Ditemukan, Tempat Latihan Teroris Poso Separuh Lapangan Bola  

Reporter

Sabtu, 11 April 2015 15:16 WIB

Seorang prajurit divisi 2 Linud 502 Malang dengan persenjataan lengkap siap melakukan pelatihan pertempuran usai terjun dari pesawat Hercules disekitar Desa Masani, Poso Pesisir, Poso, Sulawesi Tengah, 31 Maret 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Poso - Tentara Nasional Indonesia dari Pasukan Pemukul Reaksi Cepat yang berlatih tempur di Poso, Sulawesi Tengah, menemukan lokasi yang diduga sebagai tempat pelatihan kelompok teroris di wilayah itu.

"Sebelas hari digelarnya latgab PPRC di Poso, kami menemukan bekas-bekas camp pelatihan militer kelompok teroris itu," kata Komandan Satuan PPRC Mayor Jenderal Bambang Haryanto kepada wartawan usai menyerahkan bantuan sembako dan Alkitab pada kegiatan bakti sosial mereka di Desa Pinedapa, Kecamatan Poso Pasisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Sabtu, 11 April 2015.

Menurut Bambang, berdasarkan hasil analisis mereka, camp pelatihan dan jejak- jejak pelatihan militer tersebut diyakini milik teroris. Namun hingga saat ini pihak TNI belum berhasil menemukan kelompok tersebut.

Bambang mengatakan luas lokasi pelatihan ini diperkirakan mencapai setengah luas lapangan bola. Tempat ini berada di wilayah bagian atas Gunung Tamanjeka atau Gunung Biru.

Selain itu, TNI juga menemukan lokasi pelatihan teroris yang luasnya terbilang kecil pada suatu tempat di wilayah itu. Setelah dianalisis, mereka memperkirakan jumlah kelompok teroris yang sering menggunakan lokasi tersebut untuk camp pelatihan militer berkisar antara 15-20 orang, sebut Bambang.

Namun, kata dia, kelompok teroris itu diperkirakan sudah meninggalkan lokasi tersebut tiga-empat hari sebelum TNI menggelar latihan PPRC di wilayah tersebut. "Sampai saat ini kami belum mengetahui apakah kelompok tersebut sudah meninggalkan daerah Poso atau bersembunyi di tengah-tengah masyarakat. Jelasnya, untuk di hutan kemungkinan besar sudah tidak ada dan menyingkir," kata Bambang.

Menurut Bambang, kelompok teroris ini kemungkinan besar sudah kabur dari daerah ini ke daerah lain. Bambang mengatakan kembali atau tidaknya kelompok teroris tersebut tergantung kerja sama masyarakat. Jika masyarakat mau membantu, mereka akan berpikir untuk kembali. Sebab, mereka mengunakan jasa warga sebagai perpanjangan tangan termasuk dalam mensuplai logistik.

Bambang mengatakan selama kegiatan kegiatan bakti sosial di berbagai desa dan kelurahan di wilayah itu higga saat ini pihaknya belum mendapatkan informasi tentang adanya gerakan-gerakan kelompok tersebut di masyarakat serta indikasi keberadaan mereka.

Pada Ahad lalu, pasukan Marinir yang sedang berpatroli rutin di wilayah Poso, tepatnya di sekitar Desa Gayatri di Kecamatan Poso Pesisir Utara menemukan sebuah pistol bermerek Browning buatan Belgia lengkap dengan 48 butir amunisi dalam kondisi baru dan tersimpan dalam karung. Saat ini barang bukti temuan tersebut telah dibawa ke Markas Besar TNI.

AMAR BURASE

Berita terkait

Ketimbang Menjabat Menteri, Luhut Sebut Lebih Enak Jadi Tentara

2 Mei 2020

Ketimbang Menjabat Menteri, Luhut Sebut Lebih Enak Jadi Tentara

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memilih bertugas sebagai tentara ketimbang menteri.

Baca Selengkapnya

Reformasi TNI di Masa Presiden Jokowi Dinilai Berjalan Mundur

7 Februari 2018

Reformasi TNI di Masa Presiden Jokowi Dinilai Berjalan Mundur

Sejumlah kalangan menilai reformasi di tubuh TNI mengalami langkah mundur di masa Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Polri Dinilai Beri Pintu Masuk TNI Masuk ke Ranah Ketertiban

4 Februari 2018

Polri Dinilai Beri Pintu Masuk TNI Masuk ke Ranah Ketertiban

Pengamat hukum Bivitri Susanti meminta nota kesepahaman Polri dan TNI soal pemeliharaan keamanan dan ketertiban dibatalkan.

Baca Selengkapnya

YLBHI: Sistem Peradilan Militer Harus Segera Diperbarui

16 Desember 2017

YLBHI: Sistem Peradilan Militer Harus Segera Diperbarui

Pengacara publik dari Lembaga Bantuan Hukum Julius Ibrani mengatakan reformasi sektor militer di Indonesia masih belum mencapai targetnya.

Baca Selengkapnya

Hut TNI 72 Tahun, Simak Cuitan Netizen

7 Oktober 2017

Hut TNI 72 Tahun, Simak Cuitan Netizen

Topik mengenai TNI di lini masa merupakan salah satu isu yang selalu "in" di mata Netizen, terutama marak dibicarakan saat merayakan HUT TNI kali ini

Baca Selengkapnya

Ini Alutsista yang Dipamerkan pada Acara HUT TNI di Cilegon

5 Oktober 2017

Ini Alutsista yang Dipamerkan pada Acara HUT TNI di Cilegon

Peringatan HUT TNI ke-72 dilaksanakan di Dermaga Indah Kiat Cilegon, Banten, Kamis 5 Oktober 2017. Acara ini dimulai pukul 08.00.

Baca Selengkapnya

Kodim Brebes Gelar Nobar Film G30S PKI di Desa dan Sekolah

22 September 2017

Kodim Brebes Gelar Nobar Film G30S PKI di Desa dan Sekolah

Komando Distrik Militer 0713/Brebes akan menggelar nonton bareng film G 30S PKI di setiap desa dan beberapa sekolah.

Baca Selengkapnya

Wiranto: TNI Tak Bisa Dinilai dari Kinerjanya di Masa Lalu  

22 September 2017

Wiranto: TNI Tak Bisa Dinilai dari Kinerjanya di Masa Lalu  

Wiranto beralasan tidak adil bila ada pihak yang menilai kinerja TNI di masa lalu dengan situasi saat ini yang sudah berbeda.

Baca Selengkapnya

Sejarawan Sebut TNI Tak Ingin Ada Tafsir Ulang Peristiwa 1965  

19 September 2017

Sejarawan Sebut TNI Tak Ingin Ada Tafsir Ulang Peristiwa 1965  

Dengan memutar kembali film Pengkhianatan G 30 S PKI, TNI tidak membiarkan sejengkal pun peristiwa 1965 ditafsirkan berbeda.

Baca Selengkapnya

Nobar Film G30S/PKI, Panglima TNI: Kalau Perintah Saya, Kenapa?

18 September 2017

Nobar Film G30S/PKI, Panglima TNI: Kalau Perintah Saya, Kenapa?

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan instruksi pemutaran film G30S/PKI merupakan perintahnya.

Baca Selengkapnya