TEMPO.CO, Balikpapan - Ribuan karyawan PT Kertas Nusantara, perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki Prabowo Subianto, kembali berunjuk rasa di Berau, Kalimantan Timur. "Segera tuntaskan membayar hak gaji kami," kata Sekretaris Serikat Pekerja PT Kertas Nusantara Syaifullah Tanjung, Kamis, 16 April 2015.
Para pekerja perusahaan yang sebelumnya bernama PT Kiani Kertas ini membawa anggota keluarga masing-masing dalam demonstrasi. Aksi sempat memanas saat peserta demo yang frustrasi berusaha membakar alat peraga demonstrasi dan peralatan lain. Upaya itu bisa digagalkan polisi.
Mereka marah karena sejak 2013 masalah tersebut belum juga terselesaikan. Perusahaan yang mempekerjakan sekitar 1.500 pegawai ini berdalih kondisi keuangannya belum sehat, sehingga menunda pelaksanaan kewajibannya.
Syaifullah menjelaskan, semasa berlangsung Pemilihan Umum Presiden 2014, demonstrasi sempat berhenti. Kala itu para pekerja memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Menurut dia, para karyawan sudah berjuang menuntut hak hingga datang ke Jakarta untuk menemui Komisi IX DPR. Namun, mereka begitu sampai di gedung DPR, Senayan, Jakarta, tidak ada anggota DPR yang datang menemui.
Syaifullah mengatakan karyawan PT Kertas Nusantara hanya meminta perlindungan dan kejelasan nasib. Menurut dia, ribuan karyawan dalam kondisi memprihatinkan akibat berbulan-bulan tidak pernah menerima gaji.
Legal Corporate PT Kertas Nusantara Padmadriya A. Citramannoharra Juli lalu membantah adanya tunggakan tunggakan tersebut. Bantahan itu dikirimkan dalam siaran persnya yang dikirim ke Tempo 3 Juli 2014.
Dalam surat itu, PT Kertas Nusantaramengatakan perusahaan tersebut tak ingin dikaitkan dengan Prabowo. "Kami tegaskan bahwa Bapak Prabowo Subianto tidak pernah ikut campur dalam manajemen PT Kertas Nusantara dan tidak terkait dengan permasalahan di PT Kertas Nusantara," tulisnya.
Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan, Serikat Pekerja: Belum Punya Uang
4 hari lalu
Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan, Serikat Pekerja: Belum Punya Uang
Ketua Umum Serikat Pekerja Indofarma, Meida Wati mengatakan, bahwa sejak aksi damai pada 5 April 2024, perusahaan belum bisa memastikan kapan bakal melunasi gaji seribuan karyawan Indofarma.
