Kali Code Meluap, Wastini Telat Selamatkan Suami dan Anak

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 23 April 2015 06:23 WIB

Perumahan warga bantaran Sungai Code terlihat dari jembatan Gondolayu Yogyakarta. TEMPO/Arif Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kali Code di Kota Yogyakarta pada Rabu petang 22 April 2015, kembali bergolak dan mengalami banjir hebat setelah empat tahun terakhir terpantau tenang pasca meletusnya Gunung Merapi tahun 2010 lalu.

Akibat banjir itu, sekitar 200 keluarga yang menghuni RW 1 dan RW 2, Kampung Bintaran Kidul dan Bintaran Lor Kecamatan Mergangsan Yogyakarta mengungsi di halaman Gereja Bintaran yang berjarak sekitar 300 meter dari sungai itu. Sekitar 15 warga, khususnya anak-anak dan lanjut usia sempat terjebak dan tak berani keluar ketika air sudah mencapai ketinggian 1,5 meter sekitar pukul 20.00 WIB.

Pantauan Tempo, banjir itu tak sempat membuat para warga membawa dan menyelamatkan menyelamatkan barang-barangnya. "Mau bawa anggota keluarga yang sakit saja sudah terlambat, airnya naik cepat sekali sejak sirene bahaya berbunyi," ujar Wastini, 45 tahun, warga kampung Bintaran Kidul terisak saat ditemui Tempo di titik pengungsian.

Sebanyak lima kerabat Wastini-mulai suami,mertua, anak, dan adik ipar- terjebak di rumahnya yang hanya berjarak 20 meteran dari tanggul sungai. Ibu dua anak itu sebenarnya sudah berteriak-teriak memperingatkan ketika mendengar sirene bahaya banjir usai Isya sekitar pukul 19.30 WIB. Air sungai terus meluap dengan cepat mulai dari pinggan , dada, dan akhirnya mencapai ketinggia sekitar 1,5 meter.

"Saya pertama bawa anak dan tetangga yang lumpuh, pas mau balik bawa keluarga lain, air sudah seleher, nggak bias masuk," kata Wastini. Suami Wastini, Dwi Budianto, 48 tahun tak dapat keluar karena salah satu kakinya diamputasi. Sedangkan mertua Wastini, Badiyah, 70 tahun, tak bisa bergerak karena stroke. "Suami saya saya naikkan ke atas lemari untuk menghindari air yang terus tinggi, mertua dibuatkan loteng-lotengan."

Ketua RT 1 RW 1 Bintaran Lor Agus Priyanto mengatakan, banjir di kampungnya tak separah kampung Bintaran Kidul. "Air hanya sampai ketinggian pinggang orang dewasa, tapi ada empat ibu hamil dievakuasi karena shock," kata Agus.

Ketua Harian Search And rescue DIY Ferry Ardiyanto menuturkan, pihaknya sempat kesulitan masuk ke dalam perkampungan karena saat banjir seluruh listrik belum dipadamkan warga.

"Sampai pukul 21.30 masih tersisa dua keluarga terdiri dari enam orang yang harus kami evakuasi dengan tandu dan perahu karet," kata dia. Banjir di Bintaran Kidul lebih parah karena posisi kampung itu cukup rendah dibanding kampung lain di sepanjang bantaran sungai.

"Banjir Code ini dipicu karena Sungai Boyong di lereng Gunung Merapi banjir hebat sejak sore, dengan ketinggian di perbatasan kota-kabupaten sudah tembus 170 sentimeter dan terus bertambah," ujar Ferry. Banjir di lereng Merapi ini juga menybabkan sejumlah sungai di kota seperti Kali Winongo terimbas namun tak parah.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

14 jam lalu

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

Banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sejak Jumat dinihari lalu. Diipicu hujan intensitas tinggi pada 04.00 WITA.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

14 jam lalu

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

Berdasarkan informasi BNPB, dua desa masih terisolir akibat banjir dan longsor di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

14 jam lalu

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

Indonesia akan mengusulkan penerapan kebijakan Zero Delta Q sebagai solusi pengendalian banjir dalam World Water Forum ke-10.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

23 jam lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

1 hari lalu

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw membenarkan banjir menggenangi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

2 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

2 hari lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

2 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

3 hari lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

4 hari lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya