Korban Banjir Luwu Belum Dapat Bantuan dari Pemerintah  

Reporter

Editor

Zed abidien

Minggu, 3 Mei 2015 15:55 WIB

Seorang warga mengambil kayu sisa banjir bandang yanng menghanyutkan gelondongan kayu di Lampia, Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Minggu (5/2). TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Belopa - Sebanyak tujuh desa di Kecamatan Lamasi Timur, Kabupaten Luwu, kembali diterjang banjir. Kali ini, ketinggian air di sejumlah desa mencapai 2 meter. Desa yang paling parah dilanda banjir adalah Desa Pompengan Pantai dan Pompengan Tengah.

Johannis, 50 tahun, warga Dusun Kala-Kala, Desa Pompengan Tengah, Kecamatan Lamasi, mengaku sudah satu bulan desanya terendam banjir. Menurut dia, hingga kini, tak ada bantuan dari pemerintah. Untuk bertahan hidup, kata dia, warga makan pisang dan mi instan. "Untuk bertahan hidup, kami merebus pisang lalu dimakan. Kadang, kalau ada uang, kami beli mi instan," ujar Johannis, Ahad, 3 Mei 2015.

Dia menyayangkan belum adanya tindakan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta Dinas Sosial Kabupaten Luwu. Padahal sudah sebulan ribuan warga di tujuh desa menderita akibat banjir. "Kalau BPBD mengklaim sudah menyalurkan bantuan, kami pastikan itu bohong. Sampai sekarang kami masih menderita," tuturnya.

Sebelumnya, Sekretaris BPBD Kabupaten Luwu Hasta mengklaim sudah menyalurkan bantuan untuk korban banjir di Lamasi Timur. Bantuan yang disalurkan berupa mi instan dan air mineral. "Kami sudah salurkan bantuan untuk korban banjir di Lamasi Timur, sementara untuk tanggul jebol kami minta instansi terkait untuk bekerja sama," ujar Hasta.

Syarifuddin, warga Desa Pompengan Tengah, berujar, hingga kini, ketinggian air belum pernah surut, justru bertambah ketika hujan turun. Banjir ini mengakibatkan sejumlah rumah warga rusak dan sejumlah sekolah terpaksa libur. "Bagaimana mau sekolah kalau gedung sekolahnya dipenuhi air. Siswa dan guru juga kesulitan karena akses jalan menuju sekolah dipenuhi air," kata Syarifuddin.

Banjir juga merendam fasilitas umum lain, seperti masjid, gereja, sekolah, dan kantor desa. Sebagian warga memilih mengungsi ke rumah kerabatnya. Namun ada juga yang tetap bertahan di rumahnya yang terendam banjir. "Sudah satu bulan kami tidak bisa beraktivitas. Sumber penghasilan kami pun tidak dapat diharapkan lagi karena semuanya hancur tersapu air," ujarnya.

Anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa) Pompengan Tengah, Muhammad Said, mengatakan upaya meminta bantuan dan kepedulian pemerintah sudah dilakukan, baik secara lisan maupun mendatangi langsung kantor BPBD. Namun tidak ada respons sedikit pun. "Kami hanya bisa bersabar dan melaporkan ke pimpinan terkait dengan banjir di wilayah kami," tutur Said.

HASWADI



Berita terkait

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

4 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

5 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

5 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

6 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

6 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

7 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

7 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

8 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

8 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

9 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya