Lahan Warga Penolak PLTU Batang Terkepung Tanah Uruk

Reporter

Sabtu, 9 Mei 2015 00:45 WIB

Ribuan warga Kabupaten Batang, Jawa Tengah melakukan aksi menolak rencana pembangunan PLTU di jalan Pahlawan, Semarang. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO,Batang - Tim dari Pemerintah Kabupaten Batang, bergerak cepat demi memenuhi permintaan Presiden Joko Widodo, agar masalah pembebasan sisa lahan untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang selesai Juni 2015.


“Proses pengakhiran izin lokasi untuk lahan yang tersisa (masih dikuasai warga penolak PLTU Batang) sudah hampir final,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Batang, Nasikhin, Jumat 8 Mei 2015. Nasikhin menambahkan, akses jalan dari Jalur Pantura menuju areal power block PLTU Batang saat ini juga terus dikerjakan.


Senin lalu, presiden menyatakan tidak akan memberikan kelonggaran waktu lagi untuk proses penyelesaian pembebasan lahan PLTU Batang yang berlarut-larut sejak empat tahun lalu. Presiden mentarget pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 2 x 1.000 megawatt itu bisa dimulai Juni 2015.


Menurut perwakilan warga penolak proyek PLTU Batang, Roidi, upaya percepatan pembangunan pembangkit listrik terbesar di Asia Tenggara itu terlihat sejak sekitar sebulan lalu. “Sebagian lahan berupa sawah di Desa Karanggeneng, yang sudah dibebaskan PT BPI (Bhimasena Power Indonesia), sudah diuruk,” kata Roidi.


Dia mengatakan, pengurukan lahan itu menggunakan alat berat yang dioperasikan anggota TNI berseragam. Aktivitas pengurukan biasanya berlangsung sejak pagi dan terkadang dilembur sampai malam. “Alat beratnya ada tiga unit. Tanahnya diambil dari bukit di Desa Ujungnegoro, Kecamatan Kandeman, Batang,” katanya.


Advertising
Advertising

Meski tidak turut diuruk, Roidi berujar, lahan milik empat warga penolak PLTU Batang akhirnya tidak bisa dimanfaatkan untuk menanam padi. Sebab, lahan tersebut terkepung material tanah lahan yang sudah dibebaskan PT BPI, investor PLTU Batang. “Total luas tanah milik empat warga yang terkepung urukan itu sekitar setengah hektare. Ketebalan tanah uruknya sekitar dua meter. Jadi mirip tanggul,” ujar Roidi.


Akhir April lalu, Roidi beserta sekitar 60 warga penolak PLTU Batang mengadu ke Komisi IV DPR, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. “Komnas HAM telah mengirimkan surat kepada Gubernur, Bupati, PT PLN, dan PT BPI agar aktivitas pengurukan itu dihentikan,” kata Roidi.


Sekda Batang, Nasikhin, membantah adanya aktivitas itu. “Belum ada lahan yang diuruk. Dulu hanya diratakan untuk helipad (pendaratan helikopter) wakil presiden dan presiden. Tapi presiden (yang dijadwalkan meninjau lokasi PLTU 29 April) tidak jadi datang,” kata Nasikhin.


Adapun Wakil Presiden Jusuf Kalla, mengunjungi lokasi PLTU Batang pada 4 Desember 2014. “Jadi itu bukan menguruk, hanya meratakan saja. Supaya mempermudah jika sewaktu-waktu ada kunjungan pejabat,” ujar Nasikhin.


Pimpinan PT BPI Batang, Ari Wibowo, enggan berkomentar saat dikonfirmasi. “Silakan koordinasi ke BPI Jakarta ya,” kata Ari. DINDA LEO LISTY

Berita terkait

Jepang Kucurkan Pinjaman Rp 4,9 T ke Indonesia untuk Pembangunan Listrik Tenaga Air

31 Maret 2023

Jepang Kucurkan Pinjaman Rp 4,9 T ke Indonesia untuk Pembangunan Listrik Tenaga Air

Jepang memberikan pinjaman yen pada Indonesia untuk pengerjaan dua proyek.

Baca Selengkapnya

ESDM Ungkap Capaian Rasio Elektrifikasi hingga Konsumsi Listrik per Kapita

19 Januari 2022

ESDM Ungkap Capaian Rasio Elektrifikasi hingga Konsumsi Listrik per Kapita

ESDM mengungkap rasio elektrifikasi saat ini mencapai 99,45 persen dari target 2021 yang sebesar 100 persen.

Baca Selengkapnya

Megaproyek PLN 35 Ribu MW, Baru 11 Persen yang Beroperasi

26 November 2019

Megaproyek PLN 35 Ribu MW, Baru 11 Persen yang Beroperasi

Berdasarkan data PLN, hingga Oktober 2019, dari 35.516 MW pembangkit yang masuk dalam megaproyek tersebut, baru sebanyak 11 persen

Baca Selengkapnya

Semester I 2019, PLN Tambah Kapasitas Pembangkit 872,44 MW

23 September 2019

Semester I 2019, PLN Tambah Kapasitas Pembangkit 872,44 MW

PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN berhasil menambah kapasitas pembangkit sebesar 872,44 megawatt (MW)

Baca Selengkapnya

ESDM Pertahankan Aturan Penunjukan Langsung Pembangkit Listrik

18 Juli 2018

ESDM Pertahankan Aturan Penunjukan Langsung Pembangkit Listrik

Kementerian ESDM belum berencana membatalkan aturan penunjukan langsung untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga uap mulut tambang.

Baca Selengkapnya

Ganti Rugi Warga Terdampak Jatigede Sudah Final

2 Mei 2015

Ganti Rugi Warga Terdampak Jatigede Sudah Final

Dalam perpres itu disebutkan 28 desa di Sumedang, Jawa Barat, dinyatakan sebagai area pembangunan Waduk Jatigede.

Baca Selengkapnya

Rencana Pembangkit Listrik di Baturaden Dikritisi

9 Oktober 2012

Rencana Pembangkit Listrik di Baturaden Dikritisi

Masyarakat yang bermukim di dekat hutan Gunung Slamet mengaku khawatir dengan rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Baturaden.

Baca Selengkapnya

Indonesia Sewa Kapal Tanker Pembangkit Listrik  

12 April 2012

Indonesia Sewa Kapal Tanker Pembangkit Listrik  

Kapal tanker yang berusia 35 tahun ini disewa Nusantara Regas sebesar US$ 200 juta untuk 15 tahun. Menurut Rudi, menyewa lebih hemat ketimbang beli.

Baca Selengkapnya

Kembangkan Tenaga Surya, Sharp Siap Investasi US$ 1 Miliar

19 November 2011

Kembangkan Tenaga Surya, Sharp Siap Investasi US$ 1 Miliar

Sharp menilai Indonesia punya potensi besar untuk pengembangan listrik tenaga surya.

Baca Selengkapnya

PLTU Indramayu Beroperasi November Mendatang

5 September 2010

PLTU Indramayu Beroperasi November Mendatang

Dengan beroperasinnya PLTU Indramayu tersebut pasokan listik di Jawa - Bali akan mendapat tambahan daya 330 Mega Watt (MW).

Baca Selengkapnya