Ini Alasan PSSI Gugat Aktivis Save Our Soccer

Reporter

Kamis, 7 Mei 2015 19:37 WIB

Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti (tengah) Wakil Hinca Panjaitan (kiri) dan Tony Apriliani (kanan) saat menemui Komisi X DPR RI di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 20 April 2015. Dalam pertemuan tersebut, Pengurus baru PSSI melaporkan hasil Kongres Luar Biasa (KLB) 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta --Aristo Pangaribuan, Direktur Hukum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) membenarkan panggilan Apung Widadi, aktivis Save Our Soccer oleh polisi. Aristo melaporkan Apung karena dituduh melakukan pembohongan publik melalui status jejaring sosial Facebook."Kami menggunakan pasal yang sama seperti saat pengusaha Tommy Winata menggugat Majalah Tempo pada 2003," kata Aristo melalui telepon, Kamis sore, 7 Mei 2015.

Pasal yang dimaksud Aristo adalah Pasal 14 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang penyebaran berita atau pemberitahuan bohong kepada publik. Bila terbukti bersalah, ancaman hukum terhadap Apung setinggi-tingginya selama tiga tahun. (baca: Kronologi Aktivis Save Our Soccer Dilaporkan versi Pengacara)

Apung yang kerap mengkritisi kebijakan PSSI mendadak didatangi polisi di kantor Metro TV, Rabu malam lalu. Ia diberi surat panggilan atas gugatan terhadap tulisannya di Forum Diskusi Sporter Indonesia (FDSI), grup jejaring Facebook, pada 08 Februari tahun lalu. Tulisan bekas aktivis Indonesian Corruption Watch itu berisi tudingan bahwa La Nyalla Mattalitti disingkat LNM, yang saat ini terpilih sebagai ketua PSSI, menggunakan uang hak siar tim nasional di bawah usia 19 tahun untuk membiayai Persebaya Surabaya.

Apung tak terima dengan panggilan tersebut lantaran FDSI adalah forum yang bersifat tertutup. Ahmad Diky, pengacara Apung, mengatakan tulisan itu hanya untuk bahan diskusi anggota forum sendiri yang isinya suporter bola. "Tulisan klien kami juga tak ada niat untuk mencemarkan nama baik. Ini hanya diskusi untuk kebaikan PSSI," katanya.

Aristo mengatakan tuduhan Apung sampai ke telinga lembaganya. Sehingga PSSI sempat meminta Apung untuk mengklarifikasi dengan melayangkan surat somasi. Sayang, surat somasi tak mendapat tanggapan baik, "Dia malah menggelar konferensi pers dengan menyebut PSSI rezim tertutup dan korup," katanya.

Jengkel dengan sikap Apung, Aristo lantas membawa masalah ini ke ranah hukum. Ia menilai Apung tidak memberi ruang bagi PSSI untuk menyelesaikan masalah tersebut. Apalagi, kata dia, PSSI tak menganggap ada masalah keuangan lantaran sudah diperiksa oleh auditor independen.

Aristo menilai tindakan Apung membawa kerugian besar bagi PSSI. Sebab pihak sponsor yang selama ini menjadi sumber keuangan mereka akan curiga. Dampak buruk yang dikhawatirkan adalah menarik duit yang sudah digelontorkan kepada induk sepak bola Indonesia itu.

Meski demikian, Aristo membantah PSSI mendesak kepolisian agar kasus yang sempat tenggelam hampir setahun itu kembali diusut. Sebab Apung kembali melancarkan kritik kepada PSSI yang saat ini sedang dibekukan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga. "Kalau mendesak-desak, itu namanya kurang kerjaan," katanya.

Kepolisian menyertakan pasal 45 ayat 1 dan pasal 27 ayat 3 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang informasi dan transaksi eletronik (ITE) dalam pemanggilan Apung. Pasal ini memuat ancaman pidana penjara paling lama 12 tahun atau denda paling banyak Rp 2 miliar.

TRI SUHARMAN

Berita terkait

Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

7 April 2023

Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

Berbagai sektor kehilangan peluang meraup cuan karena batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia. Potensi uang yang hilang diperkirakan Rp 150 triliun.

Baca Selengkapnya

Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

17 Februari 2023

Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

PSSI terbentuk di Yogyakarta pada 19 April 1930

Baca Selengkapnya

Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

14 Oktober 2022

Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

Jawaban Ketum PSSI Iwan Bule Soal Desakan Mundur, Sanksi FIFA, dan Temuan Soal Tragedi Kanjuruhan

Baca Selengkapnya

Kongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama

29 Mei 2021

Kongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama

Kongres biasa PSSI digelar di salah satu hotel di Jakarta, Sabtu, 29 Mei 2021, mulai pukul 14.00 WIB.

Baca Selengkapnya

HUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo

19 April 2021

HUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo

PSSI menghormati sejarah perjalanan perkembangan federasi persepakbolaan Indonesia dengan meletakkan karangan bunga di patung Soeratin.

Baca Selengkapnya

Begini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional

11 Februari 2021

Begini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional

Nurdin Halid mendapat gelar Doctor Honoris Causa Unnes. Begini jejaknya yang kontroversial di sepak bola nasional.

Baca Selengkapnya

PSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2

19 Januari 2021

PSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2

PSSI akan membahas dua agenda, termasuk nasib kompetisi, dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) yang digelar secara virutal pada Rabu.

Baca Selengkapnya

PSSI Akan Gelar Kongres Tahunan Pada 27 Februari 2021

26 Desember 2020

PSSI Akan Gelar Kongres Tahunan Pada 27 Februari 2021

PSSI dijadwalkan akan menggelar kongres tahunan pada 27 Februari 2021 yang akan dilakukan secara virtual.

Baca Selengkapnya

FIFA Datangi PSSI Terkait dengan KLB, Ini Hasilnya

12 April 2019

FIFA Datangi PSSI Terkait dengan KLB, Ini Hasilnya

PSSI berkonsultasi dengan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) di Jakarta terkait kongres luar biasa (KLB).

Baca Selengkapnya

Andik Sebut Persiapan Timnas Piala AFF 2018 Kurang Panjang

24 November 2018

Andik Sebut Persiapan Timnas Piala AFF 2018 Kurang Panjang

Pemain sayap kawakan, Andik Vermansah, mengatakan persiapan timnas Indonesia untuk Piala AFF 2018 sangat minim sekali.

Baca Selengkapnya