SMS Terakhir Pendaki Gunung Bandung yang Hilang di Nepal

Reporter

Kamis, 30 April 2015 05:56 WIB

Longsoran salju menghantam Everest Base Camp saat gempa berkekuatan 7,8 skala Richter mengguncang Nepal, 25 April 2015. Sedikitnya 22 pendaki tewas dan 217 lainnya hilang di dekat base camp Gunung Everest. ROBERTO SCHMIDT/AFP/Getty Images

TEMPO.CO , Bandung: Orang tua Kadek Andana, Lunda, mengatakan terakhir kali berkomunikasi dengan anaknya pada Kamis, 23 April 2015. Kadek merupakan pendaki Taruna Hiking Club (THC) asal Bandung yang hilang di Nepal setelah gempa berkekuatan 7,8 skala Richter menggoyang Nepal.

Kepada Lunda, Kadek mengatakan sudah mendaki dalam waktu 8 jam sehari sebelumnya. Pada hari itu, Kadek beserta istri, Alma Parahita, dan rekannya, Jeroen, akan melakukan pendakian selanjutnya. Perkiraan pendakian memakan waktu kurang lebih 5 jam.

"Dia sudah 3 hari perjalanan di gunung dan sudah sampai masuk post 2. Dia bilang mau masuk daerah yang blank spot enggak akan ada sinyal, ini sms saya terakhir, Kamis (24 April 2015) jam 08.35," kata Lunda kepada awak media di Sekretariat THC, Jalan Bukit Dago Utara II, Bandung, Rabu, 29 April 2015.

Menurut Lunda, Kadek mendaki beserta istrinya, Alma, yang juga merupakan anggota THC. Mereka mendaki pegunungan Mount Everest melalui jalur Nepal dalam ekspedisi Nepal THC 2015. "Mereka baru aja nikah, pada tanggal 1 Maret 2015 kemarin," kata Lunda.

Mereka berdua beserta Jeroen Hehuwat, 39 tahun merupakan anggota THC yang lulus untuk mengikuti ekspedisi itu. "Dengan dukungan dari THC sebagai organisasi dia terpilih untuk berangkat," ujar Lunda.

Lunda berharap pemerintah kota Bandung ataupun Kementrian Luar Negeri RI segera melakukan pencarian menuju lokasi hilangnya Kadek beserta temannya. "Saya minta ada desakan dari pemerintah baik dari Kemenlu atau Wali Kota untuk memberikan bantuan ke titik lokasi anak saya berada," ujar Lunda.

Asa pun datang dari Ketua Dewan Pertimbangan THC Jimmy Ong, 57 tahun, yang menyatakan bentuk belasungkawa dan melakukan bantuan dengan mengirimkan tim Assesment THC menuju Langtang, Nepal. Tim dikirim untuk melakukan pencarian dan informasi di sana. "Pihak keluarga sudah mempercayakan kita, dalam hal ini untuk mengurus gimana-gimananya," kata Jimmy.

Gempa berkekuatan 7,8 skala Richter menggoyang Nepal pada Sabtu lalu, Akibatnya, sekitar 5.000 orang tewas.

AMINUDIN

Berita terkait

Kakek 85 Tahun Tewas, Nepal Akan Batasi Usia Pendaki Everest

9 Mei 2017

Kakek 85 Tahun Tewas, Nepal Akan Batasi Usia Pendaki Everest

Pemerintah Nepal akan segera membatasi usia pendaki Gunung Everest setelah seorang kakek berusia 85 tahun tewas saat berusaha menaiki puncak tertinggi

Baca Selengkapnya

Pendaki Gunung Tertua di Dunia Asal Nepal Tewas di Everest

6 Mei 2017

Pendaki Gunung Tertua di Dunia Asal Nepal Tewas di Everest

Menurutnya, usia bukan halangan mewujudkan mimpi.

Baca Selengkapnya

Tradisi Chhaupadi di Nepal Makan Korban Remaja Putri  

21 Desember 2016

Tradisi Chhaupadi di Nepal Makan Korban Remaja Putri  

Tradisi mengasingkan perempuan yang sedang haid di luar rumah di Nepal memakan korban seorang remaja putri. Tradisi ini sebenarnya sudah dilarang.

Baca Selengkapnya

Eks Pemimpin Pemberontak Maoist Jadi Perdana Menteri Nepal  

3 Agustus 2016

Eks Pemimpin Pemberontak Maoist Jadi Perdana Menteri Nepal  

Mantan pemimpin pemberontak Maoist terpilih menjadi Perdana Menteri Nepal.

Baca Selengkapnya

Nepal Lantik Bidhya Devi Bhandari, Presiden Wanita Pertama

29 Oktober 2015

Nepal Lantik Bidhya Devi Bhandari, Presiden Wanita Pertama

Bidhya Devi Bhandari, nama pemimpin berusia 54 tahun itu, berasal dari Partai Bersatu Marxist-Leninist Nepal.

Baca Selengkapnya

Kado Ronaldo untuk Jetin, Bocah Nepal Korban Gempa

1 September 2015

Kado Ronaldo untuk Jetin, Bocah Nepal Korban Gempa

Jetin tertegun dengan hadiah yang dikirim Cristiano Ronaldo.

Baca Selengkapnya

Pria Nepal Ini Gorok Leher Seorang Bocah, Alasannya...

28 Juli 2015

Pria Nepal Ini Gorok Leher Seorang Bocah, Alasannya...

Masyarakat di Desa Kudiya masih menganut kepercayaan kuno tentang kekuatan sihir dan entitas supranatural.

Baca Selengkapnya

Di Nepal, Ada Desa Ginjal karena Banyak Warganya Jual Ginjal

12 Juli 2015

Di Nepal, Ada Desa Ginjal karena Banyak Warganya Jual Ginjal

Daerah ini disebut Desa Ginjal karena hampir semua orang yang tinggal di sana telah menjual ginjal mereka kepada pedagang organ tubuh manusia.

Baca Selengkapnya

Gempa Nepal, India Siapkan Dana Bantuan Rp 13 triliun  

25 Juni 2015

Gempa Nepal, India Siapkan Dana Bantuan Rp 13 triliun  

Cadangan devisa Nepal aman.

Baca Selengkapnya

Sekolah di Nepal Buka Kembali Pasca Gempa Hebat

31 Mei 2015

Sekolah di Nepal Buka Kembali Pasca Gempa Hebat

Fokus pembelajarannya pada bermain game dan kegiatan budaya untuk memulihkan trauma dari gempa hebat di Nepal.

Baca Selengkapnya