Warga Serahkan Kakaktua Jambul Kuning ke Pemerintah

Reporter

Senin, 11 Mei 2015 06:35 WIB

Petugas memperlihatkan kakatua jambul kuning yang berada di dalam botol air mineral kosong setelah berhasil diamankan dari perdagangan satwa liar ilegal di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, 4 Mei 2015. Sebanyak 24 Kakaktua jambul kuing dimasukkan ke dalam botol mineral kosong. Suryanto/Anadolu Agency/Getty Images

TEMPO.CO , Bekasi: Tiga warga Bekasi dan Jakarta menyerahkan tiga ekor burung kakaktua Jambul Kuning. "Seluruhnya dalam kondisi sehat, dan terawat," kata Slamet, Kepala Unit Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jakarta, Kementerian Kehutanan, Minggu, 10 Mei 2015.

Menurut dia, berbagai alasan pemilik mendapatkan burung tersebut, ada dari pemberian teman dan membelinya di jalanan. Rata-rata yang kami jemput sudah jinak, ujarnya, malahan dua diantaranya pandai bicara.

"Burung ini kami serahkan, karena termasuk hewan dilindungi," kata Muhammad Rizal, warga Bekasi. Ia menyerahkan burung kepada petugas yang berwenang setelah mendapatkan informasi dari media perihal burung dengan nama latin Cacatua Galerita Triton itu hewan langka.

Slamet mengatakan, warga banyak yang berminat memelihara karena burung tersebut memiliki keunikan, selain jika juga dapat berbicara, apalagi kalau sering dilatih oleh pemiliknya. Usia burung ini bisa mencapai 20 tahun.

Slamet menjelaskan, burung asal Irian Jaya ini diambil petugas untuk dikembalikan ke habitatnya, agar kelestarian hewan ini dapat terjaga. Namun sebelum dikembalikan, terlebih dahulu hewan itu dikarantina petugas guna penyesuaian hidupnya di alam liar. Dengan demikian, mereka akan terbiasa dan bisa mandiri hidup di alam bebas.

"Kalau dipelihara, sudah biasa diberi makan, bahkan disuapi," kata dia. Sehingga mereka cenderung pasif dalam menperoleh makanan. Oleh karenanya, burung-burung itu perlu mendapat latihan khusus saat dikarantina. "Kalau tidak dilatih, mereka akan kesulitan untuk mencari makanan sendiri saat di alam liar nanti," ujar dia.

Slamet menambahkan, sejak sepekan ini pihaknya telah menjemput delapan ekor burung kakatua Jambul Kuning. Seluruh burung yang dijemput itu, kata dia, dalam kondisi sehat karena sangat dirawat oleh pemiliknya. Dia mengimbau agar masyarakat yang memelihara burung ini menyerahkan kepada petugas.

Tapi, kata dia, masyarakat juga bisa memelihara asalkan memiliki penangkaran dan izin dari pemerintah setempat maupun Kementrian Kehutanan. "Burung harus berkembang biak," kata dia.

ADI WARSONO


Berita terkait

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

41 hari lalu

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

KLHK menetapkan empat orang tersangka perusakan lingkungan Taman Nasional Karimunjawa pada Rabu, 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

14 Februari 2024

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat mengoptimalkan bank sampah untuk pembersihan alat kampanye Pemilu 2024. Berfokus ke pemlilahan sampah.

Baca Selengkapnya

Amerika Terinspirasi Pengendalian Kebakaran Hutan Desa Tuwung

24 Januari 2024

Amerika Terinspirasi Pengendalian Kebakaran Hutan Desa Tuwung

Layanan Kehutanan Amerika berencana mengadopsi skema hutan sosial dari Kalimantan Tengah untuk pengendalian kebakaran hutan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB, Bambang Hero, Digugat Perusahaan Pembakar Hutan, KontraS Desak Pengadilan Tolak

17 Januari 2024

Guru Besar IPB, Bambang Hero, Digugat Perusahaan Pembakar Hutan, KontraS Desak Pengadilan Tolak

KontraS meminta PN Cibinong menolak gugatan perusahaan pembakar hutan PT JJP terhadap Guru Besar IPB, Bambang Hero Saharjo.

Baca Selengkapnya

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.

Baca Selengkapnya

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

17 Januari 2024

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.

Baca Selengkapnya

Menteri Siti Nurbaya Banggakan Keberhasilan Pengendalian Perubahan Iklim

14 Januari 2024

Menteri Siti Nurbaya Banggakan Keberhasilan Pengendalian Perubahan Iklim

KLHK menyatakan Indonesia terus menunjukkan komitmen dalam upaya pengendalian perubahan iklim global dengan tetap menjaga kepentingan bangsa.

Baca Selengkapnya

KLHK Sebut ACCC Bentuk Komitmen Asia Tenggara Atasi Perubahan Iklim

13 Desember 2023

KLHK Sebut ACCC Bentuk Komitmen Asia Tenggara Atasi Perubahan Iklim

KLHK memandang ACCC sebagai bentuk komitmen tegas Asia Tenggara untuk mengambil tindakan dalam mengatasi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Lahirkan Bayi Jantan di Way Kambas Lampung, Ini Profil Badak Delilah

26 November 2023

Lahirkan Bayi Jantan di Way Kambas Lampung, Ini Profil Badak Delilah

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya kembali merilis kabar kelahiran badak jantan di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bakal Bangun Pabrik Gula di Papua, Amran: 1 Juta Hektare Lahan Sudah Siap

10 November 2023

Pemerintah Bakal Bangun Pabrik Gula di Papua, Amran: 1 Juta Hektare Lahan Sudah Siap

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan dua alasan pembangunan pabrik gula di Papua.

Baca Selengkapnya