

Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Nusron Wahid mengomentari hasil survei Populi Center yang menyebut Prabowo-Gibran sudah mencapai 52,5 Persen.

Baca Selengkapnya