Ketua PP Pemuda Muhammadiyah: "Kami Kecewa dengan Pemerintahan Megawati"

Reporter

Editor

Kamis, 31 Juli 2003 16:31 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah Drs. Joko Susilo, MA mengemukakan kekecewaannya kepada pemerintahan Megawati yang pada kunjungannya beberapa waktu lalu ke Cina dan Korea sama sekali tidak menyinggung persoalan Palestina dan malah mengkritik kedisplinan Bangsa Indonesia dibanding kedisplinan Bangsa Cina. “Kami kecewa berat dengan Presiden Megawati, kunjungannya ke Cina dan Korea kemarin, tidak sepatah katapun ia berbicara soal Palestina,” kata Djoko, dalam konferensi pers PP Pemuda Muhammadiyah yang mengemukakan sikapnya terhadap penyerangan pasukan Israel ke Markas Besar Pemimpin Palestina, Rabu (3/4) di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta. Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa prioritas diplomat politik Indonesia ke Timur Tengah rendah. Dalam kesempatan tersebut, Sekertaris Umum PP Muhammadiyah Drs. Sudar Siandes, M.M., juga membacakan pernyataan sikap PP Pemuda Muhammadiyah. Yang intinya mengutuk keras serbuan Israel ke wilayah Otoritas Palestina, terlebih lagi dengan masih diteruskannya serangan dan pengepungan atas Markas Besar Presiden Yasser Arafat dan pembantunya di pusat kota Ramallah. Mereka juga menyerukan agar Amerika Serikat bertindak lebih proaktif dalam menghentikan kebiadaban Israel karena Washington-lah yang secara efektif bisa menindak Israel. Kepada pemerintah Indonesia, PP. Muhammadiyah juga meminta dengan tegas agar segera menghentikan segala bentuk kerjasama dengan Israel baik yang terbuka seperti menutup pintu bagi para turis-turis Indonesia yang berwisata ke Masjidil Aqso (Israel) dan yang bersifat tidak terbuka seperti menghentikan belanja militer Indonesia ke Israel. “Pokoknya hentikan semua bentuk ‘perselingkuhan’ Indonesia dengan Israel,” kata Djoko. Muhammadiyah, lanjutnya, menghargai segala bentuk bantuan ‘kawan-kawan’ seperjuangannya yang salah satunya mengirimkan pasukan bantuan ke Israel. “Tapi kami melihat bantuan yang lebih riil sifatnya seperti bantuan diplomatik dan politik serta pengiriman bahan makanan dan obat-obatan lebih efektif.” Hal ini dikarenakan keyakinan pihaknya bahwa di Palestina sana sudah terdapat lebih dari 3000 pasukan dengan bom bunuh diri di badannya siap mati demi Palestina dan Yasser Arafat. “Kalau perlu, kita juga mengadakan kerjasama dengan pihak luar negeri untuk menyeret Ariel Sharon ke Mahkamah Militer karena melakukan pelanggaran berat HAM,” kata dia. (Fitri Oktarini/Tempo News Room)

Berita terkait

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

1 menit lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Jadwal Indonesia vs Thailand di Perempat Final Piala Uber 2024 Hari Ini, Berikut Susunan Pemain yang Dimainkan

15 menit lalu

Jadwal Indonesia vs Thailand di Perempat Final Piala Uber 2024 Hari Ini, Berikut Susunan Pemain yang Dimainkan

Duel Gregoria Mariska Tunjung vs Ratchanok Intanon akan mengawali pertandingan Indonesia vs Thailand di perempat final Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

31 menit lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Agenda Setelah Pelaksanaan UTBK SNBT 2024: Unduh Sertifikat Hingga Jadwal Seleksi Mandiri

31 menit lalu

Agenda Setelah Pelaksanaan UTBK SNBT 2024: Unduh Sertifikat Hingga Jadwal Seleksi Mandiri

Pelaksanaan UTBK SNBT 2024 tengah berlangsung hingga akhir bulan Mei. Setelahnya, peserta yang lolos bisa mengunduh sertifikat. Apa setelah itu?

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Aksi Mahasiswa UGM Tuntut Transparansi, IPK 4,00 Hahasiswa Kedokteran Universitas Jember, 5 Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia

31 menit lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Aksi Mahasiswa UGM Tuntut Transparansi, IPK 4,00 Hahasiswa Kedokteran Universitas Jember, 5 Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

35 menit lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

41 menit lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

KPU Jakarta Buka Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Berikut Jadwal dan Syaratnya

41 menit lalu

KPU Jakarta Buka Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Berikut Jadwal dan Syaratnya

KPU kabupaten/kota Sejakarta resmi membuka pendaftaran bagi petugas Panitia Pemungutan Suara alias PPS pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ini Aturan Mengenai Kewarganegaraan Ganda di Indonesia Hingga Kasus yang Pernah Terjadi

50 menit lalu

Ini Aturan Mengenai Kewarganegaraan Ganda di Indonesia Hingga Kasus yang Pernah Terjadi

Pernyataan Menteri Koordinator Marves Luhut Pandjaitan soal pemberian kewarganegaraan ganda bagi diaspora disorot media asing. Bagaimana aturannya?

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Warga Tolak Permintaan TPNPB-OPM Tinggalkan Intan Jaya, Kata Pakar Hukum Soal Modus Pinjol Ilegal Salah Transfer

54 menit lalu

Top 3 Hukum: Warga Tolak Permintaan TPNPB-OPM Tinggalkan Intan Jaya, Kata Pakar Hukum Soal Modus Pinjol Ilegal Salah Transfer

Kelompok bersenjata TPNPB-OPM menyerang Polsek Homeyo dan membakar gedung SD di Kampung Pogapa, Distrik Homeyo, Intan Jaya.

Baca Selengkapnya