Penggalian Kanal Air Zaman Majapahit Butuh Pembebasan Lahan

Reporter

Rabu, 13 Mei 2015 11:20 WIB

Pengrajin batu bata di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, menemukan struktur batu bata kuno yang diduga kanal peninggalan Kerajaan Majapahit, 12 Mei 2015. TEMPO/Ishomuddin

TEMPO.CO, Mojokerto - Arkeolog yang juga Ketua Kelompok Kerja Perlindungan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, Nugroho Harjo Lukito, berharap ada kebijakan pemerintah membebaskan sejumlah lahan masyarakat, yang di dalamnya diduga terpendam bangunan kanal atau saluran air peninggalan Kerajaan Majapahit.

Harapan Nugroho dikemukakan setelah perajin batu bata di Dusun Nglinguk, Desa Trowulan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, menemukan struktur dinding batu bata kuno. Diduga dinding batu bata ini bagian dari bangunan kanal atau saluran air di zaman Kerajaan Majapahit abad ke-13 sampai 15 Masehi. (Baca juga: Bangunan Diduga Kanal Air Zaman Majapahit Ditemukan)

“Kalau ada kebijakan anggaran untuk membebaskan lahan, kami bisa lebih leluasa mengungkap secara luas dan utuh apa saja yang terpendam di dalamnya,” kata Nugroho, Rabu, 13 Mei 2015.

Menurut Nugroho, dalam waktu dekat dia bersama sejumlah petugas BPCB akan melakukan penggalian atau ekskavasi di lokasi temuan. “Ini temuan yang signifikan dan kami akan gali, karena bangunan kanal sangat jarang ditemukan,” ujarnya.

Nugroho menjelaskan, masih ada perbedaan pendapat antara para peneliti mengenai keberadaan kanal air di zaman Kerajaan Majapahit di Trowulan. Ada yang mengatakan kawasan Kerajaan Majapahit dialiri banyak kanal. Namun ada juga yang tidak sependapat dan mengatakan tidak ada kanal. ”Penggalian yang akan dilakukan bisa menambah bahan kajian arkeologi,” ucapnya.

Dia juga berharap pihak-pihak lain yang kompeten dalam penelitian arkeologi, khususnya yang berkaitan dengan Kerajaan Majapahit, bisa berpartisipasi. Pihak-pihak tersebut bisa dari kalangan akademikus maupun lembaga pemerintahan dan swasta lainnya. “Kalau bersama-sama diteliti akan lebih efektif,” tuturnya.

Kepala Seksi Perlindungan, Pemanfaatan, dan Pengembangan BPCB Trowulan, Edhi Widodo, mengatakan petugas BPCB Trowulan telah meninjau lokasi temuan. “Beberapa kali petugas kami sudah meninjau dan meminta perajin batu bata agar tidak menggali di lokasi temuan,” katanya.

Bangunan batu bata, yang diduga kanal air peninggalan Majapahit, juga pernah ditemukan tim Penelitian Arkeologi Terpadu Indonesia (PATI) jilid II pada 2012. Tim PATI melibatkan arkeolog dan mahasiswa dari empat universitas, yakni Universitas Indonesia, Jakarta; Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta; Universitas Udayana, Bali; dan Universitas Hasanuddin.

ISHOMUDDIN

Berita terkait

Sebagian Artefak Terdampak Kebakaran Museum Nasional Sudah Dievakuasi, Polisi: Banyak yang Masih Utuh

19 September 2023

Sebagian Artefak Terdampak Kebakaran Museum Nasional Sudah Dievakuasi, Polisi: Banyak yang Masih Utuh

Artefak yang berhasil teridentifikasi usai kebakaran Museum Nasional sudah dievakuasi ke tempat yang aman.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Museum Nasional, Polisi Akui Sulit Bedakan Antara Benda Bersejarah dan Reruntuhan

17 September 2023

Kebakaran Museum Nasional, Polisi Akui Sulit Bedakan Antara Benda Bersejarah dan Reruntuhan

Polisi mengakui kesulitan melakukan identifikasi benda sejarah di Museum Nasional atau Museum Gajah

Baca Selengkapnya

Hari Jadi Kota Mojokerto, Pemkot Gelar Pesta Rakyat

20 Juni 2023

Hari Jadi Kota Mojokerto, Pemkot Gelar Pesta Rakyat

Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto akan menggelar pesta rakyat di Alun-alun Kota Mojokerto setelah dilaksanakan Upacara Hari Jadi ke-105 pada 20 Juni 2023.

Baca Selengkapnya

Kelompok Hindu India Ajukan Petisi Larang Muslim Masuk Masjid Kuna, Ini Sebabnya

19 Mei 2022

Kelompok Hindu India Ajukan Petisi Larang Muslim Masuk Masjid Kuna, Ini Sebabnya

Kelompok Hindu India mengajukan petisi melarang Muslim memasuki masjid bersejarah di Mathura karena menduga ada peninggalan Hindu di dalamnya

Baca Selengkapnya

Kota Emas 3.000 Tahun yang Hilang Telah Ditemukan di Mesir

9 Maret 2022

Kota Emas 3.000 Tahun yang Hilang Telah Ditemukan di Mesir

Sebuah tim yang berisikan para arkeolog pada September 2020 memulai pencarian kuil kamar mayat di tepi barat Luxor di Mesir.

Baca Selengkapnya

7 Situs Warisan Dunia UNESCO yang Ada di Ukraina

2 Maret 2022

7 Situs Warisan Dunia UNESCO yang Ada di Ukraina

Ukraina terkenal akan budaya dan tradisinya yang kaya dan merupakan rumah bagi tujuh situs warisan dunia UNESCO.

Baca Selengkapnya

Bunker Peninggalan Perang Dunia II di Simeulue akan Dijadikan Objek Wisata

30 Oktober 2021

Bunker Peninggalan Perang Dunia II di Simeulue akan Dijadikan Objek Wisata

Bunker peninggalan Jepang yang biasa disebut korok-korok oleh warga Simeulue diantaranya ada di Desa Labuan Bakti dan Desa Labuan Bajau.

Baca Selengkapnya

3 Benda Bersejarah Indonesia yang Selamat dari Perdagangan Ilegal Barang Antik

31 Agustus 2021

3 Benda Bersejarah Indonesia yang Selamat dari Perdagangan Ilegal Barang Antik

Nilai tiga barang antik berupa patung Seated Shiva, patung Seated Parvati, dan patung Seated Ganesha, ini sebesar Rp 1,23 triliun.

Baca Selengkapnya

Bekas Tambang Hingga Museum Purba di Indonesia Masuk Daftar Situs Warisan Dunia

7 Agustus 2021

Bekas Tambang Hingga Museum Purba di Indonesia Masuk Daftar Situs Warisan Dunia

Indonesia turut menyumbang beberapa tempat ke dalam situs warisan dunia UNESCO.

Baca Selengkapnya

Keunikan Arslantepe Mound di Turki yang Jadi Situs Warisan Dunia Terbaru UNESCO

6 Agustus 2021

Keunikan Arslantepe Mound di Turki yang Jadi Situs Warisan Dunia Terbaru UNESCO

Masuknya The Arslantepe Mound menjadi tempat ke-18 yang menjadi Situs Warisan Dunia dari Turki.

Baca Selengkapnya