Dibekukan, Universitas PGRI Kediri Nilai Dikti Diskriminatif

Reporter

Rabu, 29 April 2015 21:54 WIB

microbiology.georgetown.edu

TEMPO.CO, Kediri–Rektor Universitas Nusantara PGRI (UNP) Kediri, Jawa Timur, Samari, meminta mahasiswanya tetap tenang setelah perguruan tinggi tersebut dinokaktifkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti).

Samari mengaku kecewa karena penonaktifan itu tanpa pemberitahuan sebelumnya. “Seharusnya ada pemberitahuan dulu dua kali, baru non-aktif,” katanya di kampus Universitas PGRI Kediri Jalan K.H. Achmad Dahlan Kediri, Rabu, 29 April 2015.

Menurutnya, alasan Dikti menonaktifkan lembaganya adalah amburadulnya sistem pendataan online oleh pegawai Dikti. Akibatnya terjadi kekeliruan jumlah mahasiswa dan dosen pada database Dikti yang tidak sesuai dengan data di kampus UNP.

Menurut Samari, jumlah mahasiswanya saat ini 16.700 orang dengan 284 dosen tetap. Ini berarti rasio kebutuhan dosen dan mahasiswa adalah 1 : 60, dan dianggap masih relevan dengan ketentuan Dikti sebesar 1 : 40.

Samari mengakui keterbatasan jumlah dosen ini akibat kondisi perguruan tinggi swasta yang dipaksa mandiri tanpa subsidi pemerintah. Kondisi ini sangat berbeda dengan perguruan tinggi negeri yang tak perlu pusing memikirkan gaji dosen karena fasilitas pembiayaan dari negara.

Dalam kondisi seperti ini, pengawasan dari Dikti dan Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) tehadap perguruan tinggi swasta justru sangat ketat. Sehingga setiap terjadi kesalahan sedikit saja Dikti dan Kopertis langsung menjatuhkan sanksi. “Coba saja hitung rasio jumlah dosen dan mahasiswa di kampus negeri yang sebenarnya lebih parah,” katanya.

Samari juga menganggap pemerintah masih menganaktirikan perguruan tinggi swasta untuk berkembang sehingga kerap dibenturkan dengan aturan-aturan yang mengikat. Sedangkan perguruan tinggi negeri justru diberi kelonggaran dengan berbagai tunjangan.

Hal inilah yang memaksa perguruan tinggi swasta mengejar quota mahasiswa baru sebanyak-banyaknya demi menjaga operasional kampus. Sementara rekruitmen dosen justru dibatasi karena tak mampu menggaji lebih.

Keterangan serupa disampaikan Wakil Rektor II UNP Mohammad Anas yang merasa kesulitan merekrut dosen baru untuk jurusan tertentu. Dia mencontohkan seorang lulusan S-2 teknik akan malas melamar menjadi dosen di perguruan tinggi swasta dan lebih memilih perusahaan profesional. Hal ini pula yang membuat perekrutan dosen di kampusnya tersendat. “Kita sulit mencari dosen yang sesuai standar kebutuhan kampus,” katanya.

Untuk membuka kembali status non-aktif ini, Samari menyatakan akan mengurangi quota penerimaan mahasiswa baru agar tak melebihi jumlah dosen. Sebagai konsekuensinya, biaya kuliah juga akan dinaikkan hingga 50 persen untuk menutup kebutuhan operasional kampus.

HARI TRI WASONO

Berita terkait

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

2 jam lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

15 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

5 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

7 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

8 hari lalu

Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

Berminat menjadi sarjana hukum, tentu saja harus kuliah di fakultas hukum. Berikut yang perlu disiapkan calon mahasiswa hukum.

Baca Selengkapnya

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

16 hari lalu

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

QS World University Rankings atau QS WUR by Subject 2024 kembali menghadirkan daftar kampus dengan jurusan kedokteran terbaik di Indonesia.

Baca Selengkapnya

10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dari Berbagai Universitas

21 hari lalu

10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dari Berbagai Universitas

Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) mengumumkan 10 program studi paling ketat dalam SNBP) 2024. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Unika Santo Thomas Sumatera Utara Nyatakan Sihol Situngkir Tersangka TPPO Tak Lagi Jabat Rektor Sejak 2022

34 hari lalu

Unika Santo Thomas Sumatera Utara Nyatakan Sihol Situngkir Tersangka TPPO Tak Lagi Jabat Rektor Sejak 2022

"Bapak Sihol Situngkir sudah tidak menjabat lagi sebagai rektor di Unika Santo Thomas," kata Maidin,

Baca Selengkapnya

Ribuan Mahasiswa jadi Korban TPPO Berkedok Magang Ferienjob Jerman, Pakar: Kampus Tak Hati-Hati

35 hari lalu

Ribuan Mahasiswa jadi Korban TPPO Berkedok Magang Ferienjob Jerman, Pakar: Kampus Tak Hati-Hati

Pakar pendidikan menilai ribuan mahasiswa bisa menjadi korban TPPO berkedok magang ferienjob karena kesalahan kampus

Baca Selengkapnya

Ini Daftar Perguruan Tinggi yang Diduga Terlibat TPPO Berkedok Magang lewat Ferienjob di Jerman

36 hari lalu

Ini Daftar Perguruan Tinggi yang Diduga Terlibat TPPO Berkedok Magang lewat Ferienjob di Jerman

Ada sekitar 41 perguruan tinggi di Indonesia yang tercatat mengirimkan sejumlah mahasiswanya dalam program magang mahasiswa ke Jerman pada 2023.

Baca Selengkapnya