Fuad Amin Mengeluh Vertigonya Semakin Parah di Tahanan KPK  

Reporter

Editor

Kurniawan

Rabu, 13 Mei 2015 12:15 WIB

Terdakwa penyuap mantan Bupati Bangkalan Fuad Amin Imron (FAI) yang juga Direktur PT Media Karya Sentosa (MKS) Antonius Bambang Djatmiko, menjalani sidang Vonis, di Pengadilan Tipikor, Jakarta, 20 April 2015. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Terdakwa perkara dugaan suap jual-beli gas alam di Bangkalan, Fuad Amin Imron, mengeluh kepada hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta bahwa kondisi kesehatannya semakin menurun. Fuad mengaku matanya semakin berkunang-kunang karena ditempatkan di rumah tahanan lantai sembilan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Vertigo malah tambah parah. Kalau di atas (rutan), tidak bisa baca sama sekali," ujar Fuad seusai pembacaan nota keberatannya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu, 13 Mei 2015.

Fuad memang sempat mengeluhkan selalu merasa berdebar saat mendekam di rumah tahanan lantai paling atas gedung KPK itu, karena tiap subuh tiba, mesin yang ada di atap gedung dinyalakan sehingga bunyinya menggelegar. Apalagi jantung Fuad juga sudah dipasangi empat ring.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bangkalan itu mengaku dokter juga mengingatkan bahwa dia menderita akrofobia (takut ketinggian). Karena itu, dia meminta hakim agar memindahkan ruang tahanannya ke luar KPK.

Ketua majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta, Mukhlis, pun menanyakan ke Fuad apakah ada hasil pemeriksaan dokter. Mukhlis meminta tim penasihat hukum Fuad untuk menyerahkan hasil pemeriksaan kesehatan.

"Makanya kami minta pemeriksaan dokter kemarin," kata Mukhlis.

Fuad Amin didakwa menerima suap Rp 18,5 miliar terkait dengan pemberian rekomendasi jual-beli gas alam di Gresik dan Bangkalan. Fuad menerima besel sejak menjabat sebagai Bupati Bangkalan periode 2003-2008 dan 2008-2013. Politikus Gerindra itu juga didakwa mencuci duitnya sebesar Rp 229,45 miliar.

LINDA TRIANITA

Berita terkait

Babak Baru Konflik KPK

28 menit lalu

Babak Baru Konflik KPK

Dewan Pengawas KPK menduga Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melanggar etik karena membantu mutasi kerabatnya di Kementerian Pertanian.

Baca Selengkapnya

KPK Panggil Plh Kadishub Asep Koswara sebagai Saksi Kasus Suap Bandung Smart City

1 jam lalu

KPK Panggil Plh Kadishub Asep Koswara sebagai Saksi Kasus Suap Bandung Smart City

KPK telah menetapkan bekas Wali Kota Bandung Yana Mulyana dan bekas Sekda Bandung Ema Sumarna sebagai tersangka kasus suap proyek Bandung Smart City.

Baca Selengkapnya

Mantan Pimpinan KPK Menilai Nurul Ghufron Layak Diberhentikan, Dianggap Insubordinasi Melawan Dewas KPK

1 jam lalu

Mantan Pimpinan KPK Menilai Nurul Ghufron Layak Diberhentikan, Dianggap Insubordinasi Melawan Dewas KPK

Mantan pimpinan KPK Bambang Widjojanto menganggap Nurul Ghufron tak penuhi syarat lagi sebagai pimpinan KPK. Insubordinasi melawan Dewas KPK.

Baca Selengkapnya

Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor di PN Jaksel Ditunda, KPK Tak Hadiri Sidang

2 jam lalu

Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor di PN Jaksel Ditunda, KPK Tak Hadiri Sidang

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor mengajukan praperadilan ke PN Jakarta selatan. Dua kali mangkir dari pemeriksaan KPK.

Baca Selengkapnya

Dua Kali Mangkir dari Pemeriksaan KPK, Gus Muhdlor Jalani Sidang Praperadilan di PN Jaksel Hari Ini

5 jam lalu

Dua Kali Mangkir dari Pemeriksaan KPK, Gus Muhdlor Jalani Sidang Praperadilan di PN Jaksel Hari Ini

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menggelar sidang perdana praperadilan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

10 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan jemput paksa terhadap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor tak perlu harus menunggu pemanggilan ketiga.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

2 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

2 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

2 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya