TEMPO.CO, Bangkalan - Puluhan hektare sawah yang baru ditanami bibit padi di Desa Karang Anyar dan Karang Bimas, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, diserang hama keong mas. Hama yang belum dipastikan muasal penyebarannya tersebut, baru pertama kali terjadi di Kecamatan Burneh.
"Biasanya yang menyerang itu keong hitam, keong ini tidak berpengaruh pada tanaman," kata Amin, petani di Desa Karang Anyar, Senin, 4 Mei 2015.
Berbeda dengan keong hitam, menurut Amin, serangan keong mas berdampak langsung pada bibit padi yang baru ditanam. Amin mencontohkan, sejak dijadikan sarang keong mas, batang padi tampak tidak sehat seperti ditandai dengan menghitamnya batang dan ujung daun padi.
Amin menambahkan, serangan hama keong di desanya telah ditinjau Dinas Pertanian dan Peternakan Bangkalan. "Kata petugas pertanian, pencegahannya cuma dengan cara dipungut," ujar Amin.
Amin hampir setiap hari memungut keong mas dari sawahnya. Namun bukannya berkurang, jumlah keong mas di ladangnya semakin banyak. Sekali memungut, Amin bisa memperoleh satu sak keong mas.
Kepala Seksi Pencegahan Hama Tanaman Dinas Pertanian dan Peternakan Bangkalan Hozairi membenarkan serang hama keong mas di Kecamatan Burneh. "Selain Burneh, hama serupa pernah menyerang di Desa Ujung Piring tujuh tahun lalu dan baru sekarang muncul lagi," kata Hozairi.
Serangan hama keong mas, menurut Hozairi, bisa menyebabkan fuso tanamam padi. Seperti yang terjadi di Desa Ujung Piring beberapa tahun lalu, mayoritas tanaman padi saat itu gagal panen.
MUSTHOFA BISRI
Berita terkait
Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?
41 hari lalu
Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.
Baca SelengkapnyaPaman Bashar Al Assad akan Diadili di Swiss atas Kejahatan Perang
55 hari lalu
Rifaat Al Assad, paman presiden Suriah Bashar Al Assad, akan diadili di Swiss atas kejahatan perang
Baca SelengkapnyaPenemuan 3 Jenis Ngengat Baru, Salah Satunya Harus Diwaspadai Petani Cengkeh
16 Februari 2024
Temuan tiga spesies ngengat baru bisa membantu upaya penanggulangan hama.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Unpad Gagas Prototipe Gensystem, Robot Pintar untuk Monitoring Hama dan Penyakit Tanaman
20 Oktober 2023
Fungsi robot pintar ini digagas guna menghindari kerugian hasil produksi tanaman yang diakibatkan oleh hama dan penyakit.
Baca SelengkapnyaDiserang Hama Uret, Ratusan Hektare Lahan Tebu di Lumajang Gagal Panen
19 Oktober 2023
Hama uret menyerang ratusan hektare lahan tebu di sejumlah kecamatan di Kabupaten Lumajang. Akibatnya, banyak petani mengalami gagal panen.
Baca SelengkapnyaCara Mudah Usir Siput dan Bekicot Perusak Tanaman
2 Oktober 2023
Untuk mengusir siput dan bekicot, banyak tukang kebun menggunakan produk racikan sendiri dengan hasil yang instan pula. Berikut di antaranya.
Baca Selengkapnya5 Manfaat Eco Enzyme
16 September 2023
Salah satu manfaat utama eco enzyme adalah sebagai pembersih alami. Ini dapat digunakan untuk membersihkan lingkungan rumah, kamar mandi, dapur, dan bahkan lantai.
Baca SelengkapnyaJangan Dibuang! Berikut Cara Membuat Pestisida dari Puntung Rokok
21 Juli 2023
Selepas merokok, biasanya puntung rokok akan dibuang begitu saja dan menjadi limbah sekaligus sampah yang cukup meresahkan. Lalu, bagaimana jika ternyata limbah puntung rokok dapat dimanfaatkan menjadi pestisida?
Baca Selengkapnya10 Cara Mudah Usir Semut dengan Bahan Alami yang Aman Digunakan
17 Juli 2023
Ini cara mudah mengusir semut dengan bahan alami yang aman apabila dipakai di dalam rumah.
Baca SelengkapnyaKabupaten Klaten Diharapkan Jadi Percontohan Penanganan Hama
14 Juli 2023
Klaten merupakan Kabupaten subur yang sebagian masyarakatnya bergantung pada sektor pertanian
Baca Selengkapnya